Regret

150 17 10
                                    

*Pusat Medis Seoul

Presdir Na dan hae jin tampak mondar mandir di depan ruang Operasi, para perawat tampak keluar masuk dengan tergesa gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Presdir Na dan hae jin tampak mondar mandir di depan ruang Operasi, para perawat tampak keluar masuk dengan tergesa gesa.

Presdir Na berkali kali tampak berdoa agar cucunya bisa terselamatkan. Sudah satu jam sejak ia mendapat telpon dari rumah sakit bahwa jinny mengalami kecelakaan. Berita itu sangat membuatnya syok dan merasa bersalah karena membiarkan cucu semata wayangnya pergi dalam keadaan marah.

"Eomma.. Apa jin hee akan baik baik saja? "

Presdir Na membelalakkan matanya Karena hae jin tiba tiba saja memanggil nya eomma kembali. Direngkuhnya tubuh putra semata wayangnya dengan erat.

"Dia pasti baik baik saja hae jin-a... " air mata tampak mengalir dari kedua sudut mata wanita tua itu.

"Aku yang salah eomma.. Harusnya aku tidak meninggalkan dia selama ini.., dia pasti sangat bingung dengan sikapku yang terlalu mendadak mendekatinya " sesal hae jin sembari terisak dipelukan ibunya.

Terdengar suara langkah kaki sedang berlari di dekat operasi. Lantas Presdir Na melihat ke arah tersebut. Dilepaskannya pelukannya pada hae jin.

"Lea?? Bagaimana bisa kau disini? " presdir Na meninggalkan putranya dan berjalan mendatangi lea.

"Halmoeni? Oohh.. Aku mendapatkan telepon dari rumah sakit sebelumnya, bagaimana keadaan jin hee halmoeni? " lea terlihat sangat cemas.

"Dia masih di dalam" jawab Presdir Na dan perhatianya kembali tertuju pada pintu ruang operasi , berharap seseorang bisa memberitahu kondisi cucunya saat ini.

"Unnie....!!!!! " seseorang yang lea kenal tampak berlari kearahnya.

"Dita? "

"Jinny.. bagaimana dengan nya unnie? Aku mau melihatnya? " dita terlihat sangat terpukul, di guncang nya tubuh lea berkali kali.

"Tenanglah dit..., dia masih di dalam" tunjuk lea ke arah pintu ruang operasi . Lantas dita segera berjalan ke arah pintu ruang operasi . Mencoba mencari tahu apa yang terjadi.

"Suster... Tunggu sebentar.. Pleasee.. !! Bagaimana dengan pasien Park jin hee? Tolong katakan sesuatu!! " dita menahan perawat yang baru saja keluar dari ruang operasi .

"Bersabarlah nona, dokter sedang melakukan yang terbaik padanya. Pasien mengalami patah leher dan lengan serta pendarahan, hanya itu saja yang bisa saya beri tahu maafkan saya. Permisi"

Dalam sekejap dita merasa sangat syok. Matanya membelalak kaget dan menutup mulut nya dengan kedua tangannya.

Tangisnya pun meledak, dita mulai tak kuasa menahannya. Tubuhnya ikut terduduk lemas di depan ruang operasi .

Mama mega akhirnya menopang tubuh dita.di dekapnya tubuh putrinya erat erat. Sembari mencium keningnya. Sedangkan sang ayah hanya bisa melihat dari kejauhan.

You & Me  ( LENGKAP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang