14

525 53 1
                                    

Semenjak hamil Sera banyak mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-harinya, ia menjadi sangat sensitif dan juga gampang berubah mood dalam kurun waktu yang berdekatan. Mungkin ini hormon ibu hamil, Sera juga bingung dengan perubahan pada dirinya. Salah satu hal yang membuatnya sering berubah mood adalah bersumber dari suaminya sendiri, bukan karena sikap atau tingkah suaminya, tapi dari hal lain. Misalnya seperti sekarang, ia tiba-tiba merasa bad mood saat melihat suaminya berfoto dan mengobrol dengan rekan kerja perempuan diacara yang ia hadiri di kediaman Bapak Menteri, padahal Sera juga tahu bahwa mereka hanya sebatas rekan kerja tidak lebih. Namun, semenjak hamil ia tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri.

Sera mencoba mengalihkan diri dengan memakan buah-buahan tapi, perutnya tidak bisa menerima apapun yang Sera dimakan di siang hari, lain halnya ketika malam nafsu makannya bisa tiba-tiba dua kali lipat dari biasanya.

Teddy yang menyadari perubahan mood dari Sera langsung menghampiri istrinya itu. Saat ini Sera duduk sendirian disebuah kursi di area pojok dengan wajah yang nampak datar. Teddy segera duduk disebelah istrinya dan mengusap lengan sang istri.

"Hei, kenapa sayang? Bad mood lagi?" tanya Teddy

Sera menjawab pertanyaan itu dengan anggukan. 

"Anak papa ini kenapa bikin mamanya mood swing gini sih hey?" Teddy berbicara sambil mengusap perut Sera yang sudah terlihat agak membesar karena usia kandungannya yang menginjak ke empat bulan.

"Kamu gak suka liat aku tadi foto dan ngobrol sama Mbak Ganis, ya?" Tanya Teddy dengan nada lembut. Ia sudah tahu dan sangat paham akan perubahan pada istrinya semenjak hamil. Teddy sangat memaklumi hal itu, karena menurut informasi yang ia baca bahwa ibu hamil sering berubah mood itu adalah hal yang wajar.

"Iya, Sayang. Maaf yaa aku juga gak mau sebenernya kaya gini." ucap Sera

"Gapapa, Sayang.. Kita pulang aja ya? Acaranya juga sudah hampi selesai." ajak Teddy

Merekapun berpamitan kepada Bapak Menteri, dan meminta maaf karena harus pulang lebih awal.

***

Suami Sera❤️

Pulang jam berapa?

Sebentar lagi, Sayang.

Kamu mau nitip apa?

Mau kamu cepet pulang :(

Dan perubahan lainnya adalah Sera menjadi sangat manja dan sangat ketergantungan dengan suaminya. Apalagi semenjak hamil ia memilih untuk berhenti bekerja karena di waktu siang hari badannya selalu terasa lemas dan malas untuk beraktifitas seperti sebelum hamil.

Dilain tempat Teddy sedang bersiap-siap untuk pulang karena sekarang jika semua pekerjaannya sudah selesai ia akan segera bergegas pulang untuk menemani sang istri dirumah. Atau jika memang ada pekerjaan yang bisa ia bawa pulang, ia akna memilih mengerjakannya dirumah.

"Langsung pulang, Ted?" tanya Bapak Menteri.

"Iya Pak, istri saya sudah merengek minta saya pulang." ucap Teddy sambil tertawa.

Bapak menteri sudah mengetahui kondisi Sera yang sedang hamil dan tidak bisa berjauhan dengan suaminya dalam waktu lama. Bapak sangat memaklumi hal ini, justru beliau kadang menyuruh Teddy untuk secepatnya pulang karena kasihan pada istri Teddy.

"Ya sudah cepat pulang, kasian istrimu. Titip salam ya Ted, inget jaga baik-baik calon cucuku itu dan berikan apapun yang ia mau." Ucap Bapak Menteri sambil menepuk pundak Teddy.

AnaseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang