[[CHAPTER 7]] : Gairah

2.4K 116 30
                                    


"Apa kau tahu, di tempat sialan ini tak ada wanita, dan sangat sulit mencari pria cantik yang sesuai dengan seleraku. Tapi karena kau, anak itu pergi. "

Jeong Taeui berjengit. Ludah diteguk dengan kasar. Ketika tangan besar itu bergerak meremas bongkahan pantatnya yang kencang dan seperti menusukkan ibu jarinya ke tengah pantatnya yang masih terbalut celana. Pria Jerman di hadapannya menarik sudut bibir dan tersenyum penuh misteri.

"Jadi kau harus bertanggung jawab menggantikan tugasnya, Taeil. "

Jeong Taeui mengumpat dalam hati.

KENAPA IA HARUS MELAKUKAN KESALAHAN KEDUA?!

>>>>>><<<<<<

CHAPTER 7

GAIRAH

>>>>>>>><<<<<<<


"Hey-- hey! Tunggu dulu! Ilay! ILAY--! "

Jeong Taeui panik. Tubuhnya meronta ke sana kemari. Tangan secara refleks menahan kedua tangan besar yang meremas-remas pantatnya. Mencoba menjauhkan sepasang tangan nakal itu dan mendorong pria gila di hadapannya menjauh sebisa mungkin. Namun kekuatan yang ditunjukkan oleh pria itu jauh dari perkiraan seorang Jeong Taeui. Bagaikan tembok baja atau sebatang pohon yang kukuh, Pria itu sama sekali tak bergeming atau bahkan menurunkan intensitas remasannya. Membuat Jeong Taeui semakin panik dan makin meronta sekuat tenaga.

"Minggir! Menyingkir dariku! Kau mendengarku kan?!" Teriak Taeui. Mencoba mendorong bahu lebar Ilay dan perutnya yang keras. Namun seluruh usaha itu tetap berakhir sia-sia. Malahan tubuh besar itu bergerak makin meringsek dan menghimpitnya kuat di antara pintu bilik kamar mandi dan tubuh padat berotot yang penuh dengan vitalitas. Membuat Jeong Taeui merasa terintimidasi ketika merasakan lekukan otot perut dan dadanya yang kokoh dan terbentuk sempurna. Menunjukkan sosoknya yang dominan dan penuh dengan kekuatan.

"Berhenti bergerak. "

"Kau gila?! Kau pikir apa yang coba kau lakukan hah?! Eh--heuk! Apa--ugh--! HE-HEY! KAU MAU MENGHANCURKAN PANTATKU?! ITU SAKIT SIALAN!" Jeong Taeui semakin marah karena Ilay kini meremas-remas bongkahan pantatnya dengan kuat. Membuat gerakan mencengkeram gemas dan menusukkan beberapa jarinya yang besar ke tengah-tengah jahitan celananya. Menggosokkan jari-jarinya ke tengah dengan gerakan mesum yang meresahkan. Ketika protes selanjutnya menyembur dengan penuh kemarahan, sesuatu yang keras kembali menggesek serat celananya.

Zruk--

Jeong Taeui merinding lagi begitu melihat penampakan daging raksasa memerah sebesar pergelangan tangan itu menggesek serat celananya dan bahkan naik menyenggol kemeja putihnya yang basah oleh keringat. Kepala ereksi yang berbentuk seperti kubah itu masuk ke balik kemejanya dan menyinggung kulitnya secara langsung

"Hieekk--!! "

Jeong Taeui mendadak horor seketika. Rasa panas akibat gesekan benda lunak tapi mengeras itu membuat tubuhnya bergidik penuh kengerian. Matanya membelalak dan menatap sosok Ilay di hadapannya yang justru tersenyum santai sembari menatap dirinya dengan mata yang penuh kesan bernafsu.

"Berhenti menggeliat seperti ulat. Kau membuat milikku terus menggesek di bawah sana."

"Persetan denganmu! Jika ingin melepas hasrat, lakukan sendiri brengsek! Jangan melibatkanku! "

Ilay Terkekeh. Tubuhnya merapat, membuat wajah Jeong Taeui menabarak dada kerasnya. Sedangkan sebelah kaki yang mendorong ke tengah naik dan menyenggol pangkal paha nya yang gelisah.

"Tenang saja, aku bahkan tak mengajakmu untuk bercinta. Lagi pula aku tak berminat padamu. Kau bukan tipeku. "

"KAU PIKIR AKU SUDI BERCINTA DENGANMU?! CARI SAJA ORANG LAIN JIKA AKU BUKAN TIPEMU, SIALAN! "

Jeong Taeui semakin kesal dan menggerakkan kakinya untuk menjejak pria bejad ini. Namun Ilay telah memperhitungkan itu dan menginjak kaki Jeong Taeui.

"Hiyakhh--!! Aw! Aw! Aw! Sakit! Dasar bajingan sialan--! " Karena tak memiliki pilihan, Jeong Taeui mengepalkan tangannya dan berniat meninju wajah Ilay. Namun Ilay dapat dengan mudah menangkap kepalan tangan itu. Jeong Taeui kesal dan melancarkan pukulan kedua. Namun serangan keduanya juga berakhir sama.

TEP!

Kedua kepalan tangannya dicengkeram oleh tangan pucat dan besar itu. Jeong Taeui menatap sengit Ilay RieGrow yang tersenyum dingin.

"Usaha yang bagus. "

Brak--!

"Ugh--! "

Bersamaan dengan suara rendah itu, tubuh Jeong Taeui dibalik dan berakhir ditekan kuat menghadap ke pintu bilik. Pipinya menempel di pintu yang dingin sedangkan kedua tangannya di tahan di atas kepalanya. Ilay bahkan hanya menggunakan sebelah tangannya untuk menahan tangan Taeui. Jeong Taeui menggerakkan kedua tangannya untuk mencoba melepaskan diri, namun berakhir sia-sia.

"Kau benar-benar memiliki banyak energi seperti kucing kampung. " Kata Ilay. Menatap Jeong Taeui yang masih mencoba meronta dari belakang. Entah sadar atau tidak, ketika Jeong Taeui bergerak seperti itu, pantatnya secara tak sengaja menyenggol batang ereksi Ilay yang masih menggantung dengan mengerikan.

"Ugh--! Lepas!!! "

Ilay menatap pinggul yang bergoyang dengan gelisah. Tangannya yang bebas bergerak menyentuh punggung yang terbalut oleh kemeja putih tipis. Telapak tangannya terbuka. Ia menggerakkan tangan besarnya untuk menyapu punggung Jeong Taeui dan bergerak turun ke arah pinggangnya. Tangan besarnya dapat menangkup pinggang Jeong Taeui dengan begitu pas. Seakan tengah menilai seberapa baik guratan otot dan komposisi tubuh pria di hadapannya ini dari luar serat pakaiannya. Merasakan dengan jelas lekukan-lekukan ototnya yang cukup keras dan mulai terbentuk karena olahraga rutin untuk meningkatkan vitalitas.

"Bajingan-- jangan meraba tubuhku! Itu menjijikkan! " Teriak Jeong Taeui lagi. Bahkan jika ia menyalak marah seperti ini, di dalam sana, sejujurnya Jeong Taeui merasa sangat takut. Tubuhnya tak bisa berhenti gemetar karena merasa tertekan!

Apa yang akan pria gila ini lakukan padanya?!

Mata keabuan melihat gerakan pinggul yang kini terlihat begitu menggoda. Mata itu tampak mengamati dengan sangat jeli setiap lekuk tubuh Jeong Taeui yang basah oleh keringat sehingga membuat kemeja putih melekat di tubuhnya dengan baik. Kulit kecoklatannya juga tampak sangat kontras jika dipadukan dengan ototnya yang seperti ini.

Ilay RieGrow menjilat bibirnya. Matanya melengkung penuh kesenangan.

Ilay jadi ingin menanggalkan seluruh pakaian yang MENGGANGGU ini agar bisa melihat dengan jelas detil dari tubuh pria asia di hadapannya ini.

"... Sepertinya tak buruk... "

Jeong Taeui sempat bertanya-tanya apa maksud perkataan itu. Dia menoleh untuk mencoba melihat apa yang dilakukan Ilay. Sedangkan Ilay di belakang sana menarik dasi putih yang masih menggantung di kerah kemeja dan melepasnya.

"Hey, Ilay... Ku peringatkan-- A-apa ini--?!!! "
Jeong Taeui terkejut karena pandangannya tiba-tiba terhalangi oleh sesuatu. Dasi putih Ilay kini melingkari kepalanya dan menutupi pandangannya.

"Kau tak perlu melihatnya. Cukup diam, rasakan dan nikmati saja. "

"Apa maksud-- akh--?! "

>>>>>>>><<<<<<<

FOR MORE CHAPTER YOU CAN B*Y ON TR*KTEER yak minna ^^

Kalian bisa cek link di bio ku dan ke menu reward TRAKTEER ku ^^

Dengan 3 eskrim, kalian bisa baca ulang sepuasnya ^^
Tencuh ^^

Your's To Claim [[SEASON 1]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang