Alarm pagi ini berdering, tangan nayla meraih HP nya dengan mata yang masih terpejam ia menunda alarm menjadi 10 menit lagi. Nayla kembali membentangkan tangannya melanjutlan tidurnya.
" naylaa, ayo bangun sayang .." teriak bunda nayla dari luar kamarnya.
Nayla menghiraukan teriakan bundanya, kelopak matanya masih tertutup rapat enggan terbuka. Bunda nayla tidak tinggal diam, ia memasuki kamar putrinya tersebut. Menarik selimut yang membungkus tubuh nayla.
" aarrghhh bundaaa bentar 10 menit lagi ajaaa " rengek nayla.
" ga ada ya, kamu tuh kebiasaan ntar bablas kesiangan terus " ucap bundanya.
" bundaaaa " nayla tetap merengek memohon untuk menambah waktu tidurnya.
" bangun ayo bangun. Kamu gimana mau dapet suami kalo kaya gini terus nay.." ucap bunda nayla.
" gapapa maunya sama bunda aja sampe tua " jawab nayla kemudian memeluk bundanya.
" huss pamali ngomong gitu, yo buruan mandi !!" Seru bunda nayla sambil memukul punggung putrinya.
Dengan malas nayla beranjak dari ranjangnya , menuju kamar mandi.
" jangan lama lama mandinya !!" Seru bunda nayla dari luar kamar mandi.
" iyaaa " sahut nayla menanggapi bundanya.
Sejak ditinggal ayahnya, nayla hanya hidup berdua dengan bundanya. Meskipun bundanya mendapatkan pensiun dari ayahnya, namun tetap saja nayla yang kini menjadi tulang punggung keluarga. Itulah salah satu alasan nayla enggan menikah buru - buru. Ia tidak mau bundanya sendirian.
Nayla kini meneguk teh hangat yang disiapkan bundanya dan sepiring pisang goreng.
" karina gimana ? " tanya bundanya.
" udah pulang kemarin , besok kayaknya di masuk kerja lagi " jawab nayla sambil mengunyah pisanh goreng bikinan bundanya.
" syukurlah kalo gitu, kasian dia sendirian di jakarta." Ucap bunda nayla.
" bunda aku berangkat ya, ojolnya udah deket." Ucap nayla.
" iya hati - hati yaaaa " ucap bundanya mencium kening putrinya.
Nayla kemudian meninggalkan rumahnya bersama abang ojol yang ia pesan tadi.
***
Ting.
Bunyi pesan masuk di HP nayla, ia melirik notifikasi di layar kaca tersebut. Nama najib muncul disana. Mata nayla kembali menatap layar komputernya, deadline naskah nya lebih penting dari pada pesan bocah itu.
" makan siang ga lo ? " tanya fano yang menghampirinya.
" gue nitip ya, deadline nih " jawab nayla menunjuk pekerjaannya di layar komputer.
" yauda apa ? Yang deket deket aja yang cepet yang ga ribet " ucap fano memperingatkan nayla sebelum menyebutkan makanan yang susah di temukan di sekeliling gedung kantor.
" ih kok ngatur ?" Ucap nayla kesal.
" lo nitip ga ?" Tanya fano lagi.
" yauda yauda, nasi ayam geprek aja " jawab nayla sambil mengerucutkan bibirnya.
" nah gitu , yauda gue turun dulu " jawab fano meninggalkan nayla yang sedang berkejaran dengan waktu deadline.
Jarinya bergerak cepat diatas keyboard, otaknya ia atur menjadi level advance. Kemampuan nayla jika menyentuh batas akhir deadline akan meningkat cepat diatas rata - rata harian.
Nayla menghela nafas panjang ketika telah mengirim pekerjaannya tersebut kelada editor, semoga saja tidak ada revisi di sisa sisa waktu istirahatnya. Ia merenggangkan tangannya ke atas lalu memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceDisclaimer : ini cerita fiksi ya gaes, segala yang ditulis fix nguarang 🤣. Tapi gapapa, mari kita halu bersama. Calling all rajip's cegil. Najib ( 29 Th ) berawal penasaran dengan foto Nayla di feed sosial media Karina, akhirnya ia benar benar jat...