"Jangan pernah mendengarkan judge orang lain tentang dirimu, karena yang paham tentang kamu hanya kamu sendiri. Sedangkan mereka? Mereka hanya melihat dari luarnya tanpa mengetahui bagaimana keadaan di dalamnya" -Arayyan
❃.✮:▹𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰◃:✮.❃
Kini di sebuah ruangan yang terlihat sangat senyap. Hanya terdengar suara denting jam yang sedang berputar dan sebuah goresan pensil di atas sebuah kertas.
Di ruangan ini terlihat dua orang siswa dan satu seorang guru yang sedang memberikan sebuah bimbingan khusus kepada mereka berdua. Terlihat kedua orang siswa ini sangat fokus mendengarkan lontaran penjelasan yang di berikan guru didepan mereka.
"Tugas kalian sekarang, silahkan kalian berdua bisa membagikan sebuah brosur yang sempat diberikan oleh Ketua MPK untuk kalian promosikan kepada para siswa kelas 10-12 baik ipa maupun ips tanpa terkecuali. Dan buat mereka bisa tertarik dengan isi dari sebuah brosur itu." Jelas seorang guru perempuan ber name tag "Dewynta Meydilanti" Atau kerap di sapa Bu Mey.
"Bagaimana kalian paham? Apa yang ibu maksud?." Tanya Bu Mey.
Zoya dan Arayyan mengangguk memahami apa yang Bu Mey tugaskan kepada mereka. Bu Mey memberikan reaksi dua jempolnya. "Rayyan, karena kamu sudah terbiasa ibu beri tugas semacam ini, tolong kamu arahkan dan contoh kan pada zoya," Jelas Bu Mey dengan tersenyum.
"Baik bu," Jawab Arayyan.
Zoya hanya memperhatikan interaksi mereka berdua. Jujur saja, karena pertama kali mengikuti seperti ini membuat hati zoya semakin gelisah. Apakah ia mampu?. Hanya kata kata itu yang selalu mengisi hati dan pikirannya.
****
Kini zoya dan rayyan akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bu Mey. Terlihat mereka berjalan beriringan sambil membawa sebuah brosur dan kamera.
"Gue bakal kasih contoh dan ngarahin lo. Sebelum itu lo sekarang bagian dokumentasi dulu," Ucap Rayyan sambil menengok kearah zoya.
Zoya menatap netra hitam milik rayyan, sangat terlihat bahwa dirinya memiliki potensi yang baik. "Oke," Jawabnya.
Banyak pasang mata yang melihat idola mereka sedang berjalan beriringan dengan seorang siswi. Tak sedikit zoya mendengar lontaran pedas yang ditujukan untuk dirinya.
Setelah melewati beberapa koridor, zoya dan rayyan akhirnya berhenti di depan pintu sebuah kelas. "Ini kelas gue, bagian lo sekarang perhatiin bagaimana gue menjelaskan di depan umum. Nanti di kelas selanjutnya gantian lo, nanti gue arahin," Kata rayyan. Zoya hanya mengangguk memahami ucapan rayyan.
Ceklekk...
Setelah itu ia masuk ke dalam kelas rayyan, terlihat sedang fokus dengan apa yang ada di depan papan.
Atensi semua siswa dan guru yang mengajar teralihkan saat mendengar pintu kelas terbuka. "Permis pak, maaf menganggu waktu mengajarnya," Ucap rayyan sambil berjalan menuju seorang guru laki laki yang sedang menjelaskan dan menyalami nya, tidak lupa diikuti oleh zoya.
"Iya ar, ada apa?," Tanya pak arkan, guru mata pelajaran kimia yang terkenal dengan sikap humornya.
Banyak pasang mata yang tertuju pada zoya yang berdiri tepat di samping arayyan. Terlebih yang dominan adalah seorang siswi. Terlihat sorot mata siswi siswi itu menyimpan banyak ketidaksukaan pada zoya.
"Jadi begini pak, saya dan zoya mendapatkan tugas dari Bu Mey untuk mempromosikan brosur yang waktu itu di sebarkan oleh Ketua MPK. Jadi apa bapak berkenan memberikan jam mengajarnya sebentar untuk kami?," Kata rayyan dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Cinta Yang Terlupakan
Teen FictionGadis cantik dengan mata coklat legam, memiliki senyum yang manis. Seorang opacaraphile, biasa di sebut pecinta langit sore. Zoya namanya, kini ia duduk di bangku kelas 11. Ia memiliki impian menjadi seorang ahli psikologi. Zoya begitu menutup hati...