Pertama Kalinya (18+)

913 12 0
                                    

Aleana ingin bangkit, tapi Aldric mendekap nya kuat sekali. Aldric membenamkan wajah nya di leher Aleana dia memeluk nya dengan erat.

"Tidak sayang, tidak jangan pergi" Pinta nya sambil terus memeluk Aleana.

Aleana tidak bisa berbuat apapun, dia menghela nafas dan memeluk Aldric juga.

Aleana tersenyum "Om, Lea mau ambilin air."

Aldric masih memeluk Aleana, sambil mencium leher jenjang gadis itu dengan mesra.

"Tetap di sini, bau mu enak sayang"

Aldric mencium leher Aleana sesekali mengigit nya, meninggalkan red mark di leher Aleana.

Aleana tersipu berat ,dan sesekali mengeluarkan desahan halus dari bibirnya.

"Mhh ahh, om sedang mabuk. Ja-"

Belum sempat bicara, Aldric Langsung melumat bibir ranum Aleana. Menyesap dan memainkan lidah nya memaksa masuk ke mulut Aleana.

Aleana reflek mengalungkan tangannya di leher Aldric. Aldric terus melumat bibir Aleana, Kemudian mengangkat tubuh Aleana.

Aleana melepaskan ciuman itu.

"Ehh o-om? M-mau kemana?" Tanyanya dengan gugup.

Aldric menangkap bibir Aleana lagi, sambil dia berjalan menggendong Aleana. Aldric menaiki tangga dan masuk ke kamar nya.

Aldric membaringkan Aleana di ranjang besar, masih tidak melepaskan Aleana dari ciuman panas nya. Aldric Kemudian melepaskan ciuman itu dan menatap Aleana.

"Ohh sayang, aku ingin memi-"

Belum sempat melanjutkan kata katanya, Aldric sudah pingsan di atas Aleana.

Aldric pingsan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol dengan kadar tinggi. Aleana menghela nafas lega, dia kemudian sedikit bergeser dan lepas dari pelukan Aldric.

Aleana menyentuh bibir nya dan tersipu berat.

"Pertama kali dengan om Aldric." Gumam nya sambil membayangkan adegan tadi.

Aleana bangkit dan menyelimuti Aldric. Aleana tersenyum, dia senang orang yang menjadi ciuman pertama nya itu Aldric.

Aleana kemudia keluar dari kamar Aldric, dia langsung lari buru buru ke kamar nya. Aleana mengunci pintu kamar nya, di depan kaca dia melihat dirinya.

"Astaga, red mark di leher ku banyak sekali." Gerutu nya sambil melihat di segala sisi leher nya.

Aleana kemudia merebahkan tubuh nya di tempat tidur. Dia masih teringat kejadian tadi.

"Jika om tidak pingsan apa mungkin kita akan begitu an?"

"Ahh Aleana apa yang kamu pikirkan, mana boleh . Tidak bolehhhh" Aleana meracau, sambil memeluk bantal nya.

Aleana masih membayangkan kejadian tadi, sambil mengaca melihat leher nya melalui lanyar ponsel nya. Aleana salting sendiri hingga dia ketiduran.

**

Paginya, Aldric sudah di meja makan terlebih dahulu. Dengan memasang wajah dinginya, karena di sana juga ada Ernest.

Aleana datang dengan memakai black turtle neck. Baju itu jelas menutupi leher jenjang nya. yah karena red mark yang di tinggalkan Aldric tadi malam masih ada disana.

Aleana duduk, dan memulai sarapan nya. Ernest mengangkat alis nya curiga. Kenapa di dalam rumah Aleana memakai pakaian panjang.

"Lea sayang, Apa kamu sedang sakit? Kenapa pakai baju panjang?" Tanya Ernest dengan penasaran.

PESONA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang