Chapter 5 - congrats?

964 83 0
                                    



Keesokan paginya, Leehan terkejut saat melihat dirinya mengaca di depan kaca. Bekas kemerahan yang Taesan buat itu sangat banyak bahkan sampai leher bagian atas. Dia tidak bisa menghilangkannya dalam waktu singkat dan mereka harus pergi ke sekolah hari ini. Leehan menggosok-gosoknya dengan apapun itu percuma. Paling tidak dia harus menunggu 3 hari untuk membuatnya pudar.

"Argh, kenapa kau harus membuatnya disini, ini tidak bisa hilang dengan cepat"

"Ahaha, sorry aku tidak sadar. Coba sini lihat"

Mereka sedang berada di mobil bersiap akan berangkat tapi Leehan tidak berhenti mengomel soal bekas kemerahan di lehernya. Tidak mungkin dia akan berangkat ke sekolah dalam keadaan seperti ini.

Taesan kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Bentuknya seperti bandage. Dia membantu Leehan untuk memasangkannya. Leehan menarik kerahnya lebih terbuka agar Taesan bisa leluasa memasangkannya. Setelah selesai, anak itu memberikan kecupan singkat di atas bandage yang baru ia pasang.

"Heyy!!!"

"Biar cepat sembuh"

"Kenapa kau meninggalkan banyak sekali. Apa kau gila?"

"Aku ingin menandai apa yang menjadi milikku"

"Siapa yang milikmu?"

Merekapun kembali bertengkar dan berdebat seperti biasanya. Seperti tidak ada sesuatu serius yang terjadi. Seolah mereka sudah terbiasa. Seolah mereka tidak masalah akan apa yang mereka lakukan. Lagipula itu bukan pertama kalinya.

Hubungan mereka sudah lebih dari itu. Lebih dari apa yang orang lihat. Mereka melakukan apapun itu bersama. Menjadi orang pertama dalam segala hal untuk satu sama lain. Tapi tetap saja, tidak ada ikatan apapun diantara mereka. Hanya sebatas teman dekat yang seperti keluarga. Mereka juga tidak masalah dengan skinship yang saling mereka berikan. Karena mereka hanya punya satu sama lain dan bergantung pada satu sama lain selama ini.

Saat jam makan siang, Shinyu datang ke kelas Leehan. Mengajaknya untuk makan siang bersama. Hal itu menarik perhatian seluruh kelas. Leehan meninggakan kelas bersama Shinyu lebih dulu. Itupun juga karena Taesan sudah mengizinkannya pergi. Semudah itu dia memberi izin tanpa ada drama dan pertengkaran yang biasa terjadi.

"Belakangan ini mereka sangat dekat. Itu sangat mengejutkan"

"Hey Taesan, apa mereka berkencan?"

"Jangan ikut campur urusan orang lain"

"Huu- Apa kau baik-baik saja?"

"Shut up!"

Taesan sudah tidak ingin mendengar percakapan teman-temannya itu dan memilih pergi mencari kemana Leehan dan Shinyu pergi. Ia menebak mereka ada di kantin, tapi mereka tidak ada. Dia mencari ke taman, sampai atap juga tidak ada. Lalu ia teringat satu tempat yang biasa mereka bersama. Ruang Student Council.

Saat ingin membuka pintu, dia bisa mendengar suara Leehan samar-samar. Taesan membuka sedikit untuk memastikannya. Saat pintu terbuka, dari celah kecil itu tampak dua orang sedang berciuman disana. Taesan merasakan sesuatu yang menyakitkan saat itu juga. Taesan mengurungkan niatnya untuk masuk dan menutup kemali pintu itu. Diam disana sebentar dan mengatur detak jantungnya yang tidak bisa tenang.

"Oh, Kak Taesan? Apa Kak Shinyu ada di dalam?" Seseorang datang mendekati Taesan.

"Tidak ada. Ada perlu apa?" Katanya berbohong.

"Oh aku hanya ingin memberitahunya soal proposal event"

"Dohoon, kau tahu aku wakil dari Shinyu kan? Sini berikan padaku. Ayo kita mengobrol di tempat lain"

Secret Tension | TaesHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang