Chapter 8.Bayangan Masa Lalu

6 3 1
                                    

⋅•⋅⊰∙∘☽✧☾∘∙⊱⋅•⋅

'Setelah mendapatkan mimpi itu beberapa hari sebelumnya, Katelyn pada saat itu membangunkan ku yang tengah menangis sembari mengatakan kata-kata yang terdengar tidak jelas, membuat dirinya menjadi panik lalu langsung membangunkan ku.. '

'Setelah mengetahui apa yang terjadi kepadaku, Kaly langsung memelukku, dan setelah itu dirinya tidak membiarkan ku untuk sendirian, dikarenakan dirinya takut aku merasa kesepian, konyol, padahal aku baik-baik saja, sebenarnya aku tidak masalah jika Kaly terus menerus menghabiskan waktu bersamaku, tetapi... Apakah Arrio juga mesti berada di sini?!'

Lysandra masih teringat betapa terkejutnya dia saat Katelyn membangunkannya dari mimpi itu. Tangisannya memecah kesunyian malam, dan kata-katanya yang terputus-putus membuatnya merasa panik. Namun, Katelyn dengan cepat menghampirinya dan merangkulnya erat, mengusap lembut punggungnya sambil menenangkan. "Anda baik-baik saja, tuan putri. Saya berada di sini" bisiknya pelan.

⋅•⋅⊰∙∘☽✧☾∘∙⊱⋅•⋅

Keesokan paginya, sang tuan putri merasa bersyukur atas kehadiran sang dayang dalam hidupnya. Di istana Pearl, mereka berdua tidak pernah merasa sendirian. Katelyn selalu ada di sampingnya, menghiburnya dan membuatnya merasa aman. Namun, ada satu hal yang kerap mengganggu Lysandra, hal itu adalah tentang kehadiran Arrio.

Arrio, Arrio kini seringkali secara tiba-tiba berada di sekitar istana Pearl, entah itu dikarenakan sang dayang yang mengundangnya atau dirinya yang berinisiatif datang ke istana itu sendirian dirinya juga sering kali berada di sekitar mereka. Meskipun Katelyn terkadang merasa keberatan dikarenakan Arrio yang selalu tiba-tiba saja muncul secara tiba-tiba, dirinya takut justru itu menganggu pekerjaan Arrio, namun sang kesatria justru tidak merasa keberatan sama sekali, dikarenakan merasa berhutang kepada sang tuan putri dalam kejadian beberapa hari yang lalu, dan juga itu sebagai penghormatannya kepada Lysandra yang merupakan putri dari majikannya (Richard).

Keseharian di kekaisaran berjalan dengan hangat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di taman istana, berjalan-jalan di sekitar kebun bunga yang indah, atau duduk di tepi danau yang tenang. Lysandra juga kerap berkeliling bersama Arrio selama sang dayang menyiapkan hidangan untuk mereka.

Namun, di balik kesenangan dan kehangatan itu, ada ketegangan yang mengintai di balik layar. Lysandra semakin berpikir apakah semuanya akan berjalan se lancar dan setenang ini, seperti tidak ada masalah, atau sebaliknya?. Dirinya mulai bertanya-tanya apakah Arrio benar-benar bisa dipercaya atau tidak, apakah Arrio benar-benar tidak akan membocorkan keberadaan nya kepada Richard atau tidak, ketegangan-ketegangan tentang pengkhianatan pun mulai menghampiri dirinya. Lysandra takut kenangan tentang pengkhianatan ataupun penuduhan yang dahulu dirinya alami akan ter ulang kembali.

'Semuanya terlihat Damai... Aku jarang mendengar kabar buruk lagi mengenai Derian dan juga Richard... Apakah memang semuanya akan berjalan se damai ini?... Arrio juga mengatakan mereka hanya melakukan kegiatan seperti biasanya, tanpa ada sesuatu hal yang special.. Apakah semuanya benar-benar akan berjalan semulus ini?...'

'Dalam kehidupan, ada istilah 'roda terus berputar, tidak kenal henti,' Aku bingung apakah istilah ini juga mengacu kepada Estelle yang merupakan sang pemeran utama wanita yang hidupnya sempurna?... Berbeda dengan Lysandra yang mengalami hidup yang berat, Estelle justru menjalankan hal sebaliknya, dirinya dicintai oleh semua orang,bahkan hidup dengan gelimang harta, sedangkan Lysandra hanya hidup dengan keuangan istana yang dirinya atur sendiri,dan hanya ada empat orang yang benar-benar mencintai dirinya...tetapi apa yang kurasakan cukup berbeda...apakah Aku benar-benar boleh mengganti alur ceritanya?...apakah Aku boleh mengganti takdir Lysandra yang akan dieksekusi di usia delapan belas tahun?...'

Aku Akan Mengubah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang