Chapter 7 - can't take my eyes off you

751 72 0
                                    



Terhitung sudah 2 bulan berlalu. Hubungan Leehan dan Shinyu tampak semakin dekat sampai sudah dalam tahap mereka berpacaran terang-terangan di sekolah. Mereka biasanya makan siang bersama, kadang juga Taesan ikut bergabung kalau tidak ada urusan. Shinyu selalu mengantarkan pulang ke tempat Leehan agar dia tidak perlu lagi menunggu Taesan di sekolah lagi. Kadang juga mereka berkencan setelah sepulang sekolah sampai larut.

Sedang Taesan menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman-teman klubnya. Berkumpul di tempat Gyuvin atau Ricky secara bergantian. Dia juga sering berada di luar ketimbang di rumah. Itu membuat Leehan dan Taesan jarang menghabiskan waktu bersama lagi. Karena keduanya sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing.

Leehan tidak masalah dengan apapun yang Taesan lakukan diluar sana. Yang penting tidak sampai membuatnya dalam masalah seperti 3 tahun lalu saat dia sampai berurusan dengan pihak kepolisian.

Segala hal tampa normal sampai suatu momen, Taesan mengenalkan seseorang pada Leehan saat acara pesta ulang tahun Ricky. Hal itu sangat tidak terduga, Leehan bahkan tidak tahu kalau Taesan juga sedang dekat dengan seseorang.

"Hei, kenalkan ini Sungmin. Sungmin, ini Leehan dan pacarnya, Kak Shinyu"

"Heii~" Sungmin menyapa keduanya bersemangat.

Leehan dan Shinyu menyapa Sungmin juga sambil menjabat tangannya. Ini pertama kalinya Taesan memperkenalkan seseorang padanya. Mungkin kali ini, dia serius dengan Sungmin. Kepribadiaanya sangat bertolak belakang dengan Leehan sendiri yang cenderung pemalu dan pendiam. Leehan tidak henti-hentinya melihat bagaimana Taesan memperlaukan sungmin itu dengan sangat manis. Keduanya tampak dekat sampai-sampai Taesan tidak melepas tangan di bahunya daritadi. Seperti berusaha memperlihatkan hubungan mereka.

"Kalau begitu kita mau menemui Ricky dulu, bersenang-senanglah kalian" ucap Taesan lalu pergi membawa Sungmin.

Pesta ulang tahun Ricky terbilang sangat mewah. Mereka mangadakan pesta di sebuah ballroom hotel bintang 5 milik keluarganya. Seluruh tempat itu tampak penuh dengan manusia. Lampu gemerlap memeriahkan acara pesta itu dengan permainan musik dari DJ. Membuat tempat itu seperti berada di dunia lain. Karena disini terasa seperti surga duniawi yang membutakan.

Leehan mengambil segelas minuman yang bewarna merah gelap itu dari seorang pelayan yang mondar-mandir menawakan minuman. Ia meneguknya langsung sampai habis. Lalu dia akan mengambil jenis minuman lain tidak pedulia bagaimana rasanya. Leehan tampak tidak baik-baik saja. Shinyu sampai harus menariknya pergi menjauh dari kerumunan agar Leehan bisa berpikir jernih.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau minum banyak sekali?"

"Tidak tahu.. Aku hanya haus"

Shinyu memang selalu memperlakukannya dengan sangat manis. Ia tidak pernah marah atau membentaknya. Seperti sekarang, Shinyu hanya mengusap pipi Leehan yang memerah dan memeluknya. Mukanya tampak khawatir saat melihat kondisi Leehan yang sepertinya mulai tipsy.

"Kak, ayo kita menari ke tengah.." Leehan mengatakannya tepat di telinga pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu.

"Huh? Aku tidak bisa menari.."

Lalu tanpa mau mengulur waktu, Leehan menarik tangan Shinyu ke tengah perkumpulan dimana lantai itu khusus orang-orang yang ingin menari. Shinyu yang kepribadiannya tidak cukup nyaman dengan keramaian, menutup mukanya. Seluruh orang kini memperhatikan pasangan populer di sekolah mereka.

Leehan seperti bukan dirinya sendiri. Dia benar-benar dalam pengaruh alkohol. Ia menari begitu bebas tidak memedulikan orang lain dan terus-terusan menggoda Shinyu untuk ikut menari bersamanya. Shinyupun lama-kelamaan ikut menikmati lagu dan menggerakkan badannya bersama Leehan sambil tertawa.

Lalu musik berirama cepat itu berakhir dan berganti menjadi musik dengan tempo yang lebih lambat untuk berdansa. Semua orang langsung memeluk pasangan masing-masing. Begitu juga Leehan yang langsung melingkarkan tangannya pada Shinyu. Menari pelan mengikuti lagu. Sambil saling menatap penuh sayang. Terkadang Leehan tersipu karena Shinyu hanya menatapnya tanpa berkedip dengan senyum tipis di ujung bibirnya.

Diantara kerumunan itu, mata Leehan kemudian menangkap sepasang mata yang tidak henti-hentinya juga sedang memperhatikannya dari jauh. Di bawah sinar lampu remang dan gemerlap itu titik fokus Leehan menjadi orang yang sedang berdiri di depannya. Mereka beradu pandang cukup lama sampai orang itu kedatangan seseorang yang langsung menciuminya. Leehan sontak membuang pandangannya dan memilih mengubur wajahnya di dada bidang milik Shinyu.

"Kak, cium aku.." ucap Leehan pelan.

Tanpa pikir panjang, Shinyu mencakup wajah Leehan dan membuatnya menatap matanya. Kemudian ia bergerak menciumnya perlahan mengikuti tempo lagu. Keduanya saling tenggelam ke dalam suasana disekitarnya. Seperti adegan romantis dalam sebuah film. Shinyu semakin erat memeluk pinggang Leehan yang berukuran kecil itu. Leehan kembali mengalungkan tangannya ke leher Shinyu. Lidah mereka saling bermain cukup panas.

Di tengah hingar bingar sibuknya manusia yang saling jatuh cinta disana. Ada dua insan manusia yang tidak bisa berhenti melepas pandangan ke satu sama lain. Meskipun masing-masing dari mereka sedang bersama orang lain.

Leehan mencium Shinyu dan menyentuh tubuh Shinyu bagian belakangnya. Bersamaan dengan itu diikuti oleh Taesan yang semakin memeluk pasangannya semain erat. Tangannya lolos masuk begitu saja ke dalam pakaian pasangannya dan membuat Leehan semakin panas. Mereka seperti berlomba-lomba untuk saling membakar api cemburu.

Namun yang ada, itu hanya akan mengingatkannya pada bagaimana Taesan pernah menyentuhnya. Mengingatkannya pada bagaimana Taesan pernah menciumnya dengan cara yang sama. Tiba-tiba saja ia teringat kembali akan malam-malam panas yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Itu terasa lebih menyakitkan saat tahu sekarang tangan yang pernah menyentuhnya kini menyentuh orang lain selain dirinya. Dan Leehan tida mengira rasanya akan begitu menyakitkan sampai membuatnya sulit bernapas.

"Hey, kau baik-baik saja? Wajahmu sangat pucat.." tanya Shinyu khawatir saat Leehan tiba-tiba melepas ciuman mereka dan mendorongnya mundur. Sesekali matanya masih mencuri pandang ke arah Taesan lagi. Tapi saat itu juga ia melihatnya pergi meninggalkan ruangan dengan terburu-buru.

"Kak, aku ingin ke kamar mandi sebentar.."

"Mau ku temani?"

"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri.." Shinyu tampak khawatir membiarkan Leehan pergi sendiri.

Tak lama setelah kepergian Leehan, seseorang mendatangi tempat Shinyu berdiri. Ia sedang menikmati minuman selagi menunggu Leehan. Seseorang yang cukup familiar di matanya. Ya, adik kelas sekaligus muridnya yang belakangan ini senang sekali membuatnya kesal, Dohoon.

"Woah, aku tidak tahu Kak Shinyu bisa berciuman seperti tadi. Aku bertanya-tanya bagaimana rasanya bisa berciuman dengan kakak?" Dohoon tampak menggodanya dengan seringai senyum khasnya yang menyebalkan. Dohoon juga dengan berani menyentuh ujung bibir Shinyu dan mengusapnya.

"Berhenti!" Shinyu menahan tangan Dohoon yang hendak menyentuh lehernya.

"Kak, aku tahu kakak sudah punya pacar. Tapi, bolehkah aku tetap menyukaimu?" Ucap Dohoon yang membuat Shinyu semakin ingin pergi meninggalkan tempat itu dan segera mencari Leehan.

"Wait. Apa kau akan mencari Kak Leehan? Tadi kulihat Kak Leehan pulang bersama Kak Taesan"

"Aku tidak percaya, jangan berbohohong"

Lalu tidak lama, Shinyu mendapat pesan baru dari Taesan yang berkata kalau dia yang akan mengantar Leehan pulang karena kondisinya sedang tidak baik. Membaca pesan itu, Shinyu semakin marah. Seharusnya itu posisinya untuk mengantar Leehan pulang.

"Jadi... Apa kakak mau bermain bersamaku sekarang?"

"Dohoon, sudah cukup bermain-main dan lebih baik kau cepat pulang.."

"Boleh aku pulang bersama Kak Shinyu? Tadi aku bersama temanku, tapi sekarang aku tidak tahu kemana mereka. Kalau harus mencari taksi juga akan butuh waktu lama. Apa kakak tidak kasihan denganku? Bagaimana kalau aku diculik..?"

"Hshs.. Oke kali ini saja"

Secret Tension | TaesHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang