07 - Makan Malam di Kediaman Rodrigo
Setelah semua itu, Sylvester mandi terlebih dahulu sebelum Zavier. Ia di kamar mandi dua puluh menit. Saat selesai Sylvester duduk di pinggir ranjang besar milik Zavier, sedangkan si pemilik kamar masih ada di dalam kamar mandi.
Sylvester mengamati sekeliling kamar. Suram, dingin, kehilangan. Kamar ini seakan berkata seperti itu. Warna dinding serta perabotan pun ikut melengkapi semua kesan tadi.
'Tidak seperti sikapnya.'
Zavier adalah sosok pemuda yang misterius bagi Sylvester.
Kesan pertama yang Sylvester tekankan kala dirinya pertama kali bertemu adalah menyebalkan. Zavier selalu memasang air muka menyebalkan, pemaksa, dan cerewet.
Sylvester jadi mengira. Apakah pertemuan itu sebuah kesialan? Sebab semua itu terjadi dirinya terjebak di mansion antah-berantah ini. Walau bertemu Violetta adalah sesuatu yang menguntungkan karena wanita itu sangat baik pada dirinya.
Dan, apa-apaan ekspresi datar serta dingin itu? Kala dirinya hendak di pukul oleh tiga siswa pecundang, Zavier memukul balik, dengan tidak berkedip sama sekali. Tidak ada ekspresi menyebalkan seperti saat pagi. Yaitu kala keduanya pertama kali bertemu di taman sekolah.
'Tuk
Jari di pipi kirinya membuat Sylvester terperanjat kaget. Dirinya langsung menatap was-was. Zavier terkekeh, sangat lucu melihat air muka Sylvester yang seperti kucing terkejut tadi.
"Melamun?" Zavier duduk di sebelah kanan, handuk masih bertengger di pundaknya. Ia sudah memakai pakaian kasual miliknya.
"Hm...." Sylvester mengangguk pelan. Memalukan, dirinya di pergoki sedang melamun.
Zavier tidak berkata lebih lanjut, ia lebih memilih mengamati Sylvester yang mengenakan kaos putih oversize di tambah celana coklat susu selutut. Sylvester pasti akan menjadi bahan obsesi mommy nya.
"Kakak jadi takut, kalau-kalau kamu di culik pas lagi ngelamun."
Sylvester langsung menoleh ke arah Zavier yang baru bercelutuk, "Mana ada kayak gitu?"
"Tadi pas di sekolah, Syl tidak sadar sudah masuk ke dalam mobil kak Vier karena melamun kan?"
"Tapi kan, beda cerita...."
"Sama aja."
"Beda."
"Sama."
"Bed-"
'Tok-tok
"Anda berdua di panggil untuk makan malam." Seorang pelayan laki-laki menginterupsi dari luar pintu setelah mengetuk pintu, suaranya sopan dan tenang.
Sekian detik kemudian pelayan itu pergi setelah mendengar sahutan dari sang tuan muda. Zavier berdiri, Sylvester juga ikut berdiri. Keduanya melangkah ke lantai dasar.
"Syl, pasti di ruang makan nanti akan ada Ferlando," ucap Zavier di sela-sela langkahnya. Sylvester mendongak.
"Ferlando?"
"Hm, kakak. Ferlando Rodrigo, umur dua puluhan."
Sylvester membeo. Dirinya jadi teringat berita yang sempat menyebutkan putra pertama Rodrigo.
"Lima bulan lalu, Ferlan ada di luar negeri. Hari ini dia pulang, tepatnya saat makan malam," sambung Zavier setelah beberapa detik.
"Kok baru bilang sekarang sih?" tanya kesal Sylvester. Harus banget kabar sepenting itu baru di beritahukan sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sylvester [Tamat]
FanfictionKisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu bata saat dirinya sedang mengendarai mobilnya menuju rumah kecil miliknya. Kala Ernest mengharap kema...