Setelah selesai dengan acara nge-bandnya, Ricky tak segera membawa Yujin pulang. Ini juga masih terlalu siang untuk pulang, takut Yujin akan bosan nanti sebab ayah dari anak itu sudah pasti kembali saat malam hari.
Karena bingung ingin pergi kemana, Ricky memutuskan untuk berkeliling menikmati cuaca yang cerah hari ini. Tidak panas tapi tidak mendung. Bahkan Yujin sejak tadi selalu bergumam wah ketika melewati banyak kendaraan lainnya.
"Yujin suka?" tanya Ricky sembari menoleh kearah si kecil. Kebetulan lampu merah sedang menyala sehingga ia bisa memusatkan atensi sepenuhnya pada Yujin yang tak melunturkan senyum sejak tadi. Bahkan menolak disuruh tidur oleh Ricky.
"Suka!" pekiknya riang membuat pengendara sepeda motor di samping Yujin menoleh dan tersenyum gemas.
"Adeknya gemes banget kak!" perempuan itu memberikan permen lolipop kecil pada Yujin dan diterima dengan riang. Tak lupa ucapan terimakasih malu-malunya yang semakin membuat perempuan itu terpekik gemas.
Ricky menggaruk keningnya. "Err ini anak aku kak" ujarnya.
"Wah? Iyakah? Kirain adeknya soalnya kakaknya masih keliatan muda banget. Malah saya kira kakaknya masih sekolah"
"Hem, iya kak. Kalo begitu kami duluan ya kak"
Begitu lampu hijau menyala, Ricky segera menginjak pedal gasnya. Memacu mobil dengan kecepatan sedang. Ia memperhatikan Yujin yang tampak menikmati sekali permennya tanpa melirik yang lain. Ia terkekeh. Yujin-nya benar-benar gemas.
Tak lama mata Ricky menangkap beberapa anak-anak yang tengah mengamen di pinggir jalan serta yang berjualan asongan. Ia memelankan laju mobilnya, setelah memencet sen arah kanan, ia mulai perlahan menepikan mobilnya di depan sebuah minimarket yang letaknya tak begitu jauh dari gerombolan anak-anak itu membuat Yujin kebingungan.
"Kenapa berhenti buna?" tanyanya.
"Mau ketemu anak-anak hebat. Yujin mau ikut?"
"Mau!"
Ricky terkekeh. Ia melepas sabuk pengaman miliknya terlebih dahulu, kemudian milik Yujin sambil mengecup pipi gembil itu yang otomatis membuat Yujin terkikik geli.
Ricky turun dari mobil, kemudian membuka pintu untuk Yujin dan menuntun anak itu karena Yujin menolak untuk di gendong. Malu katanya.
"Hai" Ricky menyapa salah satu anak yang tengah berjualan tisu.
"Hai kak, mau beli tisu?" anak itu tersenyum cerah sembari menawarkan dagangannya.
Ricky mengangguk. "Iya. Aku mau beli dua ya? Soalnya liat deh anak aku makan permennya belepotan"
"Wah! Hai adek gemas. Ini tisunya" anak itu bergerak mencubit pelan pipi Yujin membuat Yujin bersembunyi dibalik badan Ricky karena malu.
"Haha.. maaf ya? Dia emang pemalu. Totalnya berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories [slow]
Fanfiction𝙨𝙚𝙪𝙢𝙪𝙧 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙣𝙮𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝, 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙖𝙘𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙍𝙞𝙘𝙠𝙮 𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧𝙠𝙖𝙣. 𝙇𝙖𝙡𝙪 𝙩𝙞𝙗𝙖-𝙩𝙞𝙗𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙢𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙤�...