Felix bersiap untuk tidur, dia menebahi (nyapu pake lidi di kasur) tempat tidurnya, guna agar tempat tidur nya tidak ngeres
Minho mengetuk pintu
"Masuk aja" Felix dari dalam kamar
Cklek
"Ada apa kak?" Felix
"Dah minum obat?" Minho
"Belum, ini beresin kasur dulu" Felix
"Jangan lupa minum obat" Minho
"Yaa" Felix
Minho berjalan menuju meja belajar Felix, disana ada foto sekeluarga mereka, Minho melamun sejenak memandang wajah ayah dan ibunya yang telah tiada, ia mengusap foto itu
"Dek" Minho
"Apa kak?" Felix
"Pinjem poto ini dulu ya" Minho
"Ooh, boleh kok, tapi janji balikin ya" Felix
"Iyaa" Minho
"Jangan lupa minum obatmu" Minho
"Yaa" Felix
Minho keluar dari kamar Felix, bukan, bukan ke kamarnya, tapi kekamar mendiang kedua orang tua nya
Minho membuka pintunya, menyalakan lampu diruang itu, memang saja, dia tak jarang masuk ke kamar orang tuanya, namun hanya sekedar membersihkan dan merapikannya saja
Disana banyak fotonya dan Felix saat masih kecil
"Ma... Pa..., Ino kangen" Ujar Minho sembari mengusap foto pernikahan ibu dan ayahnya
"Mama sama Papa apa kabar?" Minho
"Ino kangen kalian, dek Felix pasti juga kangen kalian, kenapa kalian tinggalin Ino? Ino nakal ya? Harusnya papa gausah selametin Ino waktu kecelakaan, biar dek Felix masih bisa ngerasain kasih sayang kalian" Minho
Minho merasakan teyesan air sebening kristal turun dari matanya, dia tidak bisa menahan tangis kala melihat foto foto ayah dan ibunya
"Kalo Ino ga sibuk, Ino jenguk kalian kok, maaf lama gak jenguk, Ino sibuk, nge handle perusahaan emang sulit, maaf waktu kalian pergi, Ino belum bisa bahagia in kalian" Minho
Minho mengusap pipinya yang basah oleh air matanya sendiri, ia menangis tersedu, tak bisa menahan tangisnya
Lambat laun karena lelah menangis, Minho tertidur di ranjang milik kedua orang tua nya, masih empuk, itu yang Minho rasakan
Jarang sekali Minho tidur dikamar orang tua nya
Pendek lagi, mangat puasanya, tar lagi buka, see you next time❤️❤️
Pacar Felix