Becoming Familiar

228 25 2
                                    

Pada hari yang dingin itu, kebisingan memenuhi ruangan besar tempat mereka berkumpul. Malam ini, Donghyuck, Jaemin, Jeno, Mark, dan Sungchan berkumpul di apartemen Donghyuck. Mereka sengaja mempererat hubungan agar tidak ada lagi kecanggungan. Apartemen Donghyuck paling nyaman bagi mereka, tidak terlalu mewah tapi terasa seperti rumah.

Sungchan merasa bosan tinggal di penthouse itu dalam waktu kurang dari dua hari. Terlalu besar dan mewah untuk mereka bertiga, sesuai selera bubu mereka, namun terlalu 'menakutkan' jika hanya dihuni oleh tiga orang.

Jaemin akan menginap di apartemen Donghyuck selama tiga hari ke depan. Apartemen ini paling dekat dari sekolah baru mereka, sehingga sangat strategis. Lagipula, hanya dua hari lagi mereka akan mulai sekolah.

Oh ya, masalah Xiaojun dan Hendery sudah mulai reda. Seo Ten sendiri turun tangan menangani kasus anaknya, dibantu oleh manager Siwon dan Timote. Media juga sudah dibungkam. Akun gosip itu pun dilaporkan karena menyebarkan hoaks. Namun, keadaan Hendery dan Xiaojun tidak baik. Mereka menjaga jarak untuk melindungi satu sama lain. Yuta yang melihat itu juga marah dan menyuruh media besar Jepang untuk bungkam.

Taeyong dan Winwin sudah memberi peringatan agar tidak mencampuri urusan anak mereka dan mendukung proses remaja mereka.

Kembali lagi ke apartemen Donghyuck, mereka sedang bermain game online di handphone masing-masing, kecuali Mark yang sibuk dengan laptopnya.

"Atas, atas, jaga atas!"

"Sungchan, ambil lord!"

"Halah, main aman doang ni orang"

"Darat, darat! Wuu, darat!"

"Lele penyet!"

"Jaga tengah!"

"Well played"

"Rasakan damage ballerina berotot!"

Begitulah kebisingan mereka selama satu jam terakhir. Mark yang melihat itu tidak merasa terganggu, malah terkekeh mendengar celotehan Sungchan.

Sesekali mereka berkata kasar, namun Mark masih abai. Kecuali saat Jeno tidak sengaja menyebut alat kelamin, barulah Mark menegur. Meski begitu, mereka sudah mulai akrab. Tidak kaku lagi saat berbicara, seperti anak gaul pada umumnya.

"Jaem, jangan ke bawah ntar lo kena—"




'LEGENDARY'




"Nani?!"


"Kan, apa gue bilang" ucap Donghyuck yang masih memandangi layar di genggamannya.


'TRIPLE KILL'

"Kan, kampret! Kalo tau gini gue aja yang jadi hyper" Jeno mulai frustasi.

"Sok iya, lo. Tadi jadi hyper juga kena kill 12 kali" sindir Donghyuck.

"HAHAHAHA"

Mark sesekali melirik ke arah Donghyuck. Lucu menurutnya. Matanya sangat fokus, alisnya mengerut, bibirnya sedikit mengerucut. Sesekali Donghyuck juga memukul kepala Sungchan karena kalah. Tapi... sepertinya Sungchan kalah terus?




















'DEFEAT'






"WOI ANJING! 5 KALI KALAH MANA MODE RANK"

"HYPER TOLOL!"

"DIH, LO YANG TANK MALAH NYAMPAH NGAMBIL JUNGLE!"

"LO BERDUA NYAMPAH YA ANJIR! GUE YANG SUPPORT AJA MATI CUMA 5 KALI"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE HEIRS • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang