04

596 58 12
                                    

⚠️Beberapa hal mengikuti background cerita di cp sebelumnya, dan tanggal lahir karakter tidak di ubah untuk menyesuaikan timeline cerita.

***

Minji mendongak dari buku harian Dohoon, memandang Shinyu yang masih terbaring lemah. Seulas senyum yang sama sekali tidak bisa ditafsirkan oleh Minji terkembang di wajahnya.

"Shinyu.. ini.." Minji tak sanggup berkata-kata. Seorang pemuda telah melamar suaminya sepuluh tahun yang lalu, dan ia sama sekali tidak pernah tahu tentang hal ini. Shinyu memang sudah bersamanya sekarang, tapi tetap saja fakta itu membuatnya shock. Ia terguncang. Shinyu menghela napas dan memandang keluar jendela, menatap rinai hujan yang tak kunjung reda.

"Kenapa kau tidak pernah mengatakan hal sepenting ini padaku, Shinyu?" tanya Minji pada akhirnya.

"Aku tidak ingin menyakitimu." Jawab Shinyu, memandang mata indah istrinya dengan mata cokelatnya.

"Dan sekarang kau memilih untuk memberitahuku, dengan cara seperti ini?" Minji merasa sangat tersinggung.

"Maafkan aku," kata Shinyu. "Selama lima tahun ini aku selalu memikirkan cara untuk memberitahumu, tapi aku tidak punya keberanian. Maafkan aku."

Minji menggigit bibir bawahnya. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Apa ia harus marah? Tapi itu semua sudah berlalu, kejadian sepuluh tahun lalu..

"Apa kau menerimanya?" tanya Minji lagi.

Shinyu tertawa lirih. Tawa yang berbeda dari yang selama ini Minji lihat. Shinyu tidak pernah tertawa setulus dan selega itu, bahkan di hadapannya. Minji merasa sedikit cemburu pada pria bernama Dohoon ini.

"Aku sudah melupakan detailnya, Minji. Tapi aku yakin Dohoon pasti ingat. Dia memiliki daya ingat yang luar biasa." Jawab Shinyu, masih tersenyum dan mengeratkan genggamannya pada tangan Minji.

"Bisa kau lanjutkan ceritanya?"

Minji menatap Shinyu. Ia tak yakin ia mau membaca apa yang selanjutnya tertulis di buku harian itu. Mungkin kisah cinta suaminya dengan orang lain.. pria lain.. ia merasa sangat dikhianati.

"Minji, aku benar-benar minta maaf. Kumohon lanjutkanlah."

Minji kembali menunduk. Di luar semua rasa sakit hatinya, ia memang penasaran akan masa lalu Shinyu yang selama ini terlalu abu-abu baginya. Ia sudah lima tahun bersamanya, tapi Shinyu terlalu sulit ditebak. Mungkin buku harian itu bisa membantunya. Lagipula membacakan buku harian itu adalah permintaan Shinyu, yang tidak pernah meminta apapun padanya selama ini.

Minji menghembuskan napas dan melanjutkan. "Dohoon's Journal, January 25, 2009.."

***

Dohoon's Journal, January 25, 2009.

Terlalu mendadak. Aku juga berpikir seperti itu. Aku bahkan baru mengenal pemuda campuran itu. Dan entah apa yang mendorongku untuk memintanya menikahiku begitu saja, tanpa pemikiran matang. Mungkin aku memang sudah terlalu putus asa. Ha. Mingyu bisa membuatku stress tanpa susah payah.


Jadi, inilah pemikiran konyolku. Aku akan menikahi seorang pemuda Amerika. Aku bisa pindah kewarganegaraan seperti yang kuinginkan, dan jelas Mingyu pasti akan mencoretku dari daftar keluarga Kim Dohoon. Mungkin ia masih akan menyeret pulang anak yang minggat dari rumahnya dengan cita-cita yang menurutnya tidak jelas, tapi ia takkan mungkin memulangkan seorang gay ke rumahnya. Harga dirinya akan hancur.


[✓] Blue And Red | Doshin ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang