06

473 35 2
                                    

Dua bulan berlalu, setelah kejadian Sera mentraktir Teddy ketoprak di Bogor hubungan keduanya semakin dekat. 

Mereka saling memberikan kabar dan juga memberi tahu segala kegiatan yang mereka lakukan. Contohnya sekarang ini, Sera sedang berada di Bandung dan ia sedang bertelpon dengan Teddy sambil memakan buah-buahan yang tadi ibunya siapkan sebelum pergi.

"Kamu betah ya di Bandung?" tanya pria diseberang sana.
"Betaaah banget, rasanya aku jadi males buat ke Jakarta lagi tiap kali udah di Bandung." jawab sera sambil mengunyah buah.

"Kebiasaan, telen dulu baru ngomong." ucap Teddy sambil terkekeh karena sejak awal bertemu Sera kebiasaan berbicara sambil mengunyah masih saja sering dilakukan.

"Hahaha maaf ya Mas, kamu pasti bosen dengerin aku ngomong sambil ngunyah." 

"Kamu besok pulang jam berapa?" tanya Teddy kepada Sera
"Gak tau Mas, aku belum beli tiket kereta soalnya." jawab Sera, sebenarnya ia malas membeli tiket karena ia juga malas untuk kembali ke Jakarta.

Saat sedang bertelpon, sang ayah yang baru saja selesai mandi tiba-tiba muncul dan duduk disebelah Sera.

"Telponan sama siapa sih Kak?" tanya sang ayah
"Temen yah.." jawab Sera. Sebenarnya ia ragu untuk menyebut Teddy sebagai teman karena hubungan mereka akhir-akhir ini sudah lebih dari sekedar teman. Namun, selain teman apalagi yang bisa ia sebut? Karena sejauh ini belum ada kejelasan untuk hubungannya dengan Pria dewasa yang berbeda usia 8 tahun dengannya.

Diseberang sana Teddy mendengar ucapan Sera kepada sang Ayah, ia merasa sedikit kecewa saat Sera hanya menyebutnya sebagai teman. Tapi, benar kata Sera hubungan mereka belum ada kejelasan. 

Teddy sempat berpikir apakah ia harus memberikan kejelasan atas hubungan mereka berdua?

"Mas udah dulu yaa.." suara itu memecah lamunan Teddy. Dan ternyata sambungan telponnya sudah terputus.

***

Saat ini Teddy sedang memikirkan tentang hubungannya dengan Sera, ia tak mau menunggu lama lagi. Akhirnya Teddy memutuskan untuk segera mengambil keputusan untuk hubungannya dengan Sera.

Keesokan paginya.. Teddy sudah sampai didepan sebuah rumah yang cukup besar di Kota Bandung, ya benar saat ini Teddy berada didepan rumah orang tua Sera.
Teddy akhirnya memutuskan untuk masuk.

Kedatangan Teddy disambut oleh Bi Ipah. Bi Ipah adalah orang yang bekerja di rumah keluarga Sera.

"Mau cari siapa ya A?" tanya Bi Ipah.
"Saya ingin bertemu Sera Bu, apakah dia ada didalam?" jawab Teddy sambil melihat-lihat sekeliling bangunan rumah Sera yang asri dan unik ini.

"Oh.. Neng  Sera sedang pergi keluar sama Den Yudha dan Ibu. Didalam hanya ada Bapak." tutur Bi Ipah
"Boleh saya ketemu Bapak Bi?" tanya Teddy kembali kepada Bi Ipah/
"Saya panggilkan dulu ya A, silakan duduk dulu." ucap Bi Ipah sambil menunjuk ke sebuah kursi di teras rumah Sera.

Tak perlu waktu lama waktu lama, Ayah Sera datang menghampiri Teddy.

"Maaf, anda mencari saya?" tanya Ayah Rudy.
"Benar Pak, perkenalkan saya Teddy temannya Sera anak bapak." Ucap Teddy memperkenalkan diri.
"Saya Rudy. Ada perlu apa ya?" Tanya Ayah Rudy sembari bersalaman dengan Teddy.

Teddy menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke rumah Sera di Minggu pagi ini kepada Ayah Rudy.

Ayah Rudy menyimak apa yang sedang Teddy sampaikan, ia berfikir keberanian Teddy cukup tinggi sampai datang ke rumahnya.

"Jadi, maksud Nak Teddy kesini itu untuk mendekati anak saya?" tanya Ayah Rudy memastikan.

"Benar, Pak. Saya bermaksud untuk menjalani hubungan yang lebih dari sekedar teman dengan anak bapak, namun rasanya saya perlu izin kepada bapak terlebih dulu." tutur Teddy dengan hati-hati.

AnaseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang