The Fact?? 2

138 15 8
                                    

*Dita apartemen

*Dita apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mmmm.. Ahhh" dita dan jinny masih menikmati ciuman panasnya di atas sofa. Tubuh dita kini berada di atas jinny. Momen saling memanggut dan bertukar saliva itu kini membuat ibu hamil itu sedang berada di puncaknya.

"Hon... " dita ingin melepas kaos jinny tapi ditahan oleh jinny. Jinny mengangkat tubuh kekasihnya dan menggendong nya masuk ke dalam kamar. Di rebahkannya tubuh dita diatas ranjang tanpa melepaskan ciumannya.

Jinny PoV

"Jangan memancingku sayang... "bisik ku ditelinga kekasihku yang kini sedang terbakar nafsu. Dita yang sudah melepaskan ciuman kami sekarang mulai turun menjilati setiap jengkang leherku dan belakang telingaku.

"Aahh... Hon, stop it" aku mulai tak kuasa dengan perlakuan dita. Tapi dita masih terlihat sangat menikmati nya.

Yaa jin hee bertahanlah..
Jangan ingkari janji mu..
Bertahanlah..
Seminggu lagi jaeball...

Segera ku tarik wajah kekasihku dengan lembut, sebelum ia benar benar merusak benteng pertahanan ku.

"Mmmm.... Sss.. Mmm" ku lumat kembali bibir nya. Dan menahan kedua tangannya agar tidak menjamah tubuhku lagi. Dita masih tampak memberontak. Lantas ku balikkan tubuhnya sembari melepaskan ciuman kami. Ku peluk tubuhnya dari belakang.

"Aaa.. Wae....??? Hon..? " dita masih meronta di pelukan ku.

"Ani... Jangan sekarang jaebal.., aku tidak mau mengingkari janji ku. Bertahan lah dit..." ku dekap erat tubuhnya dan ku cium bahunya lembut.

"Apa bedanya dengan sekarang hon?? Kau tega sekali denganku? Hormonku terus bertambah karena hamil hon.. Yaakkk!! Park jin hee! " dita tampak tidak terima dengan keputusan ku.

"Tenanglah sayang... Halmoeni sudah menetapkan tanggal pernikahan kita. Dan akan berlangsung minggu depan, sabar lah cintaku.. Kita akan melakukan nya nanti eohh" ku kecup kening kekasihku dengan penuh cinta. Dita akhirnya mulai tenang dan membiarkan aku memeluknya.

"Minggu depan? Benarkah? Kenapa tidak memberitahuku? "

"Aku ingin menceritakannya pada mu pagi ini, tapi ada something yang membuatku lupa menyampaikan nya" dita lantas menoleh kepadaku.

"Something? What? "

"Bukan apa apa, sudahlah lebih baik kita tidur saja, malam ini aku akan menemanimu sebagai gantinya" ku sandarkan kepalaku di leher dita, sembari tanganku yang mengelus perutnya.

"Kau tidak menutupi sesuatu dariku kan jinny? "

"Emm.. Tidurlah dit.. Aku sangat lelah sekarang " ku alihkan pertanyaan dita agar dia tidak menerus menanyakan hal yang sudah pasti sedang ku rahasiakan Darinya. Dan kurasakan dita perlahan mulai tertidur Karena aku tidak berhenti mengelus perutnya, sepertinya bayi kami juga sangat menyukai jika aku selalu melakukan ini.

You & Me  ( LENGKAP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang