02

577 40 2
                                    

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 7 jam dari Yogyakarta, Sera akhirnya sudah sampai kembali di Jakarta bersama teman kantornya Nindya dan teman-teman tim marketing lainnya. Mereka ke Yogyakarta untuk membuat sebuah video promosi pembukaan cabang restoran terbaru milik kantornya di kota tersebut. 

Oh iya, di kantor Sera paling dekat dengan Nindya yang lebih akrab disapa Nindy. Nindy sudah sejak lahir tinggal Jakarta meskipun orangtuanya berdarah Jawa.

"Ser, lo ke Kostan mau bareng gue aja atau gimana?" kata Nindy kepada Sera sambil menuruni anak tangga.

"Gue pakai taksi online aja Nin nih udah pesen, gak enak gue nebeng sama lo dan pacar lo terus." 

"Yaudah deh kalau gitu, makanya cepet cari pacar biar ada yang anter jemput lo." ucap Nindy sambil tertawa.

"Berisik lo! Tuh cowok lo udah ada." 

***
Sesampainya di Kostan Sera langsung membaringkan badannya di kasur, ia sangat lelah dan merasa sedikit sakit pinggang karena terlalu lama duduk di kereta. Maklum, Sera juga remaja jompo.

Hari beranjak sore, Sera baru bangun dari tidurnya dan belum sempat berganti pakaian. Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, ia merasa sedikit lapar dan setelah mengecek kulkas kecilnya ia tidak menemukan makanan yang bisa mengenyangkan.

Setelah mandi dan berganti baju Sera memutuskan untuk pergi ke Mall terdekat untuk makan dan juga membeli beberapa barang yang ia butuhkan untuk mengisi kulkas kecilnya itu. Sera pergi menggunakan Ojek Online, sebenarnya di kostannya ada mobil miliknya tapi Sera merasa malas jika harus menyetir sendiri di jalanan Jakarta di Minggu sore ini.

Tidak banyak yang Sera beli, ia hanya membeli Roti, selai, pasta instant dan juga sedikit buah-buahan. Saat melewati sebuah toko Sera tertarik untuk masuk karena di toko tersebut sedang ada Diskon.

***
Di lain sisi, Teddy baru saja memarkirkan mobilnya. Ia langsung turun dan bergegas pergi ke tempat tujuannya, yaitu sebuah toko baju. Teddy ingin membeli sebuah kado untuk keponakannya dan juga sekalian ingin membeli jaket untuk dirinya.

Sesampainya di toko Teddy melihat seseorang yang beberapa waktu lau ia temui. Ia merasa bingung apakah harus mendatangi dan menyapa orang itu atau tidak, karena ia takut mengganggu orang itu yang nampak sedang asik memilih tas. Dan juga ia masih teringat akan kata-kata orang tersebut saat pertama bertemu. 

Namun sayangnya ternyata orang tersebut menengok ke belakang dan melihat kepada Teddy, tanpa ragu Teddy melambaikan tangannya kepada orang tersebut. Dalam hati ia merutuki tindakannya tersebut.

"Hai, Pak!" Seru orang itu yang ternyata adalah Sera, orang yang ia temui di kereta seminggu lalu.

"Hai, Sera! Sama siapa disini?" balas Teddy sedikit kikuk.

"Sendirian aja Pak, kebetulan tadi lewat eh ada diskon jadi mampir. Bapak sendirian juga?"

"Iya sendirian, saya lagi cari kado untuk keponakan saya." Teddy heran kenapa ia harus memberi tahu tujuannya ke toko ini untuk apa kepada Sera.

Sera tampak ber-oh ria dan membalas "Wah kayanya seru ya Pak punya keponakan." ucapnya sambil tersenyum kaku.

Teddy hanya mengangguk untuk menanggapinya.

"Sudah dapat Pak kadonya?" lanjut Sera.

"Belum, tadi saya pilih jaket dulu buat saya nih." timpal Teddy sambil menunjukan shopping bagnya.
"Kalau Sera mau bantu pilihkan boleh-boleh saja, kebetulan saya bingung harus pilih yang mana." lagi-lagi Teddy heran kepada dirinya sendiri kenapa tiba-tiba harus berbicara seperti itu.

"Boleeh Pak, keponakannya perempuan atau laki-laki?" Syukur, ternyata Sera merespon baik ucapan Teddy.

"Perempuan." Ucap Teddy.

***

Setelah memilih kado untuk keponakan Teddy, mereka sekarang sedang antre untuk membayar. Namun, tanpa mereka sadari banyak pasang mata yang tertuju kepada mereka.

Setibanya di kasir Sera kaget dengan ucapan kasir tersebut, karena kasir tersebut berbicara
"Mayor Teddy ini pacarnya ya?"

"Bukan pacar saya Mbak, tadi kebetulan saja ketemu." ucap Sera buru-buru.

'Heh pacar darimana orang baru ketemu juga.' ucapnya dalam hati.

Dan Sera baru sadar, ternyata disekelilingnya banyak yang memperhatikan dia dan Mayor Teddy. Ya, bagaimana tidak ia sekarang sedang bersebelahan dengan seorang yang sedang famous di negaranya ini.

Urusan bayar membayar sudah Sera bereskan, ia kemudian buru-buru keluar dari area toko tersebut tanpa menunggu Teddy karena ia takut wajahnya akan terpampang di video-video orang yang menggandrungi Mayor Teddy.

***

Teddy kebingungan mencari keberadaan Sera, ia ingin meminta maaf kepada Sera karena sudah membuat Sera tidak nyaman. Hal itu terlihat dari Sera yang buru-buru pergi meninggalkan dirinya.

Akhirnya, Teddy menemukan Sera di sebuah outlet yang terkenal dengan ayam diguntingnya itu. Teddy ingin mendatangi Sera, namun ia takut hal yang sama seperti di toko baju terulang kembali.

Teddy memutuskan untuk menunggu Sera selesai membeli ayam tersebut. Setelah Sera selesai, Teddy segera menghampiri Sera.

"Sera, maaf yaa sudah membuat kamu tidak nyaman tadi di toko baju." ucap Teddy kepada Sera.

"Oh gapapa kok Pak, saya gak enak aja takutnya Bapak disangka pacaran sama saya." imbuh Sera sambil melihat sekitar, dan untungnya tidak banyak yang memperhatikan dirinya dan Teddy.

"Kalau gitu saya duluan ya Pak sudah malam, takut macet." pamit Sera.

"Ayok, saya antarkan saja. Anggap saja sebagai ucapan terimakasih karena kamu sudah membantu memilihkan kado untuk keponakan saya." ajak Teddy.

"Aduh gak usah repot-repot Pak, saya naik Ojek Online saja." tolak Sera secara hati-hati.

"Tidak baik perempuan pulang sendirian malam-malam begini."

Bersambung...

AnaseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang