Keesokan harinya, pukul 6 namun matahari masih tak ingin menampakkan sinarnya, hawa dingin dan kabut ada dimana mana.
Zeta bangun dengan keringat dingin, ia semalaman tidak bisa tidur karena selalu diteror oleh setan setan itu.
Bagaimana pun juga, kondisi nya kini telah membaik, mau tidak mau ia harus kembali bersekolah sekarang.
Zeta bersiap mandi dan berganti baju, tak lupa ia ikut sarapan bersama orang tua nya di meja makan.
"Sayang, kenapa tidak segera dimakan?" tanya Lidya keheranan.
"M-maaf m-mah, Zeta gak nafsu makan." putus Zeta segera menuju garasi.
Bayu dan Lidya saling bertatapan, mereka sungguh khawatir dengan kondisi putri semata wayang mereka itu.
"Pah, udah buruan antar Zeta dulu sana!" tegas Lidya khawatir.
"Iya ma" sahut Bayu sembari langsung melahap roti panggang di tangannya.
*
"Zeta, ayo nak!" seru Bayu.Zeta mengangguk lirih lalu segera masuk kedalam mobil, dan hening. Mereka berdua dalam keadaan yang canggung, Zeta tidak membuka pembicaraan sedikitpun begitu juga dengan Bayu.
Pada akhirnya Bayu pun menepuk pundak Zeta lirih, "nak! papa tau ini berat banget buat kamu, tapi ingat ya nak papa akan selalu ada buat kamu!" lirih Bayu.
"Iya pa, Zeta c-cuma takut. Takut kehilangan semua orang yang Zeta cintai!" ucap Zeta dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
Bayu pun tersenyum dan langsung mencium punggung tangan Zeta dengan lembut. "Papa siap kapan pun dan dimana pun akan selalu jadi pendengar yang baik buat kamu!" lirih Bayu.
"Um! makasih ya pa" sahut Zeta.
Kringg!
"Jawab gih pa, telpon papa bunyi tuh!" seru Zeta sambil mengaca dan merapihkan rambutnya.
"Iya sayang, sebentar ya!" balas Bayu.
Saat ia akan meraih ponselnya, namun tiba tiba ponselnya jatuh. Dengan tangan nya Bayu mencoba meraih ponselnya, "huh susah banget!" ketus Bayu kesal.
Karena tidak fokus menyetir, tiba tiba datang truk dari arah berlawanan yang tidak melihat mobil Zeta melaju kearahnya dikarenakan kabut yang tebal.
Bruk.
Dentuman keras terdengar, truk itu menabrak keras mobil yang Zeta dan Bayu naiki. Mobil Zeta terhempas hingga beberapa putaran.
Samar samar, Zeta tersadar dan melihat ke sampingnya. "PAPAAAAAAA!!!!" teriak Zeta yang lalu tiba tiba pingsan.
*
Disisi Aca dan Cytra."Ca, bagaimana menurutmu?" tanya Cytra terlihat gusar.
"Cyt! aku merasa ada sosok kuat yang ingin menyakiti Zeta!" ucap Aca panik.
"Maksud kamu?" tanya Cytra kebingungan.
"Aku takut kalau Dia akan menyakiti Zeta!" lirihnya.
"Ca, kamu harus tenang oke?" bujuk Cytra.
Aca menangis tersedu sedu, "andai saja dulu aku tidak membunuhnya.." lirih Aca.
"Itu sudah masa lalu Ca! dia mati itu takdir! bukan salah kamu!" balas Cytra mencoba menenangkan Aca.
"Tapi aku merasa tersiksa karena itu Cytra!" sahut Aca sembari mengusap air matanya.
*
FlashbackGadis berseragam SMA itu berlari ke arah gerbang, "aduh sial! udah ditutup lagi!" teriak nya yang tidak lain adalah Aca.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASS XII-1 -TEROR GADIS PETAKA- [END]
HorrorMisteri aneh kelas XII-1 yang tak terpecahkan, setiap bulan nya akan ada murid yang meninggal dunia secara tidak wajar dan itu sudah menjadi hal yang biasa bagi sekolah itu. Setiap hari kepala sekolah menyediakan sesajen di pojok belakang kelas tanp...