𝐁𝐚𝐛 𝟗. 𝐭𝐮𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧?

52 5 1
                                    

Indah kan lah menvote jangan jadi pembaca gelap

Warning typo bertebaran!!

***


Waktu sudah menunjukkan pukul 22.54 balapan akan segera di mulai, semua yang hadir baik penonton atau peserta balap liar malam ini sudah siap untuk menonton balapan,malam ini sedikit mendung mungkin akan hujan malam nanti.

Pemuda cantik kita juga sedang bersiap, Sebenarnya kondisi nya masih belum membaik sepenuhnya tapi yang sedang sakit adalah seorang adit tidak ada kata batal dalam kamusnya klau yang berhubungan dengan harga diri nya.

lawan balap nya malam ini menatap nya penuh remeh, lalu orang itu berjalan ke arah nya , tunggu dia seperti tidak asing, ia pernah melihat orang ini,lawan nya itu sudah berada di depan nya dan tersenyum melihat adit yang lebih pendek dari nya beberapa senti.

Aa dia baru ingat orang yang di depan nya ini bernama ilham, kalau tidak salah orang di depan nya ini teman kost fadil dan anak kelas XII 4 sekelas dengan eko. Ia pernah bertemu dengan nya beberapa kali walau tak pernah bicara,tapi kenapa dia ada di sini? Apa yang membuat orang ini ingin menantang nya balapan?. Banyak pertanyaan di benak adit sekarang

"Ingat gw? " tanya nya "gw ilham " mengulurkan tangan nya

"Hm, ingat " tak menerima uluran tangan ilham

Melihat adit yang tak membalas, ilham kembali menarik tangannya.

"Lu temen sekelas eko kan? " tanya adit memastikan tebakan nya

"Bener, gw juga satu tempat kost bareng fadil, luu temen deket nya fadil kan? " nada bicara nya seperti memancing

" yaa gitu deh... " jawab nya mengalihkan pandangan nya

"Ohh berarti lu tau kalau fadil bakal tunangan? " menatap adit smrik

"Hah?! Fadil tunangan?" lansung melihat ilham tak percaya, dia kurang yakin dengan apa yang di dengar

"Hm, fadil tunangan, lu nggak di kasih tau? " mengangguk menyakinkan, dan bertanya.

" ..... " adit diam, tunggu tunangan? Hei si brens*k itu baru menyentuh nya beberapa hari yang lalu dan sekarang ingin tunangan? Mimpi apa dia?

Ilham yang melihat adit diam hanya tersenyum smrik. " hm kalau nggak salah dia bakal tunangan beberapa minggu lagi deh "ucap nya memanasi

Rahang adit mengeras, apa mau sialan itu? Kenapa ia mengatakan kalau dia mencintai dirinya kalau sialan itu akan tunangan dan memiliki calon?, ingin sekali ia mencari fadil sialan itu dan memukul wajah nya.

" aa kek nya balapan kita batal deh "berjalan mundur

" hah?! Kok batal? " lamunan adit hancur dan melihat ilham yang sudah menjauh

" yaa kek nya gw tiba tiba ada urusan, BALAPAN NYA KITA UNDUR " teriak nya membuat beberapa penonton kecewa.

Semua nya lansung meninggal kan tempat tersebut, heikel pun menghampiri adit " dit, gw pulang duluan ya lu nggak lansung pulang? "Tanya heikel

" G " jawab nya singkat

Heikel yang melihat itu mengangguk dan pergi bersama yang lain, ilham masih di sana yang tinggal cuman mereka berdua sekarang, gemuruh terdengar seperti akan hujan yang lebat.

Ilham kembali melangkah ke arah adit " kek nya lu belum tau gimana fadil yang sebenarnya, gw bisa ngasih tau lu tapi... " menggantung kalimat nya

Adit melihat ke arah ilham " tapi apa? " sekarang ia cukup penasaran

" gw juga butuh imbalan, kalau lu benar benar penasaran cari gw , owh ya langsung pulang ya, mau ujan soal nya " smrik "oh ya satu lagi, Fadil nggak se baik yang ada di pikiran lo "

"...." adit tak mengiyakan sedikit pun ikut berjalan ke motor nya, pikiran nya kacau sekarang, lebih kacau dari kemarin.

Ia mengas motor nya dengan kecepatan tinggi, bukan menuju ke kost mereka ia justru pergi ke arah berlawanan, kosan Fadil.

Tak perlu waktu lama Adit sampai di kosan fadil,tanpa basa basi ia langsung bergegas ke dalam, melihat kamar kost yang tak asing, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Adit lansung masuk.

Brak

" BAJINGAN!!! " teriak nya dan lansung masuk ke dalam kamar kos tersebut, melihat makhluk yang benar benar membuat nya marah sedari tadi yang sedang duduk di kasur sambil memainkan handphone nya

Fadil yang mendengar suara pintu di dobrak dan suara orang yang sedari tadi bersarang di otak nya, muncul di pintu kost nya lansung berdiri dan melihat ke arah orang tersebut.

Bruk

Satu pukulan keras mendarat di wajah tampan itu,Fadil tak melawan atau pun mengelak ia pantas menerimanya. Ia melihat Adit

"Gw bencik sama lu! " mendorong Fadil

"....." Fadil hanya diam

"Lu orang paling Brensek yang pernah gw temuin!! Brensek! Banjingan! Dil lu udah rusak kepercayaan gw, gw kira lu nggak se brensek ini! " mengeluarkan unek unek nya

" dit... Gw mintak maaf maaf... Banget gw tau gw jahat, gw brensek, ta-

"Diem lu! " menunjuk wajah fadil " ternyata bener yang yang di bilang ilham tadi "

Fadil yang mendengar nama ilham pun melotot "ilham? " ia menatap Adit terkejut di mana Adit bisa bicara dengan orang gila itu?!

"Dit jangan pernah ngomong lagi sama ilham oke? Dia bukan orang baik " Fadil menatap Adit "aalah... Lu pasti cuman takut rahasia lo kebongkar kan! Mau ngelak apa lagi lo hah?! Dengan bilang orang lain bukan orang baik, emg lu nggak liat hah diri lo sendiri gimana!? " emosi nya meluap luap "kenapa diem aja lu jawab! Nggak punya bahan buat bela diri lagi lo hah!?"

".....

" cik jawab! Banjingan!! " bruk kembali memukul Fadil

".....

" kenapa lu hah?! Jadi bener yang di bilang ilham tadi?! Bisa bisa nya lu-" ia tak bisa melanjutkan kalimat berikut nya, hati nya terasa hancur, kenapa begitu sakit saat mengetahui kalau fadil benar-benar akan menjadi milik orang lain? Ayo lahhh.... Adit masih lurus dia nggak belok! (Hok)

"Maaf dit gw cuman takut lu malah ngejauhin gw "

"Gw bisa maafin yang lalu tapi buat yang sekarang gw nggak, gw bener bener kecewa sama lu, jangan pernah temuin gw lagi! " mendorong Fadil dan bergegas pergi ke luar

Fadil melihat Adit yang pergi dari pandangan nya " cik bodo! Kenapa gw nggak bisa nahan nafsu gw malam itu? Kalau aja gw bisa nahan Adit nggak bakal benci sama gw! " melempar HP nya ke atas kasur

***

"Hiks... Tega lu Fadil anjing, hiks... Bajingan kok gw nangisin lu sih bangsat! " Adit melajukan motor nya kembali ke kosan nya tapi seperti suasana cukup mendukung dengan turun nya air dari langit.

Untung Adit sampai sebelum hujan bener bener deras dan saat masuk ia melihat 3 tuyul yang sedang bermain ps di kamar kos nya

Penghuni kos lansung melihat ke arah Adit yang baru sampai.
"Dit? Lu.... Nangis? "Tanya yazil melihat Adit yang seperti orang menangis





Okeh sampek sini dulu, maap ndk sesuai espektasi tapi aing udah berusaha
Jadi inti nya yang ada di kepala Adit ndk Fadil ini beda ya, bakal lebih jelas di bab berikut nya jadi kalau penasaran tunggu bab berikut nya ato ya pikirin sendiri

See you good bye 👋

ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ᴋᴇᴄɪʟ ᴅɪ ᴋᴏsᴀɴ (bl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang