[[CHAPTER 19]] : Analgesia

1.4K 123 60
                                    


Jeong Taeui masih terus mundur sembari memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan Pria ini. Tubuhnya seketika merinding dan dipenuhi ketakutan murni. Christopher sepertinya marah, tapi jika memang begitu apa alasannya? Dan perasaan mengerikan saat ini...  Ini adalah perasaan ketika mangsa sedang diburu oleh pemangsanya....

Jeong Taeui yang sadar dalam bahaya masih mencoba mengajaknya bicara.

"C-Christ--

Buk--!

Punggung Jeong Taeui tiba-tiba menabrak sesuatu.

Ah, tidak.

Dia menabrak seseorang.

"Sepertinya penyakit gangguan mental itu memang tak bisa hilang ya? Kasihan sekali. "

Suara yang lembut dan tenang. Terdengar bersahabat namun menyimpan banyak kebusukan.

Dan wajah pucat Christopher yang semula tanpa ekspresi secara tiba-tiba berubah.

Mata biru itu membola ketika melihat sosok yang berdiri di belakang Jeong Taeui. Bibir tipisnya terbuka, mengejakan sebuah nama dengan nada suara tercekat.

"... Richard.... "

>>>>>>>>><<<<<<<<<

Jeong Taeui tertegun melihat kemunculan seorang Pria bertubuh Jangkung dengan mantel Hitam yang tersampir rapi di pundaknya. Pria ini adalah pria yang sempat muncul di kantin tadi siang bersama dengan Pamannya. Dan saat ini, dia tengah menahan bahu Jeong Taeui ketika mundur dan menabrak tubuhnya tanpa disengaja. Jeong Taeui sama sekali tak menyadari bahwa Pria ini telah masuk dan berdiri di belakangnya. Seakan hawa keberadaannya tersamarkan dan tak terdeteksi sama sekali.

"Sejak kapan dia disana?! "

Sebelum Jeong Taeui sempat mengungkapkan keterkejutannya, Pria itu segera bersuara,

"Sepertinya penyakit gangguan mental itu memang tak bisa hilang ya? Kasihan sekali. "

Itu adalah kalimat yang terkesan sangat santai. Namun makna yang terkandung di dalamnya begitu tak berperasaan. Nada suaranya tenang, namun jelas terselip ejekan dan makian,

Dan kalimat itu ditujukan oleh sosok yang berdiri di hadapannya.

"... Richard... "

Panggilan itu berasal dari Christopher-- yang kadang tersenyum aneh kemudian menjadi begitu dingin dan datar. Namun kini pria itu terlihat begitu terguncang. Mata birunya bergetar seperti terdistorsi dan menjadi kabur. Bibirnya gemetar, bahkan suara ketika memanggil namanya terdengar seperti orang yang tercekik. Wajahnya yang selalu terlihat pucat tampak jauh lebih pucat seakan tak dialiri oleh darah.

Jeong Taeui merasa sangat bingung melihat reaksi Christopher saat ini. Wajah yang tampak seperti ketakutan, namun juga menyimpan keinginan untuk mencabik apa yang ada di hadapannya.

Dan dia menjadi seperti ini setelah RICHARD datang.

Pria jangkung dengan mantel hitam itu, Richard Tarten, mendorong bahu Jeong Taeui dan berdiri sekitar lima langkah di hadapan Christopher. Wajah tersenyumnya masih begitu terlihat murah hati, namun berbeda dengan nada bicaranya yang keji,

"Sudah cukup lama kita tak bertemu, tapi sepertinya tak ada yang berubah. Meskipun membunuh seseorang, wajahmu masih tetap seperti itu. Benar, perasaan kejam itu tidak akan berubah sama sekali. Itu adalah kepribadian yang kejam dan tidak berubah sejak sepuluh tahun lalu."

Mata gelap seperti mutiara hitam yang berkilat itu begitu tak menyenangkan. Jeong Taeui bahkan merasa tak nyaman walaupun hanya melihatnya dari samping.

Your's To Claim [[SEASON 1]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang