بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
WALCOME BACK
*
*
****
Motor yang dikendari oleh Alvano kini berhenti tepat di sebuah kosan kecil, yang terlihat kurang layak bagi seorang Alvano. Ia turun dari motor itu diikuti Viona yang juga ikut turun.
Viona membuka helmnya dan langsung menyodorkan helm itu pada pemiliknya.
"Makasih," ucap Viona dan hendak berlalu dari hadapan Alvano yang masih setia berdiri menatap ke arah kosan di depannya.
"Gitu doang?"
Viona menghentikan langkahnya dan kembali menoleh ke belakang tatkala mendengar Alvano membuka suara, "Kamu mau minta bayaran?" Tanya Viona.
"Gue bukan tukang ojek," sahut Alvano.
"Terus? Apalagi?" Tanya Viona kembali.
Alvano menghembuskan napasnya berat. Sungguh. Ia merasa Viona adalah satu-satunya wanita yang mampu membuatnya merasa tertantang. Sikapnya yang cuek dan tidak suka menye-menye membuat Alvano tertarik.
"Gue mau masuk dulu. Gue haus." Ucap Alvano lantas berlalu dari hadapan Viona.
Viona yang melihat itu pun langsung memutar bola matanya malas. Ia mengikuti langkah Alvano yang sudah berjalan mendahuluinya.
Alvano kini sudah masuk ke dalam kosan yang terbilang kecil itu. Ia mendudukkan tubuhnya di sofa seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah.
Selang beberapa saat. Kini Viona kembali datang dengan sebuah nampan yang di atasnya terdapat gelas yang berisikan jus. Ia menaruh jus itu di hadapan Alvano.
"Diminum," ujar Viona mempersilahkan.
Alvano hanya menganggukkan kepalanya pelan menanggapi ucapan Viona.
"Selama ini, lo tinggal di sini?" Tanya Alvano.
"Hmm," jawab Viona hanya berdehem.
"Memanganya, lo nyaman tinggal di sini?" Tanya Alvano kembali.
"Kenapa?" Tanya Viona balik seraya memincingkan kedua matanya.
Alvano seketika langsung sadar dengan ucapannya yang terdengar sedikit menyinggung. Ia langsung berdehem untuk merangkai jawaban yang benar agar Viona tidak tersinggung dengan ucapannya.
"Ekhmm, bukan. Maksud gue, lo gak mau tinggal di apartemen gitu?" Tanya Alvano.
"Aku bukan orang kaya yang bisa seenaknya tinggal di apartemen." Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO ALASTAR
Roman pour AdolescentsAlvano alastar adalah seorang pria yang sangat mandiri dan tidak pernah bergantung pada kedua orang tuanya sejak dini. Semenjak ia duduk di bangku sekolah dasar, kedua orangtuanya lepas dari tanggung jawabnya kepada putra semata wayangnya itu hanya...