SIAPA DIA

95 4 0
                                    

Ketukan pintu

"Nona, nyonya dan tuan sudah datang. Mereka menunggu mu di ruang makan" Ucap salah satu maid yang bekerja di rumah ku

Tanpa basa basi aku langsung menuju ruang makan untuk bertemu orang tua ku

"Mamaaah... Kenapa lama sekali aku rindu" Rengek ku sambil memeluk mamah

"Mamah juga rindu, ini semua karena papah. Terlalu banyak pekerjaan yang di urus" Ujar mamah

"Papah masih saja seperti itu, tidak bisa kah percayakan kepada asisten papah? "

"Tidak bisa seperti itu, kau tau papah seperti apa. Dan bukannya kalian dua sama? Sama-sama gila kerja? " Ucap mamah

"Sudah laah.. Ayook makan aku lapar"

Papah dan mamah hanya tersenyum melihat tingkah ku

"Sayang setelah ini ada hal penting yang ingin papah sampaikan kepada mu"

" Apa itu pah? " Tanya ku

Kata papah "Nanti saja setelah kita menghabiskan malam malam ini"

Aku pun melanjutkan makan ku tanpa memikirkan hal yang nanti akan terjadi

...
Setelah makan

Aku, mamah dan papah berkumpul di ruang keluarga

"Papah apa yang ingin papah katakan, aku tidak sabar"

Papah memberikan sebuah map hitam tebal

"Apa ini pah? Apa ini berkas perusahaan papah? " Tanya ku

"Bukalah" Perintah papah

Aku pun membuka map itu aku tidak mengerti dengan ini dari map itu

"Apa ini pah? Siapa dia? " Menunjuk photo yang ada di dalam map

"Dia anak teman mamah, papah nya baru saja meninggal. Keluarga nya sudah banyak membantu keluarga kita dulu. Kakek nya yang membantu perusahaan papah sehingga bisa berkembang menjadi seperti ini" Jelas mamah

" Lalu?  Apa hubungannya dengan ku? "

" Papah mau kamu menikah dengan nya"

"Apa? "

"Apa aku tidak salah dengar? Papah ingin aku menikah dengan nya? " Tanya ku heran

Mamah mendekati ku dan membelai lembut rambut ku "sayang, tolong mamah.. Menikah lah dengan nya. Sehingga kita bisa membantu keuangan perusahaan mereka. Perusahaan mereka di ambang kebangkrutan"

"Apa hubungannya aku menikah dengan nya. Dengan kebangkrutan perusahaan nya. Kita bisa memberikan pinjaman kepada perusahaan nya. Atau berikan saja uang yang mereka butuhkan. Tidak perlu aku menikah dengan nya" Aku merasa permintaan  ini sangat berat

" Jika saja teman mamah mau. Mamah pasti sudah memberikan uang untuk membantu keuangan mereka. Tapi dia tidak mau" Jelas mamah

"Sudah susah masih saja terlalu sombong. Tidak mau menerima bantuan orang" Kata ku

"Jennie!! " Bentak papah

"Apa pah? Itu kenyataan" Bela ku

"Kita tidak akan hidup seperti ini, semewah dan senyaman ini jika dulu kakek nya tidak membantu keluarga kita" Jelas papah

" Semua yang kita miliki adalah hasil dari jerih payah kakek, dan papah! " Bantah ku

"Sudah lah papah tidak mau mendengar alasan apapun lagi. Papah mau kamu bertemu dengan nya besok sore. Papah sudah memesan tempat untuk kalian berdua" Perintah papah

"Kalian bisa kenalan dulu. Tidak perlu buru-buru" Pinta mamah

Aku hanya diam tidak merespon apapun yang mamah dan papah katakan..
Aku kesal sangat kesal
Ini sudah bukan zaman siti Nurbaya tapi kenapa masih saja ada perjodohan yang tidak jelas ini

...

Setelah mamah dan papah pergi aku pun masuk kedalam kamar

Ku ambil ponsel ku

Aku menelpon orang kepercayaan ku yang biasa aku mintai pertolongan jika aku membutuhkan data pribadi seseorang

...

Tidak butuh waktu lama data orang itu sudah terpampang jelas di hadapan ku

Satu hal yang aku tau dia memiliki kekasih yang orang lain tidak boleh tau. Karena kekasih nya seorang artis dan sedang berada di puncak kejayaannya.

PENYESALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang