Bab 6 : Kanaya Indira Maharani

15 5 0
                                    

" Kita hanya bisa merencanakan tetapi tuhan yang menentukan"

Enjoy
..........

16:32, Minggu
Rumah Keluarga Kanaya
Bandung.

Warna jingga yang kini mendominasi langit Bandung yang masih terlihat terang namun cahayanya tidak menyengat permukaan kulit, terlihat beberapa anak sedang bermain-main didepan rumah tersebut, suara melengking mereka terdengar jelas di indra pendengaran.

Beralih pada seorang gadis yang sedang duduk manis didepan laptopnya, terdengar sebuah percakapan dari benda tersebut, ya kini ia sedang menikmati sebuah drama terkenal dari negara ginseng di sebrang sana.

Coklat panas yang kini sudah tidak panas, karena sudah terlalu lama diam di suhu ruangan tersebut,  ditambah bermacam bungkus snack yang kini sudah tidak ada lagi isinya.

Sampai dimana ada suatu scene romantis yang memperlihatkan kedua remaja kini sedang beradu pandang, scene tersebut berawal dari buku sang pemeran wanita yang terjatuh lalu sang pemeran lelaki yang berinisiatif membantunya namun kedua tangan mereka yang malah bersentuhan, sontak pikiran sang gadis menerawang jauh ke beberapa hari kebelakang, adegan tersebut sama persis dengan yang ia alami.

" Arghhh, kok gue jadi mikirin dia sih "

" Gak mungkin kan gue suka ama dia, masa fall in love at first sight, sih " sambungnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Cklek...

Suara pintu terbuka, membuat gadis tersebut terkejut.

" Kak, bisa gak sihh kalau mau masuk kamar adek tuh ketuk dulu pintunya! " omelnya pada sang kakak.

" Kakak dari tadi udah ketuk cuma kamu gak denger " balasnya.

Sedangkan gadis tersebut hanya mendengus malas.

" Lagi ngapain sih dek, sampe kakak manggil gak denger "

" Lagi kayang, jelas-jelas keliatannya lagi nonton "
balasnya ketus.

" Mau ngapain sih kak kesini? " sambung nya dengan nada yang sama.

" Biasa aja kali, kakak cuma mau nyuruh makan tadi soalnya dari siang kata bibi kamu belum makan " balasnya.

" Iya udah sana, nanti bentar lagi Naya turun " usirnya.

" Yaudah awas aja kalo gak makan " balasnya sembari melenggang pergi dari kamar sang adik.

10:00, Senin
Sma Wijaya II
Bandung.

Tepat pada jam 10, bunyi bell menandakan jam istirahat telah tiba, murid-murid serentak keluar dari kelasnya, mereka mulai menyebar ke segala penjuru sekolah, Kantin, lapangan, taman dan perpustakaan menjadi destinasi mereka.

Sama seperti murid lainnya kini Kanaya berserta kedua temannya sedang berjalan menuju kantin.

Selama perjalanan menuju kantin banyak sekali yang menyapa mereka, siapa sih yang tak kenal mereka disekolah ini? Kanaya merupakan mantan wakil ketua osis disekolah ini, prestasi? jangan ditanya ia memiliki segudang prestasi diberbagai bidang akademik maupun non akademik, ditambah lagi dia adalah salah satu anggota cheersleader disekolah tersebut, menjadi salah satu ekstrakurikuler yang paling banyak menyumbang prestasi untuk sekolahnya, sedangkan teman-temannya terkenal karena mereka selalu bersama Kanaya, ya bisa disebut mereka numpang tenar walaupun niat mereka berteman tulus.

Mahesa [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang