Miss you

159 19 8
                                    

*Universitas Seoul

"Bagaimana unnie? Apa dita sudah mengangkat telpon mu? " jinny kembali membuat lea pusing dengan pertanyaan nya.

"Sabarlah jin hee, aku juga masih terus mencobanya" lea kembali mengulang panggilannya, tapi tidak juga di angkat.

Lea menggelengkan kepalanya. Jinny mulai semakin merasa bersalah. Di acak acaknya rambutnya sembari menelpon dita kembali.

"Dia tidak mengangkat nya kan? " lea melihat raut wajah jinny semakin kusam.

"Bagaimana ini unnie? Dita pasti sangat marah pada ku, bahkan dia sampai tidak masuk kelas hari ini" jinny kembali memijat keningnya.

"Ada apa ini? Kenapa wajah kalian murung begini? " soodam yang yang baru saja selesai dari kelasnya, sekarang datang menghampiri kami.

"Hai.. Babe" lea langsung menyambut kekasihnya dan memeluknya. Jinny hanya memalingkan wajahnya tanpa ingin berkomentar.

Soodam yang melihatnya kini mengangkat kedua alisnya dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada jinny.

"Ada apa? "

"Mmm.. Dita apa dia mengabari mu hari ini? " jinny mulai membuka suaranya.

"Dita unnie? Ani.... Dia tidak mengabari ku hari ini. Aku baru saja ingin bertanya padamu jinny, ada apa? Dita unnie belum pernah begini sebelum nya" soodam mulai mengerutkan dahinya pada Jinny.

Jinny semakin dibuat bingung dengan kondisi ini. Dia hanya bisa terduduk pasrah di kursi taman kampus. Lea segera menepuk pundak Jinny, mencoba untuk menenangkan nya.

"Sayang, apa kau bisa menemui Dita ke apartemen nya? Jinny sudah berusaha mendatanginya tapi Dita tidak membukakan pintunya. Aku juga sudah mencoba menelponnya tapi juga tidak di angkat" soodam mulai aneh dengan situasi ini. Dilihatnya wajah dua saudara di hadapan nya dengan penuh tanda tanya.

"Baiklah.. Aku akan kesana. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Aku juga perlu tahu kan? " desak soodam sebelum pergi meninggalkan keduanya.

"Itu.. Hanya kesalahpahaman dami-a" jawab Jinny dengan putus asa.

"Salah paham apa? " soodam semakin menyipitkan kedua matanya pada Jinny.

"Dita melihatku dipeluk dan di cium oleh seseorang kemarin malam" Jinny menundukkan kepalanya dengan menyesal.

"Mwo?!!! Yakk Jinny!!! Beraninya kau? " Lea yang melihat soodam ingin memukul Jinny segera menghentikan nya.

"Babe No!! Dengarkan dulu Jinny eoh" pinta Lea dengan memohon pada kekasihnya.

"Huhh... Siapa wanita itu? Akan ku jambak rambutnya!! " soodam segera menepis tangan Lea yang menahannya. Dan mengepalkan jemarinya yang tersulut emosi.

"Dia.. Hanya seorang teman dami-a, anak teman ibu ku, dia hanya refleks memeluk dan mencium ku karena kami sudah lama tidak berjumpa itu saja. Aku bersumpah! " Jinny menjawabnya dengan tegas.

"Semua itu berawal dari teman Jinny jangan lupakan itu!! " soodam mulai menjawab dengan ketus. Jinny mulai merasa kepalanya semakin pusing.

"Babe.. Jangan seperti itu. Aku tahu kau tidak suka ada orang yang menyakiti Dita. Tapi Jinny dia tidak akan melakukannya, aku yakin itu" Lea mendekap kekasihnya agar kembali tenang.

"Tolong bantu aku soodam.. Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin menjelaskan semua yang terjadi. Pleasee!! "

Soodam akhirnya menuruti kemauan Jinny. Tatapan Jinny yang memelas seperti itu membuat hatinya luluh.

You & Me  ( LENGKAP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang