Chapter. 07

21.4K 782 6
                                    

Jangan Lupa Vote & Komen!
Typo harap tandai!

•••

Pagi hari menyapa dengan indah, cahaya matahari yang hangat mulai menghangatkan bumi yang basah karena embun. Pagi ini di Ponpes Nurul Huda semua santriwan dan santriwati sedang melaksanakan 'Jumsih' atau yang disebut dengan 'Jumat Bersih', semua para santri sibuk membersihkan seluruh area asrama dan masjid juga tempat-tempat yang sering dikunjungi.

Zahra dan ketiga temannya mereka ditugaskan untuk menyiram tanaman di sekitar area ndalem, masjid dan juga pendemo yang biasanya digunakan untuk latihan bela diri.

Setelah selesai membersihkan area asrama dan menyirami tanaman di sekitarnya, Zahra dan ketiga teman langsung menuju tempat selanjutnya yang harus mereka bersihkan dan mereka sirami tamanya. Ketiganya sudah dibagi tugas dan Zahra di tugaskan untuk menyirami tanaman di area pendopo.

Zahra berjalan ke arah pendopo sambil sesekali membalas sapaan para santriwati yang menyapanya, dan sesekali juga Zahra menyapa yang lainya.

"Zahra!" panggil seseorang dari arah belakang membuat Zahra menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Eh Ummi, assalamualaikum." ucap Zahra saat melihat Ummi Sinta kemudian ia langsung menghampiri belau.

"Wa'alaikumussalam, Zahra Ummi minta tolong sama kamu boleh?" ucap Sinta.

"Insyaallah, emang Ummi mau minta tolong apa?" tanya Zahra.

"Tolong kasih botol minum ini ke Zayyan ya nak. Dia lagi ada di pendomo, sekalian juga ini buat kamu." ucap Sinta.

Zahra yang mendengar permintaan Ummi Sinta sontak melebarkan matanya sekaligus sedikit terkejut, Zahra menelan saliva nya ketika mendengar nama Zayyan di telinganya.

"Bisa kan nak?" ucap Sinta lagi.

"E-eh bisa ko Ummi," ucap Zahra sambil menerima dua botol air minum aqua.

"Iya sudah, Ummi pamit dulu kalau kayak gitu. Assalamualaikum." ucap Sinta kemudian ia meninggalkan Zahra yang masih berdiam diri di tempatnya.

"Wa'alaikumussalam," sahut Zahra dengan suara yang pelan sambil menatap kepergian Ummi Sinta.

Zahra melirik ke arah tangannya yang terdapat dua botol air, yang dimana sama satu dari kedua botol itu harus diberikan kepada Zayyan orang yang ingin Zahra hindari.

Ia menghela nafas beratnya, mengambil nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan. Zahra mulai melangkah dengan berat menuju pendopo untuk memberikan botol minum yang di titipkan Ummi Sinta.

Sesampainya di area pendopo Zahra mulai mengambil langkah memasuki pendopo untuk memberikan botol air minum yang di titipkan Ummi Sinta untuk Zayyan.

Zahra melihat ke seluruh penjuru pendopo, mencari keberadaan Zayyan. Ia ingin cepat-cepat memberikan botol air minum itu dan langsung kembali ke asrama, Zahra menghela nafas lelahnya tidak menemukan orang yang dia cari.

"Ekhm!"

Terdengar sura deheman dari samping telinga Zahra dan sontak ia pun menoleh dan berapa terkejutnya Zahra saat melihat keberadaan Zayyan di dekatnya.

𝐷𝑖𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑃𝑢𝑡𝑟𝑎 𝐾𝑦𝑎𝑖 [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang