DEAL

33 4 0
                                    

Dua hari berlalu dari pertemuan itu
Baik aku atau pun V tidak ada saling menghubungi, mungkin dia tidak tidak menyetujui perjanjian yang aku buat.
Padahal kalau di fikir, dialah pihak yang paling di untungkan.

Di tambah lagi setiap hari mamah datang dengan pertanyaan yang sama. Selalu menanyakan perkembangan hubungan ku dengan V.

Apakah aku harus menghubungi nya dan menanyakan soal itu. Tapi itu hal yang sangat memalukan. Itu seperti aku yang sangat menginginkannya.

Sudahlah terserah saja. Aku tidak perduli lagi

.......

Hari ini pekerjaan ku begitu menumpuk, pembukaan bisnis baru membuat ku harus ekstra hati-hati untuk menyiapkan semua nya agar sempurna.
Nama baik ku dan keluarga menjadi taruhan jika bisnis ini tidak sesuai dengan keinginan para investor.

Ketukann pintu

Salah seorang sekpri ku datang "Nona, ada tamu yang ingin bertemu katanya penting"

"Siapa? Apa aku ada janji dengan nya? " Tanya ku heran karena setauku aku tidak ada temu janji hari ini.

"Dari catatan nya sih namanya Victory Artahsasta, nona mau menemui nya?

" Siapa? Victory? "

"Iya nona, kenapa apa kah nona tidak mau bertemu? " Tanya nya untuk memastikan

"Tidak, biarkan dia masuk"

"Baik nona" Sekpri ku langsung pergi dan tak lama datang dengan lelaki yang tadi kami bicarakan

Aku segera menyuruh sekpri ku untuk meninggalkan kami berdua.

"Silahkan duduk" Kata ku, sambil menunjuk sofa yang ada di ruangan ku


V duduk di kursi panjang dan aku memiliki duduk di kursi tunggal yang ada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

V duduk di kursi panjang dan aku memiliki duduk di kursi tunggal yang ada di hadapannya.

"Sebelumnya apa mau minum sesuatu? " Tanya ku memecahkan ke canggungan

" Tidak, aku hanya sebentar " Tolak nya

"Baik, apa maksud dan tujuan mu datang ke sini? " Tanya ku

"Katakan dengan jujur, kenapa kau menawarkan perjanjian itu? Kau bahkan lebih kaya dari pada aku, apa yang kau inginkan? " Tanya nya dengan tatapan mata yang mengintimidasi

"Katakan dengan jujur, kenapa kau menawarkan perjanjian itu? Kau bahkan lebih kaya dari pada aku, apa yang kau inginkan? " Tanya nya dengan tatapan mata yang mengintimidasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah sudah ku katakan, uhuk....
Uhukk.... "
"Maaf aku tidak terbiasa dengan asap rokok" Kata ku yang sedari tadi terbaruk batuk karena menghirup asap rokok nya V

"Rupanya tuan putri tidak terbiasa dengan asap rokok" Ejeknya sambil mematikan rokok nya

"Sorry,.. Bukakan kemarin sudah ku katakan kenapa maksud dan tujuan ku? " Kataku

"Aku ingin semuanya lebih jelas" Ucapnya sambil mengambil kursi dan kini dia duduk tepat di hadapan ku dengan jarak yang sangat dekat

Itu membuat jantung ku berdebar kencang, seketika ku rasakan panas di wajah ku.
Aku sangat gugup, aku bisa mencium aroma rokok dari nafas nya, aku juga bisa mencium aroma parfum maskulin dari tubuhnya..

" Emmm... Aku hanya tau kalau kakek mu dulu pernah membantu keluarga ku, dan mamah mu berteman dekat dengan mamah mu. Mamah ku sudah menawarkan bantuan kepada mamah mu berkali-kali dan selalu menolak nya, jadi mamah ku meminta bantuan ku untuk menikah dengan mu dengan harapan temannya mau menerima bantuan jika kita memiliki hubungan keluarga " Kataku sambil menunduk karena tak sanggup rasanya bertatapan dengan nya

V memegang dagu ku, dan mengarahkan nya agar aku menatap nya sambil berkata
"Orang tua mu tau soal perjanjian yang kau buat? "

Aku hanya diam dan menggeleng

"Jadi yang mereka mau kau dan aku benar-benar menjadi pasangan suami istri yang tulus? Tanya nya lagi

Aku pun hanya diam dan mengangguk

" Jadi perjanjian yang kau buat kemarin murni kau yang buat?

Lagi lagi aku hanya mengangguk

" Kau tau yang kau lakukan sangat beresiko? Kau tau juga kan kalau aku sudah memiliki kekasih? "

"Iya aku tau" Jawab ku singkat

"Lalu kenapa? Kenapa kau membuat kesepakatan seperti itu?"

" Yaa untuk mengabulkan permintaan orang tua ku,. Memang kenapa? Bukankah ini menguntungkan untuk mu? Perusahaan mu bisa kembali stabil. Aku hanya mengambil sedikit keuntungan itu pun kalau perusahaan mu mendapatkan laba yang besar. Jika tidak aku tidak mendapatkan apapun" Ucapku dengan percaya diri

"Kau lupa, jika di perjanjian itu kita harus tinggal bersama? " Tanya V lagi

"Lalu kenapa? Apa yang salah? Tinggal bersama bukan berarti harus hidup di satu kamar bersama kan. Kita bisa pisah kamar. Kau di kamar mu dan aku di kamar yang lain. Lalu apa lagi? " Tanya ku menantang

" Kau yakin tidak akan ada rasa cinta di antara kita?" Pertanyaan V kali ini membuat ku berisik

"Aku tidak akan pernah mencintai mu sampai kapanpun, bahkan sampai perjanjian ini berakhir pun aku tidak akan pernah mencintai mu. Lagipula perjanjian ini hanya dua tahun. Setelah itu kita akan berpisah. Silahkan kau menjalani kehidupan mu seperti biasanya. Setelah perjanjian ini selesai. Kita hanya akan terikat kontrak kerjasama perusahaan saja, itu pun hanya tiga tahun. Setelahnya kau bisa mendapatkan semua keuntungan perusahaan mu sendiri. Dan Aku hanya minta satu hal jaga nama baik dan jangan sampai ketahuan media atau siapapun saat kau sedang bersama kekasih mu. Karena aku pun akan menjaga nama baik mu. Apa itu belum cukup adil untuk mu?" Kini aku menatap mata V dengan sombong karena aku lah sang pengendali permainan ini

V beranjak dari kursi nya dan mengambil map perjanjian yang ada di atas meja.

Kini tanpa ragu dia langsung menandatangani perjanjian itu. Dan menyerahkan map kepada ku

" Urus segera semuanya. Dan aku mau semua berjalan sesuai dengan yang ada di dalam perjanjian.  Jangan pernah melewati batas mu. Aku sudah memiliki wanita yang aku cintai" Ucap V dengan lantang

" Kau tenang saja. Aku akan mengurus semua nya. Asal kekasih mu itu tidak mengganggu dan bisa kau urus dengan baik. Semua akan sempurna dan baik-baik saja hingga selesainya kesepakatan kita" Kata ku sambil berdiri di hadapannya

" Dengan ini kita deal? " Tanya ku sambil mengajaknya untuk berjabat tangan

"Deal" Ucap V dan membalas jabatan tangan ku

Dan mulai hari ini semua harus berjalan sesuai rencana

Kesepakatan ini hanya aku, V dan kekasih nya saja yang tau. Jika sampai kesepakatan ini bocor maka yang membocorkan hanya salah satu di antara kita dan yang pasti itu bukan aku..

Setelah V pergi aku pun menyimpan map kesepakatan kami di dalam brankas yang hanya aku seorang yang mengetahui dimana tempat dan sandinya.

PENYESALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang