Chapter. 14

18.3K 659 20
                                    

Jangan lupa vote & komen guys❗
Typo harap tandai❗

•••

Ilyas begitu terkejut dengan apa yang di ucapkan Gus nya itu, ia tak habis pikir kenapa Gus nya itu bisa berpikiran seperti itu.

Berburuk sangka kepada istrinya sendiri.

"Astagfirullah, Gus! Antum ko bisa-bisanya berpikiran seperti itu. Kenapa antum berpikiran serendah itu?" ucap Ilyas sambil menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana saya tidak berfikir seperti itu Ilyas. Kalau nyatanya yang saya rasakan memang seperti itu adanya." sahut Zayyan.

"Mungkin Ning Zahra punya alasan kenapa, pernikahan kalian tidak mau di ketahuilah banyak orang dulu."

Gus antum taukan penyakit hati berupa prasangka buruk (su'uzon) salah satu sifat yang tercela. Itu adalah penyakit berbahaya yang dapat membunuh iman, sehingga orang yang dihinggapi penyakit itu merupakan orang yang jauh dari ketakwaan." ucap Ilyas memberi kode supaya Zayyan sadar akan kesalahannya.

Zayyan yang mendengar ucapan Ilyas seketika tersadar apa yang telah ia pikirkan. Zayyan terlampau jauh memikirkan hal yang tidak baik tentang istrinya.

"Astagfirullahaladzim." ucap Zayyan sambil mengusap kasar wajahnya.

Zayyan bangkit dari duduknya dan kemudian berlari menajuhi pendopo.

"Alhamdulillah, akhirnya antum sadar Gus. Ane harap antum biasa cepat selesaiin masalah antum sama Ning Zahra." ucap Ilyas sambil melihat punggung Zayyan yang mulai mengecil.

***

Disisi lain sepeninggalan Zayyan, Zahra duduk di pinggiran kasur hanyut dalam lamunannya. Ucapan Zayyan terus terngiang di telinganya.

'Kamu kenapa sih Za! Segitu tidak maunya pernikahan kita di ketahui orang. Apa menurutmu pernikahan kita itu sebuah Aib yang memalukan mu hingga harus terus di tutupi. Atau kamu sebelum dengan saya sudah mempunyai laki-laki lain selain saya, dan kamu takut dia tahu kalau kamu sudah bersuami seperti itu hah! Dan kamu hanya berpura-pura menerima pernikahan ini'

"Kenapa Mas Zayyan bisa berbicara seperti itu." gumam Zahra dengan pandangan kosong.

"Ya allah apa aku salah, apa aku salah menyembunyikan pernikahan ku dari semua orang. Tapi aku punya alasan tersendiri kenapa aku tidak mau pernikahan ini di ketahui banyak orang." lirih Zahra dengan pandangan tertunduk.

Bulir-bulir bening berjatuhan dari pelupuk mata indah Zahra, dan isakan tangis mulai terdengar lirih. Zahra menaikan kakinya dan merebahkan badanya membelakangi pitu kamar sambil menaikan selimut sebatas dada. Dengan masih terisak hingga Zahra mulai tertidur karena lelah menangis.

Kembali kepada Zayyan, laki-laki itu terus berlari menuju ndalem. Saking terburu-buru nya berlari Zayyan sempat jatuh bangun hingga lututnya lecet.

'Astagfirullahalazim, Ya allah ampuni hambamu ini yang sudah bersu'uzon kepada istri hamba sendiri. Bahkan hamba sudah menuduhnya, dan tampa hamba sadari, hamba sudah menyakiti hati istri hamba' ucap batin Zayyan sambil terus berlari.

Zayyan berlari melewati madrasah pesantren dan asrama santriwan. Banyak para santri yang menyapa Zayyan namun laki-laki itu tidak membalas sapaan para santrinya, ia terus berlari menuju ndalem.

"Eh Gus galak ngapa dah lari-larian begitu?" ucap Lily saat tidak sengaja melihat Zayyan.

"Nggak tau." sahut Alia.

"Jadi penasaran gue, apa jangan-jangan terjadi sesuatu ke si Zahra." ucap Lily yang di balas gelengan oleh Alia.

Kyi Azhar dan Nyai Sinta baru saja pulang dari salah satu acara pengajian. Setelah Kyai Azhar memarkirkan mobilnya, kemudian mereka langsung keluar dari dalam mobil menuju masuk ke dalam ndalem.

𝐷𝑖𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑃𝑢𝑡𝑟𝑎 𝐾𝑦𝑎𝑖 [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang