-----------°°°----------
Jisung menenangkan kakaknya yang duduk gelisah. Mereka sudah tahu mengenai kasus tewasnya wanita hamil di apartemen jinju yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.
Saat jisung membuang sampah tadi, beberapa warga membicarakan hal itu depan rumahnya, salah satu wanita tua di sana memperingatkan jisung untuk menjaga wendy. Dan jangan meninggalkan nya saat malam hari karna bisa saja makhluk itu mengincar nya.
Jisung sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia belum berangkat karna melihat wendy yang melamun di sofa memikirkan kejadian mengerikan itu membuat jisung jadi enggan pergi ke sekolah.
Wendy menghela nafasnya. Ia mengusap surai adiknya sayang.
"Berangkat saja jisung, kakak baik-baik saja."
"Tidak apa-apa aku tinggalkan sendiri? Bagaimana kalo aku meminta kak haechan datang-"
"Tidak, jangan, mereka pasti sedang sibuk, apalagi ada kejadian pembunuhan lagi, aku tidak mau merepotkan mereka, sudah aku tidak apa-apa."
Jisung menghela nafas nya, benar yang di katakan wendy. Mark dan Haechan pasti sedang sibuk.
"Pergilah atau kamu akan terlambat sekolah, lagipula ini sudah pagi hari, ada banyak warga juga di sekitar sini."
Mau tak mau jisung mengangguk. "Baiklah, aku berangkat sekolah dulu, kakak hati-hati di rumah jangan lupa mengunci pintu oke? Aku akan langsung pergi bekerja setelah pulang sekolah dan pulang larut malam, Jangan biarkan orang asing masuk sembarangan lalu-"
"Jisung aku tahu! Aku ini kakakmu harus nya aku yang memberikan kamu wejangan, dasar anak kecil." Wendy mencubit gemas hidung jisung membuat jisung memekik.
Akhirnya jisung pergi berangkat sekolah meninggalkan wendy sendirian di rumah. Wendy hanya menggelengkan kepalanya melihat jisung berlari terbirit-birit karna hampir terlambat kesekolah.
"Dasar anak itu.."
Ia mendudukkan dirinya di kursi kecil di ruang tamu rumahnya. Ia memilih menonton televisi yang menampilkan berita pembunuhan yang terjadi tadi pagi, beritanya menyebar dengan cepat.
Wendy tiba-tiba teringat dengan yuna, mereka menjadi dekat karna sering saling berkunjung satu sama lain.
"Apa aku ajak yuna kesini ya? Siapa tahu dia sedang tidak sibuk."
Wendy menghubungi yuna di ponselnya. Mereka sudah bertukar nomor telepon jadi mudah untuk berkomunikasi.
"halo? Ada apa wen?"
"Kamu sibuk tidak yun? Jika tidak, mau mengobrol disini? Jisung berangkat sekolah."
"Oh? Kebetulan Aku sedang kosong."
"Tidak bekerja?"
"Jadwalku di hari-hari tertentu saja, tidak setiap hari aku pergi ke rumah sakit."
"Ah begitu, ngomong-ngomong apa kamu tahu kasus pembunuhan yang terjadi di apartemen tempat kamu tinggal?"
"Tentu saja, aku ketakutan apalagi tempat nya hanya berjarak beberapa kamar dari tempat ku."
"Baiklah wen aku akan bersiap dan datang ke rumahmu!"
***
Mark dan haechan berada di kantor polisi untuk berdiskusi dengan heejin. Korban telah di makamkan, dan penyelidikan sudah selesai. Hasilnya tetap sama, yaitu tidak ada petunjuk apapun.
Setelah membicarakan sosok yang Haechan lihat kepada heejin, pria itu tampak terkejut. Sosok itu pasti penyebab tewasnya wanita tadi.
Tapi karna masih belum ada bukti, jadi mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Alhasil mark dan haechan kembali ke apartemen.
Saat keluar dari lift mereka berpapasan dengan yuna yang memakai pakaian santai nya.
"Oh? Haechan, Mark kalian baru pulang?" tanya yuna.
"Begitulah, kita dari kantor polisi." Jawab Haechan.
"Apa ada petunjuk tentang pelaku nya?"
Haechan menggeleng lesu, yuna mengusap bahu Haechan mencoba menyemangati.
"Kau sendiri mau kemana yun?" Haechan memperhatikan pakaian yuna. Sepertinya wanita itu bukan pergi bekerja.
"Ah itu, wendy mengajakku ke rumahnya, jadi aku akan kesana."
Haechan mengangguk, Mark hanya diam mematung di sebelahnya. Jadi Haechan yang menjawab.
Setelah berbincang mereka lanjut masuk ke dalam apartemen.
Haechan pergi ke dapur mengambil minum untuk keduanya, sesampainya di dapur Haechan malah melamun memikirkan mahkluk itu.
belum pernah ia mendengar cerita hantu dengan wujud seperti itu. di kota ini juga warga tidak ada yang tahu. mungkin yang tahu hanya...
"EH IYA KENAPA AKU TIDAK MENCARI DI INTERNET?!"
***
"apa? kuyang?"
Wendy mengangguk cepat, sedangkan yuna menutup mulutnya tak percaya. ia baru saja mencari tahu makhluk itu dari internet, dan yang muncul adalah tentang kuyang.
"yang benar saja wen?! itu mengerikan."
"kau tahu sesuatu tentang makhluk itu?"
Yuna mengangguk dan mulai menceritakan tentang kuyang pada wendy. wendy yang shock menutup mulut nya dengan tangan dan memegang perutnya.
"jadi kuyang datang untuk mengambil janin wanita hamil agar tetap awet muda?"
"iya! aku pernah mendengar nya dari kakek ku. kuyang itu manusia yang menganut ilmu hitam agar tetap awet muda wen."
"kuyang itu ada di kota ini sekarang, kau harus berhati-hati dan jangan pernah sendirian saat malam hari."
wendy mengigit bibirnya resah, jisung selalu pulang pada malam hari membuatnya takut sendirian di rumah sendirian. melihat wendy yang ketakutan, yuna pun merasa kasihan.
"jika aku pulang lebih awal aku akan menemanimu, bagaimana? agar kau tidak sendirian."
yuna tersenyum dan memeluk yuna senang.
"terimakasih yuna! kau sangat baik!"
Yuna pun tertawa dan balas memeluk wendy. kedua wanita cantik itu berpelukan hangat.
***
segini dulu ya, maap kalo ga seru.
ga up cerita markhyuck lgi itu karna mrk nya boikot 😔😔😔 tapi aku lanjutin lagi deh karna ternyata banyak yang nunggu book2 markhyuck nya...
sampai jumpa di part selanjutnya guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner [Markhyuck]
Roman d'amourKetika mark dan haechan yang di tugaskan untuk menangkap pelaku pembunuh berantai yang terjadi di kota X karna para polisi tidak mampu membuat mereka berdua harus turun tangan. Lalu bagaimana Mark dan haechan yang bahkan bertemu pun jarang harus ti...