The Actor and His Crew

Second Chance

The Actor and His Crew

Wang Yibo & Xiao Zhan

.
petiteapples
.

"Butuh tumpangan?"

——————————————————————————

"...."

Sejenak Xiao Zhan terdiam mendengar tawaran dari Wang Yibo. Ia memikirkan kembali bagaimana orang di depannya ini dengan enteng menawarkan hal tersebut. Dia seorang aktor yang cukup berpengaruh, mungkin suara dari motornya saja dapat dikenali.

Setelah berpikir sejenak, Xiao Zhan menjawab, "Tidak perlu, aku akan naik taxi saja. Lebih baik kau bergegas meninggalkan rumahku Wang Yibo."

"Baiklah aku tidak akan memaksamu, Zhan."

Kali ini keduanya tak berdebat seperti biasanya. Xiao Zhan yang sudah diburu oleh waktu langsung mandi dan bersiap-siap, seolah tidak merasa terganggu dengan Wang Yibo yang masih ada di sana.

Sedangkan Wang Yibo terlihat lebih santai dengan menyenderkan punggungnya di dipan kasur. Tangannya aktif memainkan ponsel, memeriksa apakah ada pesan untuknya.

Sampai, harum citrus dan apple menghentikan kegiatannya. Wang Yibo memandang dengan diam Xiao Zhan yang tengah bercermin. Lelaki yang memiliki tahi lalat di bawah bibirnya itu terlihat terburu-buru, sampai-sampai hoodie yang dia kenakan terbalik. Namun Xiao Zhan tak menyadari itu.

"Woahhh, kau masih bisa bersantai seperti pangeran yang baru saja bangun tidur..." Xiao Zhan melihat dirinya sendiri yang sedang bersiap-siap, sangat berbanding terbalik dengan Wang Yibo. Ia bergumam, "Benar-benar ya dunia ini tidak adil."

"Duduk-lah agar kamu merasakannya sendiri." Wang Yibo menepuk-nepuk kasur empuk yang ia tempati.

"Kau pikir aku masih sempat bersantai-santai sepertimu??" Xiao Zhan terlihat memasang wajah 'terheran-heran' melihat manusia yang sedang menikmati waktu berbaringnya.

Wang Yibo tersenyum tipis, baru saja ia mengira tidak akan terjadi perdebatan seperti biasanya. Sebenarnya ia tak menganggap hal tersebut sebagai perdebatan, justru sekarang ia menganggap hal itu sebagai bentuk untuk menggoda Xiao Zhan.

"Aku akan bertemu dengan Sutradara Yang, kamu yakin tidak ingin berangkat bersama?" Merasa tak perlu memperpanjang perdebatan dengannya, Wang Yibo mengalihkan topik.

"Kan' sudahku perjelas, aku akan naik taxi, Wang-Yi-Bo." Xiao Zhan membalas dengan penuh penekanan.

Wang Yibo mengangguk. "Kalau begitu aku akan mandi."

"Ya sudah sana! Tidak ada yang melarangmu!"

Lagi-lagi senyuman tercetak di wajah tampan Wang Yibo. Bagaimana tidak? Orang di hadapannya ini tampak terburu-buru, namun terus menanggapi perkataannya. Celotehannya nampak selalu menjadi lucu ditambah dengan ekspresi Xiao Zhan yang seperti kucing sedang marah.

"Kamu masih di sini, Zhan?"

"Apa sih pertanyaanmu Wang Yibo! Tentu saja karena ini rumahku!"