6. rumit.

574 59 1
                                    

-----------°°°----------

Mark meringis ketika haechan mengoleskan salep pada punggung nya. Haechan juga ikut meringis melihatnya. Punggung Mark sangat memar.

Setelah kejadian konyol tadi, mark membuka kemeja nya dan menampilkan badan kekar dengan perut kotak-kotak nya.

Seketika wajah haechan memerah. Otot-otot mark sangat terlihat di lengannya. Haechan sering berolahraga tetapi tubuhnya tidak seperti mark.

Haechan menggeleng pelan, ia mencoba fokus mengoleskan salep pada punggung seniornya itu. Haechan benar-benar tidak menyangka hampir menjadi salah satu korban di kota ini.

Pelakunya sudah di serahkan pada polisi, mereka akan menyelidiki nya setelah urusan mereka selesai.

"Haechan? Sudah selesai?"

"Iya sudah."

Mark membenarkan posisi duduknya menjadi menghadap pada Haechan masih dengan tubuh bagian atasnya belum di baju. Haechan sontak mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Terimakasih."

"Seharusnya aku yang berterimakasih karna kakak sudah menyelamatkan ku."

Mark tersenyum. "Tidak masalah, itu sudah kewajiban ku."

Haechan mengangguk dan menunduk, matanya masih tidak berani menatap mark yang tak kunjung memakai bajunya. Mark yang sadar dengan tingkah Haechan jelas merasa heran.

"Kenapa chan? Ada yang salah?"

"Hah? Ah itu- tidak tidak, tidak ada."

"Lalu kenapa menunduk? Tatap aku jika kita bicara."

Haechan berdecak, ia menatap mark cemberut dan segera mengambil baju mark lalu memberikannya.

"Pakai dulu bajumu."

Beberapa detik Mark memproses, akhirnya ia tertawa. Jadi Haechan malu melihat tubuhnya? Astaga itu lucu sekali.

"Jadi kamu malu melihat tubuh ku?"

"Menurutmu saja!"

"Hei~ kita sama-sama pria kan? Untuk apa malu melihat tubuh satu sama lain?"

"Frontal sekali.. sudah cepat pakai bajumu! Masuk angin baru tahu rasa."

"Ini dalam ruangan, aku tidak akan masuk angin."

"Kak mark!"

"Hahaha oke oke, akan aku pakai."

Mark akhirnya memakai baju milik nya, masih kameja putih tadi karna ia belum sempat mandi. Entah kenapa dirinya menjadi orang yang jahil jika dengan Haechan. Menggoda Haechan itu menyenangkan, reaksi nya menggemaskan.

Padahal ia sudah sering berpasangan dengan beberapa detektif lainnya tapi semuanya hanya biasa saja. Mungkin ia malah terkesan pendiam dan tidak banyak bicara.

"Baiklah, aku akan mandi lebih dulu, setelah mandi kita akan pergi ke kantor polisi untuk mencari tahu pelaku yang ingin membunuhmu tadi."

Partner [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang