*03

31 13 0
                                    

Kunci, pak Adi tiba tiba menyebutkan soal kunci dan petaka. "Apa maksud bapak?" ucap Zeta keheranan.

"Tenanglah tidak usah takut, kau pasti sudah bertemu dengan putriku kan?" tanya pak Adi dengan antusias.

"Maksud bapak?" ucap Zeta yang masih kurang mempercayai Adi.

Adi menggeleng lalu tersenyum lebar sambil tertawa "ya kau kuncinya, kunci untuk mengakhiri petaka" jelasnya.

"H-hah"

"Jadi sebenarnya, kamu adalah-" belum sempat menyelesaikan perkataan nya, Adi tiba tiba diseret lalu dilemparkan kearah tembok dengan cukup keras membuatnya berdarah dan meringis kesakitan.

"Pak Adiii" teriak Zeta panik.

Zeta langsung berlari menghampiri pak Adi yang sudah tak sadarkan diri, ia langsung mencoba mengangkat tubuh pak Adi namun sia sia tubuh kecilnya tidak mampu mengangkat tubuh besar Adi.

Ia pun segera menghubungi kedua teman teman nya, dan tentu saja kedua teman nya segera datang bersamaan dengan ambulance.

Mereka bertiga kini berada di rumah sakit menunggu kabar tentang pak Adi. 1 jam kemudian dokter baru saja keluar dari ugd.

"Gimana dok?" tanya Zeta.

"Maaf sebelumnya mbak nya ini siapanya ya?" tanya dokter tersebut.

"Kami murid bapak Adi," ucap Aca.

"Oh baiklah, jadi tadi bapak Adi mengalami pendarahan di otak bagian belakang membuatnya koma, kami sudah memeriksa keadaan bapak Adi sepertinya ia akan mengalami penurunan kinerja otak drastis, amnesia bahkan kemungkinan terburuk yaitu kematian, yang bisa kita lakukan hanya berdoa kepada Tuhan agar memberikan mukjizat nya kepada bapak Adi." putus dokter itu sambil berjalan pergi dari mereka bertiga.

Zeta menangis histeris, "bapakk"

"Zet yang tenang ya? jangan kaya begini" ucap Cytra menenangkan nya.

Tiba tiba lampu rumah sakit mati, dan kabut hitam memenuhi ruangan tersebut. Cytra dan Aca saling bertatapan, mereka pun sedikit merasa ada yang janggal. Maka Cytra dan Aca segera memeluk Zeta untuk melindunginya.

Namun, ternyata sosok yang mereka peluk bukan lagi sosok Zeta melainkan sosok pendendam yang berenergi cukup kuat merasuki Zeta.

"SIAPA KAMU? PERGI DARI TUBUH ZETA!" teriak Aca karena marah ia pun terpaksa mengeluarkan wujud aslinya.

"Ke ke ke ke ke..., setan amatir seperti dirimu hanyalah sampah di mataku." ucap sosok tersebut.

"Aca hati hati, aura nya sangat gelap" ucap Cytra memberi peringatan kepada sahabatnya itu.

Aca mulai menyerang sosok yang berada di tubuh Zeta dengan sekuat tenaga. Namun perjuangan nya itu sia sia karena sosok itu jauh lebih kuat darinya.

"Sialan." ucap Aca.

"Sudah kubilang setan sepertimu tidak akan bisa melawan ku, dasar pembunuh" lagi lagi sosok tersebut berusaha memancing kemarahan Aca.

"Sialan kau! siapa kau sebenarnya keluar kalau berani jangan jadikan tubuh temanku sebagai pelindung!" teriak Aca.

"Teman? dulu kau juga bilang begitu kepadaku." ucapnya.

Aca terkejut, apa sebenarnya maksud setan itu. "Keluarlah! hadapi aku disini" ucap Aca menantang setan tersebut.

"Kau pembunuh" putus sosok itu lalu tiba tiba pergi dari tubuh Zeta tanpa jejak.

Aca dan Cytra saling bertatapan satu sama lain seperti merasa ketakutan.

"Cyt, aku takut" ucap Aca.

Cytra menggeleng dan menepuk pundak Aca "shhh diamlah, tidak akan terjadi apa apa" balas nya.

Mereka berdua segera menolong Zeta dan membawa tubuh Zeta keruang ugd. Sudah 2 jam setelah kejadian itu, Zeta belum juga sadar dari pingsan nya. Aca dan Cytra terlihat sangat khawatir dengannya.

Akhirnya setelah beberapa menit kemudian ia sudah sadarkan diri. Wajah Zeta terlihat pucat, dan kering sangat mirip dengan mayat hidup.

"Zeta! kamu gak apa apa?" tanya Cytra panik.

Zeta melihat dengan tatapan kosong, ia terlihat sangat mengerikan. Cytra dan Aca sedikit ketakutan melihat hal tersebut.

"Zet? ini aku Aca, kamu gak apa apa kan?" tanya Aca karena khawatir.

Lagi lagi Zeta tidak menjawab, ia masih terlihat linglung.

"Zeta kamu kenapa?" sambung Aca yang lagi lagi tidak dihiraukan oleh Zeta.

Tok tok tok

Pintu diketuk cukup keras membuat mereka berdua kaget, "iya sebentar." teriak Cytra.

Ceklek

Saat pintu terbuka, rupanya ada paket dan seikat bunga mawar hitam didepan kamar inap Zeta. Namun ia tidak melihat satupun orang di lorong rumah sakit karena pada saat itu jam sudah menunjukan pukul 21.38 dan jelas rumah sakit ini akan sangat sepi bahkan tidak akan ada tukang paket yang mengantar paket selarut ini.

"Ada apa cyt?" tanya Aca penasaran.

Cytra diam sejenak lalu menutup kembali pintu kamar Zeta. "Ca, kamu pesen paket?" tanya Cytra.

"Dih mana ada? nggak ya, bahkan aja aku jarang pegang hp" cetus Aca.

"Trus ini dari siapa" tanya Cytra yang tiba tiba merinding.

Aca menenangkan Cytra, "udah tenang dulu, mana lihat apa sih paketnya?" sahut Aca.

Aca membuka bungkusan paket tersebut, didalam nya terdapat 1 kotak lumayan besar dan terdapat secarik kertas di atasnya.

Untuk Nazzeta Alaya Alexsandras.
Ini adalah hadiah terbaik untukmu.

by A.

"Buat Zeta?" ucap Aca dengan curiga.

Cytra merebut paket itu dari tangan Aca, ia bergegas membukanya. Ternyata isinya adalah potongan kepala burung hantu.

"Oh shit" ucap Cytra dengan terkejut. Aca pun terkejut dan segera melemparkan bungkusan itu keluar jendela.

"Siapa yang berani mengirimkan ini?" ucap Aca marah.

"Shh sudah lah, kita urus saja besok. Untuk sekarang kita hanya perlu fokus kepada Zeta" ucap Cytra sambil memeluk Aca.

Aca mengangguk dan berjaga didepan pintu agar tidak ada sosok lain yang berani mendekati Zeta dan Cytra.

Siapa sebenarnya Cytra dan Aca?

Kenapa pak Adi bisa terlempar begitu saja?

Dan juga siapa pengirim paket misterius yang sengaja menerror Zeta?

Bersambung

Next-->

CLASS XII-1 -TEROR GADIS PETAKA- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang