ONIGIRI

103 6 0
                                    

Setelah menyelesaikan Shalat Isya, Ravindra pergi keluar tepatnya tempat yang kali ini ia datangi adalah Basecamp barunya.

"Avin" Sahut Nara

Ravindra memutar pandangan kebelakang ia mendapati Nara yang sedang berjalan mendekatinya

"Mau kemana?"

"Basecamp"

"Tunggu-tunggu...temanin gue beli cincin yuk" cegah Nara dengan memegang tangan kanan Ravindra

"Buat?" Seperti Ravindra benar-benar lupa

"Tunangan kita dua hari lagi"

"Sama Kak Luna atau Kak Ara, Gue ada urusan" Ravindra melepaskan genggaman Nara

"Kak Luna jemput Biru yang lagi ada jadwal les, Kak Ara lagi sibuk di Butik" ucap Nara dengan kepala tertunduk

Perlahan Ravindra menarik nafasnya lalu dihembuskannya pelan

"Yaudah" ucap Ravindra cuek ia lebih dulu memasuki mobilnya disusul juga dengan Nara

♥♥♥

Toko perhiasan yang didatangi Ravindra adalah toko langganan Ara. Tepat saat ia ingin memasuki toko itu kedua netranya tak sengaja menangkap Erzabell yang sedang bekerja

"Abel?" Ravindra mengerutkan keningnya saat mendapati Erzabell didalamnya

"Ayo Vin" tanpa Aba-aba tangan Nara langsung mengaitkan lengannya di lengan Ravindra.

Saat ini Erzabell tidak melihat Ravindra karena ia sibuk dengan pelanggan yang ada didepannya

"Mbak, mbak kenapa kerja disini? Lagi pula Mbak juga gak berdiri, saya kasian lihat mbaknya, emangnya orang tuanya kemana yah Mbak?" Pertanyaan dari pelanggan Erzabell membuat senyuman tipis terukir di bibirnya

"Saya kerja disini hanya ingin Mandiri saja, Fisik boleh rusak tapi masa depan saya gak boleh Rusak" ucap Erzabell

"Selamat datang tuan Ravindra ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu staf yang ada dihadapan Ravindra namun mata Ravindra masih tidak memalingkan tatapannya ke arah Erzabell

"Vin?"

Ravindra menoleh

"Why?" Ucap Ravindra dengan tatapan datar

"Coba yang mana model cincin yang bagus?" Tanya Nara yang menunjukkan beberapa model cincin dengan sebuah permata

"Yang mana aja menurut Lo bagus"

"Kayanya gak ada yang cocok, coba kita ke staf yang disebelah" Nara langsung membawa Ravindra tepat dihadapan Erzabell. Kedua netra mereka saling bertatapan kecuali Nara yang matanya masih mencari-cari cincin yang ia inginkan

"Mbak, saya ingin cincin yang ini dan yang disebelahnya"

Erzabell langsung mengalihkan pandangannya, tangannya mengambil model cincin yang di inginkan Nara

"Bantu pasangin yah Vin"

Erzabell merasakan ada sesuatu yang menusuk dihatinya

Saat Ravindra mencoba ingin memasangkan cincin dijari manis Nara, namun Pandangannya masih menatap Erzabell

Sementara Nara ia sibuk memandangi cincin yang dijari manisnya lalu cincin itu kembali dilepaskan oleh Nara

RAVINDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang