بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
WALCOME BACK
*
*
****
Teman-teman Alvano merasa semakin curiga melihat sikap Alvano yang semakin aneh akhir-akhir ini. Tapi, mereka tidak pernah mengintimidasi Alvano, karena mereka yakin, mau jungkir balik pun, ucapan mereka tidak akan pernah ditanggapi oleh Alvano.
"Al, muka lo berseri banget pagi ini. Lo kenapa?" tanya Zidan merasa penasaran.
"Iya. Kayak orang lagi kasmaran," sahut Afkar membenarkan ucapan temannya.
"Gak usah kepo!" Ucap Alvano, kemudian langsung berlalu dari hadapan mereka.
"Udah tau dia batu, masih kepoin urusuan dia!" Ucap Arkan kepada kedua temannya.
"Ciih, dia bilang Alvano batu. Gak sadar dirinya juga sebelas duabelas sama si Al," Gumam Zidan yang melihat punggung Arkan semakin jauh darinya.
"Iya. Bener juga lo." timpal Afkar yang juga berpikir seperti apa yang dipikirkan oleh Zidan.
Zidan dan Afkar pun langsung menyusul kedua temannya yang sudah melesat pergi sedari tadi.
.....
Brak!
Vanya menggebrak meja Viona dengan sangat keras sehingga mampu membuat Viona tersentak kaget. Bukan hanya Viona saja yang terlihat kaget, teman-temannya pun juga ikut kaget.
"Kurang ajar lo ya!" Teriak Keysya seraya langsung bangkit dari tempat duduknya dengan tangannya yang menunjuk wajah Vanya.
Vanya menepis tangan Keysya dengan kasar lantas ia tersenyum sinis ke arah Keysya. "Kenapa lo Marah hm?" Tanya Vanya dengan nada jahatnya.
"Lo udah bikin semua orang yang ada di dalam kelas ini kaget! Minta gue gebukin lo!" Hardik Keysya tersulut emosi. Sedangkan Viona yang melihatnya kembali menghembuskan napas beratnya.
"Wow, wow, santai. Kenapa marah emosi gini ya? Apa jangan-jangan lo lagi punya penyakit darting ya?" Ledek Friska yang melihat wajah Keysya dipenuhi dengan amarah.
Semua teman-teman Vanya tertawa keras ketika mendengar ledekan Friska kepada Keysya. Sedangakan Keysysa yang merasa jadi bahan tertawaan para nenek lampir itu pun langsung mengepalkan kedua tangannya dengan sangat kuat.
"Wah.... Ngajak ribut rupanya kalian!" Ucap Audy juga ikut bangkit karena tidak terima temannya ditertawakan seperti itu.
"Tenang, gue gak bakal ngajak ribut sama kalian kok, santai aja. Gue cuma mau main-main sama adik gue tercinta ini," ujar Vanya seraya menatap wajah Viona dengan tatapan jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO ALASTAR
Teen FictionAlvano alastar adalah seorang pria yang sangat mandiri dan tidak pernah bergantung pada kedua orang tuanya sejak dini. Semenjak ia duduk di bangku sekolah dasar, kedua orangtuanya lepas dari tanggung jawabnya kepada putra semata wayangnya itu hanya...