Perhatian Kecil

343 11 0
                                    

Aldric mengambil hp nya dan dia menekan tombol dan menelpon Mario. "Halo Mario, tolong ke Hôpital Cognacq-Jay sekarang." Dengan wajah serius.

"Baik tuan, segera"

Mario menutup telepon dan Langsung berangkat ke rumah sakit.

Beberapa lama kemudian Mario tiba di rumah sakit. Dia bertemu Aldric di luar kamar rawat Aleana.

Mario menunduk sopan.

"Ada apa tuan? Kenapa Nona bisa masuk rumah sakit?"

"Aleana terkena alergi, tapi kemungkinan ini ada faktor kesengajaan. Saya ingin kamu menyelidiki nya"

Dengan wajah serius Aldric melanjutkan.

"Dapatkan cctv di restoran yang ada di mall Les Ateliers Gaîté. Tempat saya melakukan meeting kemarin"

Mendengar itu Mario hanya mengangguk, dan pergi untuk menyelidiki nya.

Aldric masih di luar kamar dia mengerutkan alis nya.

"Jika dia yang melakukan ini, saya tak segan-segan memecat nya "

Aldric menghela nafas, dia masuk ke ruang Aleana. Aldric memang mencurigai Tifany sejak awal, apa lagi dia tau Tifany itu bagaimana. Karena Tifany sudah lama bekerja dengan nya.

Aldric masuk ke ruangan nya. Dia melihat Aleana sudah bangun, Aleana tampak kesusahan akan duduk.

"Tetap di sana!. Kamu masih terlalu lemah jangan banyak bergerak."

Aldric Langsung membantu Aleana duduk meletakkan bantal di punggung nya sebagai Sandaran yang nyaman.

"Terimakasih om, maaf Lea ngerepotin om ya?"

Aleana memasang wajah sedih, dia tak enak karena merasa menjadi beban.

"Tidak merepotkan sama sekali"

Aldric menepuk kepala Aleana lembut.

"Kenapa makanan Lea ada pistachio nya ya? Padahal sudah Lea bilang tidak pakai pistachio apa salah orderan?"

"Iyah, Lea tidak merasa curiga dengan seseorang? Atau Lea pernah di acam?"

Dengan wajah serius.

Aleana menggeleng kepala.

"Tidak pernah om"

Aldric menghela nafas.

"Jika ada apa apa tolong bilang om ya, om merasa ini itu bukan kebetulan tapi kesengajaan"

"Tapi om mungkin saja pelayan nya lupa pesanan Lea, lagian sekarang Lea sudah tidak apa apa"

Aleana tersenyum manis, membuat Aldric juga ikut tersenyum. Aldric mengelus rambut nya dengan lembut.

Tiba tiba terdengar ketukan pintu. Suster masuk membawa nampan makanan untuk Aleana. Makanan nya hanya bubur plain dengan sup sayuran, dan buah jeruk yang sudah di potong.

Suster meletakkan nya di meja samping tempat tidur pasien.

"Permisi tuan, ini setelah makan tolong beri nona Aleana obat yang ini ya setelah itu biarkan nona istirahat." Jelas suster.

"Terimakasih sus."

Aldric tersenyum ramah.

Suster mengangguk.

"Saya permisi dulu.."

Suster Kemudian pergi dari ruang rawat. Aldric berdiri dan mengambil nampan itu, dia duduk di sebelah Aleana lagi.

"Sekarang bocah nakal ini harus makan yang banyak, biar sembuh dan bisa jalan jalan di mall"

Dengan nada main main, Aldric mengambil satu sendok penuh bubur.

PESONA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang