Lian lekas melangkahkan kaki setelah KRL yang dinaikinya berhenti di Stasiun Manggarai. Tak lupa tangan kanannya sibuk menarik koper biru muda kecil miliknya. Setelah berhasil keluar, pandangan Lian langsung menyisir daerah sekitar peron tempatnya berdiri saat ini. Ketika matanya menangkap seseorang yang tak asing baginya, tanpa pikir panjang lagi Lian segera menghambur ke pelukan seseorang itu.
"Khansaaaaaa!!! Aaaa lama gak ketemu," seru Lian yang semakin mengeratkan pelukannya pada Khansa.
Tak jauh berbeda dengan Lian. Khansa juga menyambut hangat pelukan Lian dengan penuh suka cita. Kini keduanya sama-sama sibuk mengobati rasa rindu satu sama lain.
"Apa kabar, Sa? Perasaan betah banget di kota orang sampai gak pulang-pulang," tutur Lian sesaat setelah melepaskan pelukannya.
Khansa terkekeh. "Ada lah yang bikin betah. Banyak banget pokoknya. Nanti aja tak ceritain panjang lebar. Btw tadi sampai jam berapa? turun di stasiun mana?" tanya Khansa beruntun.
"Turunnya di Jatinegara. Tadi tu sebenernya sampai jam setengah enam. Cuma kan harus sholat dulu sama nunggu jadwal KRL. Jadi baru otw dari sana nya jam enam seperempat. Maaf banget ya harus nunggu lama di Manggarai. Sama maaf banget kalau ngabarinnya dadakan. Soalnya ini aku ke sini juga acaranya dadakan," jelas Lian dengan nada tidak enakannya.
Tangan Khansa refleks menepuk lengan kiri Lian. "Halah santai aja lho. Kaya sama siapa aja. Malah aku seneng kamu akhirnya nyusulin aku ke sini," tutur Khansa yang membuat Lian sedikit lega. "o iya, ini mau langsung ke Bogor aja? Gak mau sarapan sarapan dulu?" sambung Khansa.
"Iya. Aku mau langsung aja. Takut sampai Bogornya nanti telat. Ga enak kalau harus buat orang nunggu," ucap Lian yang membuat Khansa menatapnya dengan tatapan ingin menggoda.
"Hummmm....iya iya yang mau meet up sama mas crush," goda Khansa yang langsung mendapat cubitan dari Lian. "hes ya udah sini tak anterin sampai peronnya. Harus naik banyak kali ini," sambung Khansa yang langsung mengambil alih koper dari tangan Lian.
Setelah perjuangan menaiki banyak anak tangga sembari membawa barang bawaan, Khansa dan Lian akhirnya sampai di peron tempat KRL jurusan Bogor transit di Manggarai. Butuh waktu kurang lebih lima menit untuk menunggu sampai KRL jurusan Bogor datang.
Sebelum memasuki kereta, Lian menyempatkan kembali untuk menatap Khansa. "Nanti aku balik dari Bogornya kemungkinan sekitar jam 4 sore ya, Sa" ucap Lian setelahnya.
Khansa mengacungkan ibu jarinya. "Siap siap. Nanti ku tunggu di sini sebelum jam 4. Aman pokoknya. Dah sana masuk! Ati-ati ya! Good luck meet up nya," balas Khansa yang langsung mencetak senyum cerah di wajah Lian.
Beberapa menit kemudian kereta pun berjalan. Kondisi kereta yang cukup ramai tak ayal membuat Lian tidak kebagian tempat duduk. Terpaksa ia harus berdiri sembari berpegangan pada tiang yang dekat dengan pintu kereta.
Sungguh, bukankah perjalanan panjang ini harusnya membuat Lian lelah. Perjalanan panjang dari Jogja ke Bogor yang menempuh waktu berjam-jam lamanya. Tapi suasana hati gadis itu saat ini seolah berbanding terbalik dengan realita pada umumnya. Entah karena apa. Mungkin seseorang yang akan ditemuinya nanti di Bogor lah yang menjadi alasan Lian lupa dengan rasa lelahnya. Seseorang yang selalu dinantikan kehadirannya oleh Lian. Orang lama yang begitu istimewa di sudut hati Lian sampai saat ini.
Sudah lama Lian menanti pertemuannya dengan seseorang itu. Dan hari ini, ia akhirnya dapat memetik buah dari kesabarannya.
Siang kemarin tepatnya Lian menerima pesan dari seseorang itu yang memintanya untuk bertemu di Bogor - kota yang menjadi tempat singgah seseorang itu sebelum berangkat menjalankan tugas ke Bali. Tanpa pikir panjang, Lian segera memesan tiket kereta untuk berangkat ke Jakarta pada hari itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paus
RomanceLian itu unik. Kadang bersikap bisa mengatasi semuanya sendiri. Kadang juga merasa kewalahan dengan masalah yang dihadapinya. Sampai di suatu titik dimana masalah yang datang itu membuatnya sulit untuk sekedar berkata. Saat itulah sosok paus biru da...