📍Pagi hari di kota Chicago
"Bear... Ayo bangun" Bujuk Johnny kepada anak bungsu nya. Hari ini adalah hari pertama Donghyuck melaksanakan Ujian akhir semester. Cukup memalukan jika anak nya itu harus terlambat di hari pertama
"Dad, masih 2 jam lagi" Jawab Donghyuck masih dalam mata tertutup
"Sayang, ini sudah jam 5. Belum persiapan dan yang lain lain. Kamu harus bangun sekarang" Setelah mengatakan itu Johnny langsung beranjak pergi keluar kamar anak nya
Donghyuck dengan berat hati bangun dari tidur nyenyak nya, melirik ke arah kakak nya yang masih tertidur pulas dengan dengkuran yang cukup kuat. Donghyuck mendapatkan ide jahil. Ia mengambil ponsel Hendery dan menyetel alarm dengan volume full di bawah telinga kakak nya
Setelah di rasa berhasil, ia langsung beranjak dari kasur dan memasuki kamar mandi. Terhitung hanya 1 menit alarm itu berbunyi besar
KRIIIIIIIING
Donghyuck mengintip dari balik pintu kamar mandi, berharap Hendery terbangun dengan posisi kaget
GROOOK
Bukan nya terbangun malah Hendery semakin menguatkan dengkuran nya. Seolah sedang berlomba dengan alarm siapa suara terbesar.
Donghyuck yang kesal langsung membanting pintu kamar mandi, ia lebih memilih untuk mengabaikan sikap random sang kakak
Namun, yang tidak di ketahui oleh Donghyuck adalah Hendery sudah bangun sebelum ia bangun. Setiap pergerakan yang Donghyuck lakukan itu bisa di terawang oleh Hendery. Saat mendengar suara bantingan pintu Hendery membuka matanya dan mematikan alarm
Ia diam sejenak dan setelah itu tertawa pelan
"Sayang sekali hyung mu ini mantan langganan bk, hyuck"
Setelah itu Hendery langsung beranjak pergi untuk kembali ke kamar nya. Bagi Hendery, kamar adik nya itu terlalu rapi...
Berbeda tempat di dapur keluarga Seo. Sekarang Ten sedang mengaduk olahan tepung untuk bekal anak bungsu nya. Tentu di temani oleh 3 koki kebanggaan Seo
"Tuan, apakah takaran nya sudah pas?" Tanya sang koki
Ten sekilas melihat ke arah kotak bekal milik anak nya, lalu ia berkata "tambah sedikit lagi, Donghyuck tidak akan kenyang kalau segitu"
"Tapi ini sudah 2 sendok nasi, tuan"
"Tak apa, bila ia tak habis, masih ada teman nya yang menghabiskan"
Mana mungkin ada anak yang berani membawa pulang kotak bekal dengan isi komplit, bukan?
Sang koki hanya menuruti perkataan Ten. Ia menambahkan sedikit nasi lagi
Jika boleh jujur, koki itu merasa aneh karena ada anak di zaman sekarang ( tepatnya wilayah Chicago ) yang masih hobi memakan nasi. Nasi di sini sangatlah jarang di jadikan bekal, kebanyakan hanya berisi lauk pauk atau makanan cepat saji
"Tuan, apakah hari ini tuan muda dibawakan susu?" Tanya koki yang satunya
"Tidak, cukup bawakan air mineral saja yang botol 1,5 liter" Jawab Ten
Semua koki yang ada di dalam rumah itu beras dari negara Italia. Memang mereka belum terbiasa dengan gaya hidup yang terbilang sangat nusantara dari keluarga ini. Bagi mereka, sepotong roti saja sudah cukup untuk 1 hari.
"Sayang" Panggil Johnny yang memasuki area dapur
"Hm?" Jawab Ten
"Apakah aku boleh makan duluan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIRS • Markhyuck
FanfictionTiga keluarga conglomerate yang terikat dari generasi ke generasi, sampai tak menyangka bahwa pada generasi baru ini para pewaris saling jatuh cinta. Terikat dalam marga keluarga yang bergengsi. Hal ini membuat kisah cinta mereka menjadi semakin ru...