✧ chap 8 ✧

1.1K 132 10
                                    

Ricky sangat kewalahan menghadapi Yujin yang rewel sejak pagi tadi dikarenakan tiba-tiba saja terserang demam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ricky sangat kewalahan menghadapi Yujin yang rewel sejak pagi tadi dikarenakan tiba-tiba saja terserang demam.
Bocah itu sudah dua hari ditinggal ayahnya keluar kota karena urusan pekerjaan. Dan selama dua hari itu dia menginap dirumah Ricky. Meskipun awalnya sempat di tentang oleh Gyuvin karena takut merepotkan, tapi ceramah panjang lebar dari Bundanya akhirnya membuat Gyuvin mengizinkan dengan syarat Yujin tidak boleh merepotkan.

Tapi siapa sangka bahwa hari ini Yujin berhasil membuat Ricky repot karena enggan pisah barang seinci pun dari Ricky.

Ini pasti akibat kemarin Yujin terlalu asik bermain hujan bersama sepupu Ricky, Ollie. Meskipun Yujin tidak mengeluh saat disuruh makan dan minum obat, tapi tetap saja Ricky perlu menjauh karena dirinya belum mandi sama sekali sejak pagi. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Bayangkan, bagaimana Ricky tidak risih. Ia tak pernah mandi sesiang ini dengan kondisi kamar yang suhu ruangannya di turunkan agar Yujin tidak kedinginan. Otomatis Ricky berkeringat.

Liyan menatap dari ambang pintu dengan tersenyum tipis. Kedekatan Yujin dengan Ricky benar-benar membuatnya tersentuh.

"Yujin buna mandi dulu ya?" Ricky masih terus membujuk Yujin yang enggan beranjak dari atas tubuhnya. Posisi Yujin sekarang tidur tengkurap diatas tubuh Ricky yang terlentang dengan wajah yang berada di perpotongan leher Ricky. Kata Yujin posisi ini membuatnya merasa hangat.

"Gak boleh" Yujin menyahut. Sebab dari tadi ia sama sekali tidak tidur.

Ricky menghela napas. Kesabarannya nyaris habis karena demi apapun ia sangat kegerahan. "Buna bau busuk belum mandi sayang"

"Enggak. Buna bau wangi" kata Yujin yang semakin mengeratkan pelukannya.

Menyerah. Ricky akhirnya membiarkan Yujin terus memeluknya sampai menunggu agar Yujin tertidur. Ia sama sekali tak sadar bahwa sejak tadi Mamanya berada di pintu kamar yang terbuka.

"Yujin, Buna mandi dulu ya? Yujin sama Oma. Nanti kalo buna gak mandi, Buna ikutan sakit kayak Yujin. Yujin mau buna sakit? Nanti kalo buna sakit yang meluk Yujin siapa?" Wanita paruh baya itu mendekat. Mengusap surai Yujin dengan lembut membuat Ricky menatap Mamanya karena terkejut.

Yujin mendongak. Tangan mungilnya menyentuh kening Ricky yang kebetulan memang berkeringat dan terasa sedikit panas karena tangan Yujin sendiri bukan karena suhu tubuh Ricky.

"Iya ya? Buna jadi ikut panas karena aku." Bocah itu segera bangun dari atas tubuh Ricky membuat Ricky lega. "Sekarang Buna mandi, nanti kalau sudah mandi peluk aku lagi" lanjutnya dengan wajah sedih karena benar-benar takut Buna-nya akan terserang sakit seperti dirinya.

"Iya tunggu sebentar ya? Buna mandi dulu" Ricky langsung bergegas menuju kamar mandinya.

"Kok sedih?" tanya Mama Liyan.

"Oma boleh gendong?" cicit Yujin

"Boleh dong" Mama Liyan bergerak menggendong Yujin ketika bocah itu merentangkan kedua tangannya. "Kita kebawah yuk? Liat kak Ollie main sama temennya"

Our Stories [slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang