Prasangka Buruk (18+)

792 17 5
                                    

"Jadi kamu ngatain saya laki laki aneh? Berani banget kamu!" Dengan nada membentak, membuat Aleana tersentak kaget.

"B-bukan begitu.. k-kan om yang-" belum sempat melanjutkan. Omongan Aleana terhenti karena suara tawa dari Aldric.

Aldric sepertinya menikmati ekspresi wajah takut gadis itu. Aldric Kemudian bersandar ke kursi nya. "Saya cuma bercanda, takut banget ya?"

"Om bikin aku kaget sih, ih nyebelin banget" Aleana memakan makan malam nya sambil terus ngedumel.

"Oh Iyah kamu mulai masuk kuliah kapan?" Aldric bertanya sambil melanjutkan makan nya juga.

"Mm masih 1 bulan an lagi sih, kenapa om?" Aleana berkedip kedip penasaran.

"Ohh berarti masih lama dong? Kenapa kamu di kirim ke sini lebih cepat?" Jawab Aldric dengan santai nya.

"Ya ga tau om tanya ajah Daddy ku, om keberatan ya jika aku di kirim ke sini lebih cepet? Huh." Dengan memasang wajah kesal.

"Eh bukan gitu, saya tidak merasa di repotkan kok. Anak cewek itu emang gampang over thinking ya?" dengan nada sedikit mengejek.

"Om itu yang kaya cewek, mood nya berubah rubah. Kadang jutek sekarang sok perhatian " dengan nada kesal.

Mendengar itu Aldric hanya bisa tertawa. Baru kali ini ada gadis yang menghina dia. Biasanya para wanita hanya bisa takut padanya bahkan tak berani bicara buruk padanya.

Aleana hanya memasang wajah ngambek dan terus makan makanan nya tanpa bicara satu kata pun. Kemudian selesai dengan makan malam nya dia berdiri dan berjalan meninggalkan Aldric sendiri di meja makan.

Aldric hanya terkekeh dan bicara pada dirinya sendiri "Dasar bocah nakal"

Dia menghela nafas panjang "Kenapa tiba tiba aku peduli dengan dia? Sepertinya pesonaku kalah dengan bocah nakal itu" Dia berdiri dan keluar dari ruang makan.

Aldric masuk ruang kerja nya, di ruang kerjanya dia hanya duduk dan senyum senyum. Mengingat wajah Aleana yang sedang ngambek itu lucu bagian.

**

Sementara Aleana sedang di kamar nya, dia masih menggerutu sedari tadi "om om peyot itu aneh banget, kemaren jutek dingin kaya kulkas 35 pintu. Sekarang kok tiba tiba friendly gitu, Kesambet apaan"

Aleana Langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Dia membuka hp nya dan menelpon sahabat nya Flora.

Aleana: "Flo , lu dimana?"

Flora: "lagi di karaoke an sama pacar gw sama temen temen nya, kalo lu an?"

Aleana: "di rumah, lu tau ga sih. Om Om yang gw ceritain itu aneh."

Flora: "hah ? Apa ? Ga denger gw, di sini berisik banget."

Aleana: "ah ya udah deh lain kali ajah, bye Flo."

Aleana menutup telpon nya dan meletakan nya di nakas. Aleana Langsung menarik selimut nya dan memejamkan mata nya. Tapi dia masih kepikiran sikap Aldric tadi. Dia jadi tidak bisa tidur.

"Om peyot itu kok bikin gw kepikiran ya" Aleana berkata sambil memeluk bantal nya. Aleana senyum senyum sendiri.

"Ah gw kenapa sih.. " Aleana mengubur wajah nya di bawah guling. Aleana terus memikirkan Aldric, tanpa sadar dia terlelap dalam tidur nya.

Aleana masih tertidur, dia merasakan kehadiran seseorang di samping nya. Aleana hanya memejamkan matanya.

Kemudian ada tangan yang memeluk nya dari belakang, itu tangan Aldric. Aldric berbisik di telinga nya "Aleana sayang, saya sudah menunggu kesempatan ini"

PESONA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang