PERJANJIAN

32 4 0
                                    

Aku sudah duduk dengan manis di cafe yang sudah aku tentukan.
Ku baca lagi surat perjanjian yang sudah aku buat untuk memastikan tidak ada hal yang akan merugikan diantara aku dan dia.

Jam sudah menujukan pukul tujuh dan dia belum juga datang.

"Apakah dia lupa, atau perlu aku menelponnya" Batin ku

Biar lah aku tunggu 5 menit lagi, jika tidak ada maka perjanjian ini batal

Tapi apa yang aku katakan ke mamah, aku sudah terlanjur janji

Kini aku sudah benar benar resah ku lihat jam sudah lewat tiga menit

Aku yakin dia pasti tidak akan datang..

Akhirnya kuputuskan untuk pergi dari cafe

Baru saja aku membuka pintu aku di kaget kan dengan sosok nya yang berdiri tepat di hadapan ku

Baru saja aku membuka pintu aku di kaget kan dengan sosok nya yang berdiri tepat di hadapan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini belum lewat lima menit dan kau sudah mau pergi? Sangat tidak konsisten.. " Ucapnya sambil berjalan masuk

Aku pun mengekor di belakangnya

Dia langsung duduk dan aku pun duduk di hadapannya

"Emmm.. Apa kau sudah makan? Bagaimana jika kita makan dulu? " Tanya ku basa-basi

Tidak ada jawaban dia hanya mengangguk sambil bermain ponsel

Aku pun memanggil waiters memintanya untuk membawa kan makanan yang sebelumnya sudah aku pesan

Tidak menunggu waktu lama makanan pun sudah tersaji di atas meja

Suasana sangat hening tidak ada kata-kata yang keluar hanya dentingan sendok yang terdengar

Setelah aku dan V menyelesaikan makanan kami aku pun memberikan diri memberikan surat perjanjian yang sudah aku buat

"Ini kau baca saja dulu" Sambil memberikan map yang berisi surat perjanjian

V tidak berbicara apapun hanya menerima nya

Hingga beberapa saat V menutup map ku dan meletakkan nya di samping nya

Kemudian dia menatap ku dan berkata " Apa yang kau inginkan, kenapa kau membuat perjanjian seperti ini? Kau tau aku sudah memiliki kekasih? Aku sangat mencintai nya. Dan aku hanya akan menikah dengan nya. Bukan dengan aneh wanita seperti mu! "

Aku tersinggung dengan kata-kata nya, ku ambil map ku dan berdiri sambil berkata padanya
" Aku fikir aku sudi menikah dengan lelaki seperti mu? Jika bukan karena orang tua ku yang ingin sekali membantu mu, seperti kakek mu yang pernah membantu keluarga ku. Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti ini"

Kuliah mata V, seperti ada sesuatu yang mengganggu fikirannya. Dia seperti penasaran dengan apa yang aku katakan

"Kau bahkan masih saja bodoh, kau tidak tau siapa aku dan apa maksud tujuan ku bertemu dengan mu? " Aku mulai memprovokasi diri nya

"Seharusnya kau bersyukur ada orang yang mau membantu mu, bukankah jika aku membantu perusahaan mu kau bisa dengan mudah membalas kan dendam mu kepada wanita yang sudah membuat hidup keluarga mu hancur? "

V pun berdiri dan mulai berjalan ke arah ku

"Sejauh mana kau tau tentang aku dan keluargaku? " Tanya V dengan suara berat nya

" Menurut mu? " Aku menantang nya

"Tidak kah kau kasihan melihat ibu mu, bekerja dengan sangat keras mempertahankan perusahaan kalian yang sedang di ambang kehancuran? " Tanya ku sombong

"Aku tak butuh rasa kasihan mu! " Bentak V

Aku berhasil, dia mulai emosi

"Tidak usah sombong, lihat ibumu. Dan juga apa kau fikir kekasih mu akan tetap mau bersama mu jika kau tidak memiliki apapun? Tanya ku lagi

Kali ini V memegang pergelangan tangan ku

" Kekasih ku mencintai ku dengan tulus, kau tidak pantas mengatakan hal seperti itu kepada ny"

Aku melepaskan genggaman tangan nya

"Selain bodoh, ternyata kau juga sangat naif"

"Kita lihat saja, apa yang akan terjadi jika kau benar benar hancur.apakah dia akan tetap ada di samping mu? Kita lihat saja nanti"

Aku mengambil tas ku dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu

"Seharusnya kau menyambut baik perjanjian yang aku buat. Dasar ... "
Kata-kata ku terakhir sebelum aku menutup pintu dan meninggalkan nya dan surat perjanjian ku

PENYESALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang