"Hah? Tadi katanya nggak mau ikut "
"Udah bacot lu pada ayok nanti guru udah dateng " Adit berjalan duluan keluar
Yang lain nya saling pandang, mengedikkan bahu nya dan mengikuti Adit ke rooftop.
Saat sampai di rooftop Adit berjalan ke tepi rooftop, melihat ke arah luar perkarangan sekolah mereka, melihat jalan perkotaan yang lumayan ramai
Heikel yang baru sampai menyusul ke tempat Adit berdiri
"Gw mau nanya sesuatu ke lo " ucap heikel
"Apaan? " ucap Adit tanpa mengalihkan pandangannya
"Hubungan lo sama Fadil udah sampe mana? "
"Apaan? Aneh lu ya cuman temen lah kocak "
"Nggak usah ngelak lo dit, gw tau Fadil belok "
"Mending lo urus urusan lo deh kel ya... "
"....oke oke gw nggak bakal bahas ini tapi satu yang perlu lo tau dit, jangan pernah percaya sama ilham " ucap heikel sambil menepuk pundak Adit
"Hah? Emg si ilham kenapa? Dia siapa sih sebener nya? " Adit berbalik melihat heikel
"Lo bakal tau tapi lo jangan terlalu deket sama tu orang " heikel melihat ke bawah
"Sekarang gw yang nanya sama lo,Ilham sama Fadil punya hubungan apa sih ? "
"Saran gw, lo nanya nya ke Fadil aja dit,gw juga nggak tau pasti "heikel berjalan pergi dari samping Adit berjalan ke tempat rafif dan yang lain nya
Adit diam, kembali melihat ke depan, bertumpu pada pagar pembatas 'hah... Berhasil lo dil lo bener bener ngerepotin gw mikirin lo doang '
" dit! " panggil hagi
"....
" Adit!! "Panggil hagi lagi
" ha-hah? Apaan?! "Jawab Adit yang sadar dari lamunannya
" lo ikut mabar kagak? "
"Nggak deh lo pada bot " jawab Adit kembali menikmati pemandangan
Andai pawang nya bukan Fadil, mungkin Adit sudah mencium tanah di bawah.
Adit asik menikmati angin yang mengusap kulit halus nan lembut milik nya.
Dan tak butuh waktu lama untuk Adit merasa bosan di sana, ia berjalan ke arah yang lain yang sedang fokus pada game nya.
" eh gw mau ke kantin, ada yang mau ikut atau ngirim kagak? Mumpung gw lagi baek ni " tawar Adit
" gw, minuman terserah lu merek apa aja ya penting aer " ucap rafif
"Oke oke... Yang lain "
"Dah samain aja "
Setelah itu Adit lansung berlalu pergi ke bawah, sebenarnya tujuan utama nya juga bukan ke kantin tapi ke wc, perut nya terasa keram.
Adit menuruni tangga rooftop dengan sedikit tergesa gesa , saat sampai di anak tangga paling bawah
Krek
"Bab* !" upatan yang sangat ramah itu keluar dari mulut Adit, saat kaki nya hanya menginjak ujung dari anak tangga membuat nya kehilangan keseimbangan tapi ia sempat berpegangan pada dinding di samping
"Sssiiit tolol emg jancok! Siapa coba yang geser tangga nya?! " kesal Adit dan menetralkan rasa ngilu di kaki nya, dan kemudian melanjutkan langkah nya menyusuri koridor dengan berjalan agak susah payah
Ia berjalan ke wc dan masuk mengunci pintu
"Tchi, gw harus apaan sih ni perut anjim... Sakit cok " Adit memukul perutnya geram, ia tak tau harus apa...
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ᴋᴇᴄɪʟ ᴅɪ ᴋᴏsᴀɴ (bl)
No Ficción"Tinggalin gw sendirik" "Gw bencik sama lu!! " "Gw sayang sama lu banjingan" *** "Kamu kenal? " "Nggak"