BAB 1 Ada Apa?

76 25 17
                                    

Kalau kalian liat ada Typo tolong komen yah ⁠♡♡

Vote terlebih dahulu

Happy Reading


“Mulai berani lo!”

“Gak usah egois Van! , gue capek, lo selalu maksa gue buat harus ngertiin perasaan lo doang!”

“Heh, gila lo yah?, yang buat diri lo tersiksa, itu lo sendiri, kenapa hubungan di bawa bawa!” bentak Gevan langsung berbalik mengcover bola basket ke arah sahabatnya, tak ada niat mengubah suasana hati ceweknya. 

Pertengkaran yang terjadi di lapangan basket, mengundang beberapa pasang mata yang tak sengaja mengalihkan fokus mereka, kini malah berusaha terlihat biasa, seakan tidak terjadi apa-apa. 

Hari yang buruk selalu menjadi bagian bagi Milka  Anzrelhia Anagatha, gadis dengan senyuman manisnya sedang menjalani hubungan dengan seseorang yang membuatnya bertahan tanpa alasan. 

Walau sudah satu tahun menjalin hubungan dengan Gevandra Saputra membuat dirinya tak kuasa untuk menghentikan hubungan mereka, dimana hubungan yang tak diinginkan selalu terjadi dalam kisah mereka, membuat dirinya semakin membenci hubungan ini.

Entah mengapa Milka benar-benar merasa frustasi dengan semua ini, Gevan merupakan murid yang paling banyak membuat masalah di sekolah, dan sudah menjadi langganan si guru BK.

Gevan dengan sikap keras kepala, pembuat masalah, kini dipertemukan dengan gadis yang bisa dibilang kembaran dalam hal yang sama. 
………

Milka dengan rambut sebahu memegang dua buku paket Sastra Indonesia menuju kelasnya, berjalan mengiringi koridor sekolah, pikirannya terus berkecamuk dengan kejadian pertikaiannya dengan Gevan yang terjadi terus menerus.

“Lo kenapa Mil?” tanya salah satu murid secara tiba-tiba muncul dari  belakang, yang sepertinya sejak tadi menyadari mood gadis itu tidak baik-baik saja.

“Biasa,” balas seadanya dengan raut wajah yang tak bersahabat.  

“Gevan lagi?” tanya Gion memastikan, namun tatapannya benar-benar penuh perhatian.

Dia Gion Bramasta, salah satu murid pintar di SMA Galaxy, yang selalu menjadi sorotan karena banyak prestasi yang dimiliki, itulah alasan Milka sangat mengaguminya, hal tersebut membuat Gion juga semakin memberi harapan, agar Milka lebih memilihnya dibandingkan berandalan sekolah mereka, yaitu Gevandra Saputra, bisa dibilang, mereka saling menyukai, namun terhalang status Milka yang masih menjadi pacar Gevandra Saputra,  Gion masih dalam keadaan menunggu waktu yang tepat. 

“Ya, siapa lagi kalau bukan dia?” respon Milka dengan ekspresi acuh tak acuh.

“Gue cuma mau bilang, lo harus hati hati yah, walau lo pacarnya Gevan, bakal kasian banget, orang yang memiliki karakter buruk bisa memperburuk keadaan lo juga ”

“Bilang apa lo?” suara yang dingin terdengar secara tiba-tiba, cowok berkostum basket dengan langkah tegasnya mendekati, kedua murid yang sedang berbincang serius.

“Coba ulang!” 

Gevan tak kuasa menahan emosinya dengan mengepal kuat, kedua tangannya, menatap tajam ke arah Gion.

“Apaan sih Van, urusannya sama lo apa, kalau Gion ngobrol sama gue?” Milka sedikit kasar mendorong Gevan saat cowok itu hendak mendekat.

“Ngomong setan!!” bentak Gevan tak mempedulikan ucapan Milka, dengan tiba-tiba tangan kanannya sudah meremas baju seragam Gion, yang membuatnya hanya tersenyum sinis membalas tatapan itu.

“Memang benar kan?, lo murid berandalan yang hanya merugikan sekolah, seharusnya lo sadar dengan sikap lo begini, merusak banyak fasilitas yang menimbulkan kerugian dari orang modelan lo, emang gak pantes lo dapatin cewek sebaik Milka”

“Cih, kalimat barusan udah menunjukkan siapa yang bajingan” tekan Gevan menatap penuh emosi.

“Van, udah dong!” Milka ikut berusaha melepaskan tangannya dari kerak baju Gion, namun tetap gagal, karena cengkraman Gevan cukup membuatnya sedikit merasa sakit, jika semakin berusaha lepas, tentu akan semakin sakit.

“Gevan, plisss,” Milka terus memohon demi mengembalikan kewarasan cowoknya yang hampir diluar batas.

Setelah cengkramannya terlepas, Gion berusaha merapikan kerak seragamnya sambil tersenyum smirk.

Tiba-tiba dengan kasar tangan Milka ditarik, “ikut.”

“Jangan maksa napa sih?”

“Ow jadi lo mau ikut dia?”

“Gak” balasnya menggeleng cepat dengan ekspresi takut.

“Ya, udah ayok” bentak Gevan sembari menarik kasar tangan Milka.

Gadis itu sedikit melangkah cepat mengikuti kemana arah Gevan membawanya, mengingat langkah cowok itu cukup jauh ketika kakinya melangkah.

Setiba di taman belakang sekolah dengan kasar Gevan sedikit mendorong Milka, alhasil membuatnya mundur secara kasar dua langkah ke belakang.

“Lo gila yah!, mikir gak sih_”

“Lo manusia yang punya otak kan?” satu pertanyaan memotong kalimat Milka yang sejak tadi ingin mengeluh, karena tangannya yang sakit.

“Apa sih,” gadis itu dengan sigap melepaskan tangannya dari genggaman Gevan pacarnya.

“Masih punya cowok gak usah ngemis bisa?”

“Whatt!”

“Gak usah sok kaget, gak akan mengubah pandangan gue tentang lo”

“Ngemis?”

“Cihh, nanya balik,” Gevan tersenyum miring menoleh ke samping menggeleng tak suka.

“Lo kalau otak lagi error, perbaiki dulu di bengkel dokter, jangan minta gue buat perbaiki, nanti gue rusakin.” 

“Sekarang emang aman dianya, kelewatan batas, gak akan gue kasi koma. Ngerti?” tekan Gevan terus menatap tajam ke arah Milka dan pergi begitu saja.

“Gue gak ngemis, lo pikir gue gila?”

“Terus lo dekat-dekat dia maksudnya apa?.”

“Huf, capek gue” keluh Milka mendesah kasar.

“Muka lo kenapa kesal?, kenapa lo tarik nafasnya sampai gitu? Hah? bosan sama gue?.”

Milka menatap tak percaya dengan semua jalan pikiran Gevan, “astaga Van, gue bernafas aja salah, mau lo apa sih?,” gadis itu malah mengacak-acak rambutnya seperti orang gila.

Sedangkan Gevan cukup merasa capek, harus memperbaiki hubungan mereka, cowok itu pergi dengan ekspresi tak suka. “Atur aja hidup lo,” ketusnya berlalu meninggalkan Milka sendirian di halaman belakang.

“Gevan!, ihhhhhh!” pekiknya tertahan seakan tak bisa bernafas, menahan emosinya yang tak bisa dikendalikan.

Kepergian Gevan sedikit membuat dirinya terus mendesah panjang, seakan lelah dengan dengan sikap Gevan yang terlalu keras kepala. “Satu tahun sama lo bikin gue nyesel” gerutu Milka melangkah pergi memasuki ruangan kelasnya.

Kasi komen dulu, bab 1 ini gimana?
😟😟😟

Jangan PERGI

VOTE DULU LAH BRO😘

GEVAMILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang