DANAU BIRU

107 11 1
                                    

"Semua orang mengira bahwa aku memiliki segala yang aku punya tapi tidak dengan orang tuaku"
-Ravindra Arsenio Viratama-
.

.
.

Kepulangan Erzabell kerumahnya disambut oleh sang Ayah sendiri. Abel yang mendapati Garendra langsung mengerti akan kedatangannya yang kebetulan ini. Ia menggerakkan kursi rodanya mendekati Garendra.

"Minggu depan kamu ujian ganjil bukan? Papa mau ujian ganjil kali ini kamu mendapat peringkat satu. Jangan sampai kamu ngecewain Papa" setelah mengatakan itu Garendra pergi dari hadapan Puteri nya

Tangis yang ditahan Erzabell tidak bisa lagi ia bendung. Ia mengeluarkan tangisnya sederas mungkin

"Abel capek Pa".

"Sekali aja Papa tanya keadaan Abel gimana, hari ini sekolah Abel gimana, setiap Papa pulang papa hanya ngomongin itu aja. Abel capek harus nyari perhatian Papa dengan nilai yang Abel dapatin" kedua telapak tangan Erzabell menangkupkan wajahnya

"Kamu juga harus tau Bel, Papa lebih berat tugasnya daripada kamu!. Kamu cuma dapatin nilai aja udah ngeluh. Papa itu cuma mau kalau kamu itu kedepannya jadi orang yang berhasil bukan jadi orang yang gagal, seenggaknya kamu mikir disitu jangan mikirin diri sendiri " itu suara Ezra yang baru pulang dari kampusnya

"Abang bilang mikirin diri sendiri? Abang mudah ngomong kaya gitu dari dulu Papa selalu bandingin Abel sama Bang Ezra karena Papa cuma ingin anak laki-laki bukan perempuan. Abang tinggal minta sama Papa udah langsung dikasih sementara Abel cuma ingin perhatian dari Papa!! Yang Abel minta gak banyak kok Bang" air mata Abel kini bercucuran membasahi pipinya. Tanpa mengungkapkan kata-kata lagi Abel pergi dari hadapan Ezra.

♥♥♥

Kedua netra Abel menatap jenuh danau yang ada didepannya. Tangannya menggenggam beberapa batu kerikil ditangannya lalu dilemparkan kedalam danau.

"Sebenarnya gue anak kandung atau anak tirinya Papa sih?" Kali ini Erzabell berbicara kepada dirinya sendiri

"Sampai kapan Papa terus bandingin Gue sama Bang Ezra" tangisan Erzabell pecah ia tak sanggup menahannya lagi

Sebuah drone tiba-tiba saja muncul dan mendarat dihadapan Erzabell. Manik mata Erzabell mendapatkan susu ultra milk coklat yang disangkut didrone itu

"Hidup ini warna warni, gak mungkin hanya hitam putih aja. Jangan berharap selalu bahagia, jangan juga berpikir kesedihan akan selamanya." Itu ada suara Ravindra yang berdiri dibelakang Erzabell

Ravindra melangkahkan kakinya mendekati Erzabell sesampainya ia langsung mengambil dronenya dan memberikan susu coklat itu

"Ini minum" tangan Ravindra terulur memberikan susu itu

Tanpa berlama lama lagi Erzabell langsung mengambil susu dari tangan Ravindra dan mengucapkan terimakasih

"Kenapa Lo kesini?" tanya Erzabell yang sambil meminum susu itu

"Tiap sore selalu disini menikmati danau biru"

"Terus Lo ngapain disini sendirian? Apalagi tanpa pengawasan dari orang lain" sambung Ravindra

"Gue kesini....itu bukan urusan Lo"

'Cewek aneh' Ucap Ravindra dalam hati

Dret...

Dret...

Dret...

Handphone Ravindra bergetar didalam saku sweeternya. Keningnya mengekerut saat mendapati nama Aidan

'Halo assalamualaikum Bang'

'waalaikumsalam salam, Vin kamu cepat pulang yah soalnya nanti malam ada tamu spesial yang akan datang kerumah'

'Em iya bang Avin bentar lagi pulang kok, Avin gak bakal lama-lama pulangnya'

'Abang tunggu dirumah'.

Panggilan baru saja diputuskan oleh Aidan

"Beruntung yah jadi Lo, ada yang peduli sama Lo" ucap Erzabell yang tersenyum getir

"Semua orang mengira bahwa aku memiliki segala yang aku punya tapi tidak dengan orang tuaku" ucapan Ravindra mampu membuat bibir Erzabell terbungkam

"M-maaf. Gue gak tau kalau Lo itu..."

"Gapapa, sekarang kan Lo udah tau. Hidup gak selalu adil bagi semua orang, ada yang jalannya penuh lubang dan tidak mulus dan ada juga yang berlari sekuat tenaga lalu dia menemui jurang di ujung jalannya" yang diucapkan Ravindra sontak membuat Erzabell mengalihkan perhatiannya tepat ke arahnya

Prang

Suara pecahan botol itu berasal dari seorang pemabuk yang tiba-tiba membuat kekacauan dan mereka yang ada disekitar danau lari menjauh

'Om Bara?'

"Hidup gue hancur gara-gara Lo Raga!!!" Satu tegukan minuman diminum lagi oleh Bara

"Tapi Gue seneng karena Lo udah mati HAHAHAHAH"

Satu botol ditangan kiri Bara dilayangkannya tepat ke arah Erzabell. Dengan cepat Ravindra mengambil posisi di depan Erzabell hingga tangan kirinya menampilkan bercak darah yang menembus sweeternya

Melihat itu tangan Erzabell bergetar hebat. Bahkan ia tidak tau siapa Bara yang sebenarnya.

Dengan cepat Ravindra membawa Erzabell jauh dari Danau Biru, sementara Bara sendiri tidak tahu jika yang melindungi perempuan itu adalah Ravindra karena pandangannya sangat tidak jelas dan ia juga tidak tau bahwa Naya pernah mengandung anak dari Raga.

Sesampainya di halte Ravindra langsung memesan taksi online untuk Erzabell

"Vin" nama itu berhasil keluar dari bibir Erzabell hingga membuat hati Ravindra bergoyah

"Tangan Lo berdarah"

"Itu gak masalah, Gue bisa obati luka gue sendiri. Itu taksi Lo udah datang"

Ravindra langsung sadar bahwa Erzabell tidak bisa berdiri

"Izinin gue ngebantu Lo masuk ke mobil, maaf kalau guenya lancang karena udah nyentuh Lo"

Perlahan Ravindra membantu Erzabell berdiri, keadaan itu membuat Erzabell canggung karena dirinya begitu dekat dengan Ravindra bahkan tangan kiri Erzabell berhasil melekat di dada Ravindra. Erzabell dapat merasakan detakan jantung Ravindra begitu cepat. Ternyata bukan Erzabell saja yang gugup tapi juga Ravindra. Hingga masuklah Erzabell kedalam taksi juga kursi Roda yang ada dibagasi.

Sebelum taksi itu pergi Ravindra dengan cepat membuka dompetnya yang ada di saku celananya dan mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu.

"Ini uangnya Pak, bawanya pelan-pelan Pak saya takut kalau dia makin ketakutan"

Taksi mulai berjalan menjauh dari Ravindra hingga menampakkan Erzabell dispion kaca mobil yang memperhatikan Ravindra yang masih berada dibelakang

Sontak Ravindra melambaikan tangannya begitupun dengan Erzabell. Sadar akan tingkah laku mereka berdua, mereka dengan cepat menurunkan tangan mereka kembali.

♥♥♥

RAVINDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang