3. Ujian Cinta.

205 21 0
                                    

Udah sholat belum?
Udah baca Al-Qur'an belum?
Baca Al-Qur'an dulu ya, sebelum baca ini.
Jangan lupa juga, sholat Dhuha-nya dikerjakan walaupun hukumnya Sunnah.


بسم الله الر حمن الر حيم

“Jangan menasehati orang yang sedang jatuh cinta. Kamu tidak akan di dengarkan. Nasihatmu akan di abaikan. Karena penglihatan, pendengaran, serta hati mereka hanya tertuju kepada sosok yang di cinta. Biarkan saja sampai mereka merasakan betapa sakitnya ketika disakiti oleh orang yang mereka cinta.”
-Lauhul Mahfudz.

“Sebenarnya, orang yang mengaku mencintaimu, lantas mengajakmu berpacaran, itu namanya bukan cinta, tapi nafsu semata.”
-Aziza putri syahzeta.






Zeze terbangun dari tidurnya ketika kedua telinganya mendengar suara adzan magrib telah berkumandang. Gadis itu duduk masih dengan wajah kusut. Meregangkan ototnya yang terasa kaku karena tidur lumayan lama. Dari pulang sekolah jam satu tadi ia tidur.

Ponselnya berbunyi. Pertanda ada yang menelpon.

Langsung saja Zeze mengangkat telepon dari Mas-nya.

Assalamualaikum.” Salam seseorang diseberang sana.

Waalaikumussalam. Ada apa, mas?” tanya Zeze.

“Hari ini mas pulangnya agak larut. Ada lembur dipabrik soalnya,” ujar Kevin-Mas-nya Zeze.

“Pulang jam berapa? Nanti aku sendiri dirumah.” Wajah Zeze seketika berubah menjadi sedih.

Dirumah tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Ibunya pergi ber-Ziarah ke makam para Wali tadi pagi bersama dengan rombongannya. Pulangnya besok siang baru pulang.

“Gak lama kok, dek. Paling cuma sampe jam sembilan. Nanti mas pulangnya jam sepuluhan.”

Terdengar decakan keluar dari mulut Zeze.

Kevin diseberang sana terkekeh.
“Zeze mau apa, nanti? Biar mas beliin,” tanya Kevin.

“Gak mau apa-apa! Maunya mas pulang sekarang!”

“Gak bisa, dek. Mas masih ada kerja lembur.”

Kevin sangat memanjakan Zeze. Dia meratukan adiknya.

“Ya, udah. Gak usah pulang nanti.”

“Ya Allah, dek.”

Kevin tak habis pikir. Zeze udah besar. Usia gadis itu juga sudah tujuh belas tahun. Tapi sifat kekanak-kanakannya belum hilang.

Kemudian hening, tak ada suara. Baik Kevin maupun Zeze saling diam.

“Udah, ya, dek. Mas tutup dulu telponnya. Nanti pulang mas beliin bakso kesukaan adek.” Tanpa menunggu jawaban dari adiknya, Kevin langsung menutup sambungan telepon secara sepihak.

Lauhul Mahfudz [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang