Kalau pas liat typo jangan lupa komen yah
Happy Reading
“Nih, catatan sastra, sama buku paketnya”Milka memasuki ruang kelas dengan keadaan yang berusaha mengubah dirinya kembali normal, wajahnya yang kusut dibuat seolah-olah ia tak melewati keadaan yang buruk. Gadis itu memasuki ruang kelas sembari mengembalikan catatan Vania yang di pegang sejak tadi.
Vania salah satu sahabat yang paling dekat dengan Milka, kebersamaan mereka memang selalu tak terpisahkan, satu lagi, cewek dengan sifat manjanya Diva, selalu tidur di kelas jika tidak ada guru.
“Arrrrrgh gue lapar” rengek Vania sembari menelusupkan kepalanya di atas kedua tangannya yang dilipat di meja. “Ya, makan”
“Temenin”
“Enak aja” sarkas Milka sembari mencatat materi fisika.
“Emang lo gak lapar?”
“Gak”
“Yaudah, gue ke kantin dulu”
Setelah Vania beranjak, Milka masih dengan fokus mencatat materi, “nih, bekal” seorang siswi menyodorkan satu tempat bekal berwarna pink cream secara tiba-tiba.
Tak menerima, Milka mengerutkan dahinya bingung, “dari siapa?”
“Pacar lo”
“Makasih,” cetus Milka kembali serius mencatat materinya.
“Perasaan, Gevan lebih ganteng, kok bisa lo lebih memilih buat selalu dekat sama Gion?”
Mendengar pertanyaan itu, tangan yang semula sedang bergerak menulis, kini berhenti seketika, Milka menoleh menatapnya serius secara mendadak.
“Lia,” panggilnya dengan nada dingin menyebutkan nama gadis itu.
“Hm?”
“Lo cuma mau nganter ini kan?”
“Iya deh sorry,” canda Lia tersenyum tipis, lalu pergi meninggalkan Milka sendiri, yang alhasil membuat dirinya kembali tidak fokus, matanya terus memantau langkah Lia yang keluar dari ruang kelas.
“Judes amat tu muka,” gadis itu menggerutu, sambil keluar dari ruang kelas, ketika melihat tatapan Milka yang tak biasa dilontarkan untuknya.
Setelah sepuluh menit fokus dengan kegiatannya, ia pun berhenti sejenak dan membuka bekal itu, walau tak memiliki hubungan yang baik dengan Gevan, gadis itu juga tetap tau caranya berterimakasih.
“Dilan?” Panggil Milka pada salah satu teman kelasnya yang sejak tadi bermain game di pojokan kelas.
“Ha!” balas Dilan masih dengan fokus yang menetap.
“Kamu liat Gevan gak?.”
“Lagi main basket di lapangan” jawab Dilan dibalas anggukan, cowok yang selalu lebih fokus dengan kegiatannya sendiri, sejak awal mereka bersama. Kesibukan seseorang memang menjadi kebebasan buat mereka.
∆∆∆∆
Ting Ting Ting…….
Bunyi bel menunjukkan waktu pulang sekolah, dari ujung koridor Milka, Vania dan Diva jalan berdampingan, bersama beberapa murid lainnya.
Dari kejauhan, Gion, sedikit cepat mengejar mereka yang masih belum jauh untuk dikejar.
“Milka”
“Ya?”
“Balik sama gue yuk, kita mampir gramedia gimana?”
“Tapi kayaknya_”
“Lo pintar, tapi di satu sisi, lo goblok banget yah?”
Tidak lain dan tidak bukan, itu adalah kalimat yang dilontarkan secara tiba-tiba dari Gevan, belum sempat menyampaikan maksud dan tujuannya Gevan merusak momennya bersama Milka.
“Lain kali aja yah, Gion,” pamit Milka sembari menarik kuat tangan Gevan menjauh, namun tak bisa di pungkiri bahwa Gion juga sangat membenci situasi ini.
“Cih, lain kali,” desis Gevan tiba-tiba, mengundang tatapan yang tak suka dari wajah Milka.
Vania dan Tasya yang menyaksikan itu hanya berdiri bingung dengan perdebatan yang tak penting, “hmm, kayaknya kita harus balik duluan deh,” pamit kedua gadis tersebut mengalihkan perhatian mereka bertiga.
“Kalau gitu, lo sekalian sama Gion aja,” tambah Gevan mengundang tatapan tajam yang tiba-tiba dari Gion, merasa ada yang tak nyaman, Tasya memilih balik sendiri. “Aduh aku lagi buru-buru jadi gak bisa, aku duluan, bye bye,” pamit Tasya langsung pergi begitu saja.
“Hati-hati yah Sya,”
“Iyooo…..” balas Tasya sudah sedikit menjauh dari mereka.
Apapun itu, Milka merasa tidak nyaman dengan keberadaan Gevan dan Gion yang ada bersamanya sekarang. Gevan yang adalah pacarnya dan Gion adalah orang yang dikaguminya. "Hufff posisi yng rumit," batinnya frustasi.
Arrrrrrgh
Bagaimana yang ini?
Sepertinya ceritanya membosankan yah?😭

KAMU SEDANG MEMBACA
GEVAMIL
Ficțiune adolescențiDILARANG PLAGIAT KUHP Indonesia tentang plagiarisme diatur pada pasal 380 ayat (1) KUHP serta dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal. Hubungan yang tidak pernah baik membuat gadis bernama Milka akhirnya menyerah. Namun siapa...