VICTORY

55 5 0
                                    

Aku hanya duduk diam dan memandang ke segala arah..
Aku sangat tidak nyaman dengan tatapan tajam matanya..

"Tidak bisa kah kau berhenti memandang ku dengan tatapan aneh mu itu? " Tanya ku kesal

Cukup lama dia diam sampai...
" Saya tidak tau apa tujuannya kita harus bertemu di tempat ini, saya hanya tau kau Jennifer. Selebihnya aku tak tau karena bagiku itu tidak penting "

Aku tak Terima dengan kata-kata nya " Lalu kau fikir kau penting victory? "

" Kalau saja bisa aku memilih, aku akan lebih memilih untuk tidak datang menemui lelaki seperti mu! "

Victory tampak geram dengan kata-kata ku

"Kau tau siapa saya?  Saya Victory Artahsasta, saya rasa semua wanita sangat mengagumi saya. Mereka bahkan rela mengantri demi bisa berbicara dengan saya! "

" Hei, sombong sekali anda. Laki-laki murahan yang suka memacari gadis gadis. " Aku kesal dengan pernyataan nya

"Apa kau bilang? " Dia berdiri dari tempat duduk nya

"Kenapa? Kau tidak Terima? Aku fikir aku tidak tau siapa kau? Aku bahkan tau saat ini kau sedang mengencani seorang artis. Tapi hubungan kalian tidak bisa di publish karena dia sedang dalam puncak ketenaran"  Aku sangat kesal

Victory mendekati ku " Siapa kau sebenarnya "

Aku bangun dari duduk ku dan berdiri mensejajarkan dengan nya

" Seharusnya kau pintar, kau harus cari tau dulu dengan siapa kau akan bertemu! Dasar laki-laki bodoh! Hanya tau mempermainkan perempuan ! "

Victory tidak tinggal diam dia memegang pundak ku dengannya kencang dan berkata tepat di telinga ku
" Jika kau tidak tau siapa saya, tidak usah sok tau "

Aku menatap nya tanpa rasa takut
" Bahkan aku tau siapa kakek mu! Orang tua mu! Perusahaan yang kau sombong kan sedang dalam masalah kan? Mungkin dalam waktu dua atau tiga bulan kau akan jadi gelandang. Dan pasti nya wanita mu itu akan meninggalkan mu! "

Dengan sekuat tenaga aku melepaskan tangannya di bahu ku

Berjalan menjauh menuju arah pintu

"Seharusnya kau sopan kepada orang yang akan membantu mu! " Kata ku sambil membuka pintu dan menutup nya

.....

Sepanjang jalan aku terus menyesali pertemuan ini.
Pertemuan ini membuat ku emosi..

Aku pun mengambil ponsel ku dan menelpon mamah

Dalam deringan pertama mamah langsung menjawab

"Bagaimana? " Kata mamah di ujung sana

"Apanya yang bagian, aku tidak mau lagi bertemu dengan lelaki itu! Aku tidak suka. Aku tidak mau menikah dengan nya! " Tanpa menunggu jawaban dari mamah aku langsung menutup telepon ku

Ku matikan ponsel ku, karena aku tau mamah pasti akan menelpon ku lagi  dan menanyakan apa yang terjadi. Sedangkan aku masih sangat emosi untuk menjelaskannya.

"Tolong antar saya ke tempat Roseline, setelah itu kau boleh pergi jika nanti di tanya mamah dan papah bilang saja aku sedang tidak ingin pulang" Perintah ku kepada supir ku

PENYESALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang