[[CHAPTER 20]] : Greed, Lust, and Anger

1.9K 139 82
                                    


Jeong Taeui tertegun. Agaknya sama sekali tak menyangka bahwa Ling Shinru-- yang sudah menghindarinya selama tiga hari ini-- secara tiba-tiba muncul di hadapannya. Wajah manisnya terlihat begitu khawatir. Ketika mata kecoklatan besarnya melihat ke arah Jeong Taeui yang baru saja selesai diobati oleh Yuri Gable, Shinru langsung mendekati Taeui dan menangkup wajahnya dengan panik.

"Astaga-- wajahmu sampai seperti ini. Apakah Bajingan dari Tarten itu memukulimu?!"

Jeong Taeui meringis karena Shinru menekan ke bagian pipinya yang terluka, "Ah, ini karena aku ikut campur dengan pertengkaran mereka. Aku tak sengaja kena pukul. "

Ling Shinru tampak terkejut. Ia duduk di ranjang yang sama dengan Jeong Taeui dan mengecek lebih jauh luka yang ada di wajahnya. Dari luka goresan di pipi, lalu merambat ke luka memar di dahi yang sudah diberi salep. Dia membolak balik wajah Taeui beberapa kali,

"Kenapa bisa separah ini?! " Suaranya yang lembut sedikit bergetar ketika melihat luka lebam di dahi Taeui. Tampak seakan anak laki-laki di hadapannya ini benar-benar mengkhawatirkannya. Mata besarnya berkaca-kaca seperti ingin menangis.

Di satu sisi, Jeong Taeui merasa lega. Mood nya sejak tadi benar-benar buruk karena masalah yang menimpanya. Setelah terlibat baku tembak tanpa sengaja (karena ditarik oleh orang Gila dari Jerman), ia masih harus berhadapan dengan pria gila dari Jerman lainnya di ruang Komite Disipliner. Bahkan masih ada satu orang Jerman lagi yang membuatnya tak nyaman saat bertemu dengannya.

Dipikir-pikir lagi, apakah orang Jerman kebanyakan memiliki masalah kepribadian dan pola pikir ya...

Semua ini sungguh membuat Jeong Taeui lelah secara fisik maupun batin.

Dan lagi-- ia juga mendapat teguran keras dari bagian Kesiswaan dan bahkan dikenai hukuman LAGI... TT_TT

Tapi begitu melihat anak manis yang duduk di sampingnya ini tengah mencarinya dan terlihat sangat khawatir, Jeong Taeui jadi merasa sedikit tenang...

Taeui menyentuh tangan Shinru yang memegangi pipinya. Matanya menatap langsung Mata almond itu dan tersenyum lembut,

"Ini bukan luka besar. Ditinggal tidur juga nanti sembuh. "

"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu! Lihatlah dahimu memar dan bahkan pipimu--" Shinru tampak gemetar. Bibirnya melengkung dengan sedih dan dia duduk lemas di ranjang yang sama dengan Jeong Taeui. Entah mengapa Taeui jadi merasa tak enak karena sudah membuat anak manis ini menjadi sedih.

Yuri melihat keduanya dengan wajah acuh, kemudian dia beranjak sembari mengemasi perlengkapan P3K di atas nakas.

"Kau bisa beristirahat sampai pelajaran tambahan selesai. Aku akan ke tempat Luther karena sepertinya dia membutuhkan bantuan. "

"Eh, oh.. Baiklah. Terimakasih Gable. " Kata Taeui. Kemudian melihat punggung tegap Pria Blasteran itu meninggalkan bilik tempatnya dirawat. Menyisakan dirinya seorang bersama Shinru.

".. Hyung... " Panggil Shinru, mengalihkan perhatian Taeui lagi. Tanpa sadar ternyata Taeui masih memegangi tangannya. Jeong Taeui terkejut dan mencoba melepaskan tangannya karena merasa malu. Tapi tanpa di duga Ling Shinru justru balas menggenggam tangan Jeong Taeui.

Jeong Taeui tertegun. Melihat bagaimana tangan yang jauh lebih kecil menaut jemarinya dengan gugup. Gesekan dari jari-jari ramping itu memberikan perasaan meneduhkan yang membuat Taeui merasa begitu tenang. Sensasi dingin dari tangan yang halus seperti permukaan daun teratai membawa gelanyar lamat-lamat yang mendebarkan dadanya.

Ketika Jeong Taeui menatap matanya, kesan akan rasa bersalah tampak pada iris kecoklatannya. Ling Shinru kemudian kembali bersuara.

"Hyung... Apa yang terjadi beberapa hari ini-- aku... Aku sungguh minta maaf...." Tuturnya. "Aku bertingkah seperti anak kecil dan membuatmu kesulitan... Ku dengar kau bahkan sempat ke kelasku kemarin... Tapi aku malah mengabaikanmu...."

Your's To Claim [[SEASON 1]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang