Chapter 12 - Welcome Back?

545 49 0
                                    


Empat musim berlalu dengan cepat. Selama itu juga Taesan hanya sekedar hidup. Hanya bertahan hidup. Setelah kepergian Leehan, dunia Taesan ikut berhenti. Bahkan keinginan untuk melanjutkan hidup sebenarnya juga telah hilang. Rasa putus asa dan penyesalan itu menghantuinya setiap malam. Bagaimana tidak, Leehan pergi tanpa meninggalkan jejak dengan fakta bahwa orang tuanya seakan-akan menutupi segala hal yang berkaitan dengan Leehan. Dan kalau sudah begitu tidak ada yang Taesan lakukan.

Tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak. Sampai ketidakmungkinan itu menjadi kenyataan. Saat orientasi mahasiswa baru hari pertama, dia sekilas melihat sosok yang sangat mirip dengan Leehan. Ia dengan rambut panjangnya yang hampir menyentuh bahunya dan poni tipis jatuh menutupi kedua mata cantiknya. Lagi-lagi Taesan menyangkal hal yang baru saja terjadi. Ia pikir itu hanya mimpi. Memang sudah sering ia melihat sosok yang mirip Leehan karena rasa rindu yang amat ia rasakan.

Semakin diperhatikan halusinasinya semakin terasa nyata. Sosoknya bahkan bisa tersenyum dan mengobrol dengan orang lain seperti manusia sungguhan. Taesan menampar pipinya memastikan ia tidak sedang berkhayal. Kalau orang itu memang sungguh Leehan...

Taesan menyumpat saat ia tidak bisa menemukan sosoknya lagi. Ia menghilang. Taesan berlari mencari dari sudut ke sudut, membuka setiap ruangan dan memperhatikan setiap wajah yang ia lewati. Tidak ingin sampai melewatkan satupun. Ia harus menemukan orang itu secepatnya.

Di tengah hiruk -pikuk mahasiswa baru ditambah dengan banyaknya senior yang tampak berpromosi menawarkan kegiatan klubnya membuat lorong gedung itu sangat penuh. Taesan tidak ingat sudah berapa banyak lantai yang ia naiki, berapa lorong yang ia lewati dan gedung apa yang ia pijak saat itu. Yang ada di pikirannya ia hanya ingin menemukan sosok yang mirip dengan Leehan.

"Hey, awas!!"

Taesan tidak mengerti apa yang terjadi, ia merasa sebuah tangan menariknya cukup kuat dan sedetik berikutnya ada sesuatu jatuh dari atas. Seperti papan besar yang ambruk hampir mengenainya. Ia sangat terkejut saat itu sampai tidak bisa berkata-kata lagi.

"Hey, kau baik-baik saja?"

Tubuh Taesan ditangkap oleh tangan yang melingkar di perutnya. Ukurannya memang lebih kecil tapi mencengkram sangat kuat di tubuhnya. Berkat tangan itu, nyawa Taesan terselamatkan.

"Hh, maaf.. Terima kasih sudah- Leehan??"

"Huh? bagaimana kau tahu namaku?"

"Leehan, ayolah ini tidak lucu. Kemana saja kau selama ini?"

"Hm, tunggu- ikut aku."

Taesan ditarik Leehan menuju sebuah kelas kosong. Ia mengunci pintu itu seolah sudah hafal bagaimana cara kerja pintu itu. Berikutnya dia pergi memastikan tidak ada orang di sekitar tempat itu. Ia menutup jendela dan mematikan lampu ruangan.

Secret Tension | TaesHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang