Persaingan.

249 12 0
                                    

Aldric mengerutkan alis nya. Dia menarik Aleana dan menyembunyikan di belakang nya. Agar Aleana tak melihat adegan tak pantas ini.

Darah Aldric mendidih karena marah, dia mengambil botol anggur dan membanting nya di depan Ernest.

"Apa apaan ini? Apa maksudmu berbuat seperti ini di rumah ku!"

Ernest dengan santai mendorong Wanita yang sedang melayani nya. Ernest mengambil dompet nya dan memberi Wanita Wanita itu beberapa dolar.

"Pergi dari sini."

Semua wanita itu pun langsung pergi, Ernest merapi kan bathrobe nya dan menyesap Vodka nya dengan santai.

Aldric meneriaki nya lagi.

"Aku bicara padamu, Ernest Osborne!"

Ernest tak menghiraukan nya dia malah mengeluarkan Cerutu nya , menyalakan nya dan menyesapnya dalam dalam. Menghembuskan asap nya dengan santai.

"Lalu kenapa? Seperti kamu tidak pernah mengenal ku saja"

Aldric menghela nafas, dia tidak mempermasalahkan tindakan adik nya. Tapi di sini ada Aleana, dia takut Aleana menilai nya buruk. dia kemudian berbalik menghadap ke Aleana.

"Lea pergi ke kamar mu yah"

Aleana mengangguk dan pergi sebelum itu Aleana menyapa  Ernest sopan dengan  tersenyum ramah pada Ernest.

Ernest terpesona melihat Aleana. Dia tidak menyadari kehadiran gadis itu sebelumnya. Ernest tidak tau gadis itu siapa? Kenapa gadis itu mendapat perhatian nya dalam sekali pandang?

Ernest bangkit dari duduk nya, matanya mengikuti Aleana berjalan menaiki tangga. Aldric kemudian membuyarkan semua lamunan Ernest.

"Hei! Kamu dengar apa yang aku katakan?"

Dengan nada serius, tapi Ernest tidak menghiraukan nya. Ernest menatap Aldric, masih terbayang bayang Aleana.

"Siapa gadis itu?"

Dengan mata berbinar, Ernest seperti kerasukan sekarang.

Aldric mengerutkan alis nya. Di dalam hatinya ; "Gadis itu? Maksud dia Aleana?"

Aldric Kemudian berdehem.

"Dia Aleana"

Ernest mengangkat alis nya dia kembali duduk dan bersandar di sofa, dia menyesap cerutu nya lagi dan menghembuskan asap nya ke udara.

"Simpanan mu? Muda sekali"

Aldric menggeleng kan kepala, dia duduk di sofa yang sama dengan Ernest.

"Tidak, Dia Putri Sahabat ku Jakson. Kamu tau, yang membantu ku mendirikan perusahaan Borneos kembali"

Ernest mengangguk mengerti.

"Ohh, berarti aku ada kesempatan dong"

Aldric Langsung menatap tajam ke Ernest. Seakan dia tidak ingin Aleana di milik pria lain , termasuk Ernest.

"Aleana bersama pria Casanova seperti kamu? Jangan Harap!"

Ernest menyeringai.

"Kakak takut tersaingi ya?"

Ernest berdiri, dan menatap Aldric dengan tajam.

"Ambil hati nya kalau kau bisa"

Aldric berbalik dan berjalan meninggalkan Ernest.

"Tentu saja, Dia akan takluk padaku dengan cepat kak"

Aldric tiba tiba berhenti.

"Coba saja"

PESONA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang