0.7

45 6 0
                                        

"Kakak gak kerja?" Felix

"Kerja kok, tapi berangkat siang" Minho

"Ooh" Felix

Sesampainya di toserba, Minho memilih beberapa bahan makanan untuk dimasak, juga makanan instan untuk jaga jaga

"Jadi... Kakak mau apa?" Felix

"Ohya" Minho berjalan menuju rak berisi kue kering, lalu mengambil satu pack kue coklat

"Ini aja" Minho

"Gak ada yang laen?" Felix

"Gausah ini aja" Minho

"Yaudah sih, malah dompet Felix aman" Felix

Setelah beberapa lama, Minho selesai dengan belanjaannya, dia berjalan menuju meja kasir untuk membayar

Mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet nya, Felix pun juga, karena dia harus membayar kue yang dibeli kakaknya

"Ada tambahan kak?" Petugas

"Aromaterapi lemon aja satu" Minho

"Aku mau mint dong" Felix

"Baik" Petugas

Petugas toko memasukkan satu aromaterapi lemon dan satu aromaterapi mint, setelah membayar, Minho dan Felix keluar dari toserba itu, berjalan kembali menuju rumah

_______

Sesampainya di rumah

Minho meletakkan belanjaannya di meja dapur, sementara Felix tiduran di sofa ruang keluarga sambil asik memainkan ponselnya

Ayen

¦ Jeong
¦Yen
¦ Ayen

Apa sih Lix? ¦

¦ Kamu sendiri dirumah?

Haah ¦

¦ Yok lah sini

Dirumah? ¦

¦ Iya, nanti ditinggal kakak kerja
aku sendirian

Ya, nanti ku situ ¦

¦ Ya

Read

"Lix" Minho

"Apa kak?" Felix

"Nanti mau kerumah Ayen gak?" Minho

"Gak, Ayen yang mau kesini" Felix.

"Gaada jajanan tuh, nanti kakak tinggalin uang aja ya, tadi ke toserba gak sekalian beli" Minho

"Ya" Felix

Setelah beberapa lama, akhirnya masakan Minho jadi, dia memanggil Felix untuk sarapan, sedikit berteriak, karena Felix berada di kamarnya

"Lix! Sarapan, turun cepetan" Minho

"Ya" Felix dari kamar

Felix menuruni tangga rumahnya, namun sialnya, kurang beberapa anak tangga lagi, Felix tersandung, dia langsung jatuh kebawah

"Lix!" Minho

"Akh" Felix

"Ada yang sakit gak?" Minho langsung membantu Felix untuk duduk di kursi meja makan

"Kaki Felix sakit" Felix, Minho reflek mengecek kaki Felix, benar saja, Felix terkilir

"Kak jangan dipegang" Keluh Felix

"Ya maaf, bentar ya, kakak ambil minyak dulu" Minho segera mengambil minyak urut di lemari obat obatan, dia menurut kaki Felix

"Akh kak, jangan keras keras" Felix

"Bentar dek, tahan dulu" Minho

"Akh kak, udah pliss" Felix

"Bentar dek, kamu mau kakimu gak sembuh?" Minho

Tak ada jawaban, hanya ringisan yang diterima oleh Minho, Felix hampir menangis, jujur saja, Minho mengurut kakinya sedikit kasar

Setelah beberapa menit, akhirnya Minho selesai mengurut kaki Felix

"Gimana udah enakan?" Minho

"Udah lumayan" Felix

"Lain kali hati hati, dah makan dulu sana" Minho.

"Yaa" Felix

Minho mengambilkan piring berisi nasi untuk Felix, dia juga membawa panci berisi masakannya di meja makan

"Dah makan dulu nih" Minho juga mengambil nasi untuk dirinya, dia makan sedikit cepat

"Kak, makannya cepet banget, nanti keselak lho" Felix (You know keselak? Keselak tu sama aja tersedak)

"Kakak lupa belum nyetrika" Minho

"Ooh" Felix

Minho selesai duluan, dia segera mencuci piringnya, lalu berjalan menuju kamarnya untuk menyetrika bajunya, Felix melanjutkan makannya sendiri

Setelah beberapa menit, Felix juga selesai dengan makannya, dia juga langsung mencuci piring lalu membereskan meja makan, dia tau jika kakaknya sedang buru buru

Minho turun dengan handuk di pundaknya, pertanda dia bersiap untuk mandi, setelah beberapa lama, Minho keluar dari kamar mandi, dia berlari kekamarnya

"Kak, hati hati, ntar jatuh" Felix tak digubris oleh Minho

Setelah beberapa menit, Minho turun dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi, juga tas kerjanya

"Dek, agak mendung, jemuran nanti tolong angkatin ya" Minho sembari mengenakan sepatunya

"Iya kak" Felix

"Kakak berangkat dulu ya" Minho

"Iya hati hati di jalan" Felix

"Ya" Minho


































Pendek lagi

See you next time ❤️❤️


Pacar Felix





Mentarinya Kakak [MinLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang