Orang sepesial

145 15 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

WALCOME BACK

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Viona kini sudah sampai di apartemen yang mau ia tempati mulai saat ini. Ia langsung membereskan pakaiannya untuk di tata rapi di lemari yang sudah tersedia di kamar tersebut.

Setelah semuanya sudah selesai. Viona menghempaskan tubuhnya kasar kepada kasur yang empuk. Ia menatap langit-langit kamar itu.  Masih tak menyangka bahwa dirinya bisa tinggal di tempat yang jauh lebih layak daripada tempat tinggal sebelumya.

Vioana tersenyum senang. Ia merasa bahwa Alvano adalah sosok yang dikirim tuhan untuk membantunya. Dan ia juga akan mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Alvano yang sudah selalu ada disaat dirinya sedang kesusahan.

"Mandi aja kali ya, biar lebih fresh," gumam Viona seraya lengsung bangkit dari tempat tidurnya.

.....

Pagi ini sangat cerah, sama seperti wajah Alvano yang terlihat lebih cerah dari biasanya. Ia sudah siap dengan seragam sekolah yang membalut tubuh kekarnya. Dan Alvano langsung menghampiri Viona untuk mengajaknya berangkat sekolah.

"Eh Al, kamu udah siap?" Tanya Viona sembari menata makanan di atas meja makan.

"Lo masak?" Tanya Alvano seraya menatap semua makanan yang sudah tersaji di atas meja makan.

Viona merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Alvano padanya. Pasalnya, semua bahan-bahan masakan itu Alvano lah yang membelinya, bukan dirinya. Dan sekarang ia memasak tanpa ijin dari orangnya terlebih dahulu.

"Emm, aku minta maaf karena gak ijin dulu sama kamu kalau aku masak bahan-bahan yang kamu beli kemaren. Tapi kamu gak usah khawatir, nanti uangnya aku ganti kok," ucap Viona tak enak hati.

Alvano terkekeh mendengar ucapan Viona yang merasa tidak enak padanya.

"Akhir-akhir ini lo sering ngelantur kalo ngomong," ucap Alvano yang membuat Viona mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa?"

"Gue beli semua itu memang buat lo, ngapain lo masih mau minta ijin seperti itu? Aneh!"

"Tapi pertanyaan kamu tadi, seakan-akan—"

"Seakan-akan apa?" Potong Alvano.

ALVANO ALASTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang